Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Melaju Pada 2018
A
A
A
JAKARTA - Perkembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif diperkirakan menjadi salah motor penggerak bisnis Indonesia tahun 2018. Didukung teknologi digital yang mumpuni, kedua sektor tersebut diramalkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Industri ekonomi kreatif berbasis elektronik terus berkembang pesat. Karena itu, banyak orang sudah mengincar peluang bisnis ini pada tahun mendatang. Dalam hasil jajak pendapat Litbang SINDO, kuliner menempati posisi tertinggi sebagai lahan bisnis yang menjadi incaran. Kebutuhan konsumsi merupakan sebuah keharusan karena itu bisnis yang tidak lekang oleh waktu, terlebih jika didukung inovasi kreatif.
Selain kuliner, sejumlah peluang di berbagai sektor juga dilirik dalam rangka mendulang untung, mulai bisnis fashion, fotografi, hingga desain produk. Setiap orang pada dasarnya bisa menjadi pelaku usaha rintisan digital dengan mengandalkan teknologi informasi. Namun, pelaku usaha juga harus sadar bahwa di samping memberikan kemudahan, teknologi informasi dan komunikasi turut membawa sejumlah potensi ancaman bagi kehidupan manusia.
Menurut hasil jajak pendapat, tantangan yang paling dominan pada era digital adalah ancaman perubahan nilai sosial budaya dalam masyarakat. Di kota-kota besar seperti Jakarta, peningkatan penggunaan alat komunikasi berteknologi tinggi bisa membawa dampak negatif secara sosial dan kultural, khususnya terhadap kaum muda.
Selain itu, 15% responden mengemukakan kekhawatirannya pada ancaman keamanan siber. Peningkatan laju ekonomi digital turut meningkatkan pula risiko keamanan. Karena itu, pemerintah dan para pelaku usaha perlu mengantisipasi keamanan sebagai upaya perlindungan terhadap konsumen.
Selain ekonomi kreatif berbasis digital, pada 2018 sektor pariwisata Indonesia diperkirakan juga semakin melesat. Sejumlah harapan pun diungkapkan responden jajak pendapat Litbang SINDO terkait sektor ini. Pemerataan pembangunan fasilitas wisata menjadi harapan utama. Munculnya harapan ini dilatarbelakangi adanya kenyataan bahwa tidak semua daerah dilimpahi fasilitas yang memadai, padahal sebenarnya daerah tersebut menyimpan potensi wisata yang tidak kalah dengan wilayah lainnya.
Industri ekonomi kreatif berbasis elektronik terus berkembang pesat. Karena itu, banyak orang sudah mengincar peluang bisnis ini pada tahun mendatang. Dalam hasil jajak pendapat Litbang SINDO, kuliner menempati posisi tertinggi sebagai lahan bisnis yang menjadi incaran. Kebutuhan konsumsi merupakan sebuah keharusan karena itu bisnis yang tidak lekang oleh waktu, terlebih jika didukung inovasi kreatif.
Selain kuliner, sejumlah peluang di berbagai sektor juga dilirik dalam rangka mendulang untung, mulai bisnis fashion, fotografi, hingga desain produk. Setiap orang pada dasarnya bisa menjadi pelaku usaha rintisan digital dengan mengandalkan teknologi informasi. Namun, pelaku usaha juga harus sadar bahwa di samping memberikan kemudahan, teknologi informasi dan komunikasi turut membawa sejumlah potensi ancaman bagi kehidupan manusia.
Menurut hasil jajak pendapat, tantangan yang paling dominan pada era digital adalah ancaman perubahan nilai sosial budaya dalam masyarakat. Di kota-kota besar seperti Jakarta, peningkatan penggunaan alat komunikasi berteknologi tinggi bisa membawa dampak negatif secara sosial dan kultural, khususnya terhadap kaum muda.
Selain itu, 15% responden mengemukakan kekhawatirannya pada ancaman keamanan siber. Peningkatan laju ekonomi digital turut meningkatkan pula risiko keamanan. Karena itu, pemerintah dan para pelaku usaha perlu mengantisipasi keamanan sebagai upaya perlindungan terhadap konsumen.
Selain ekonomi kreatif berbasis digital, pada 2018 sektor pariwisata Indonesia diperkirakan juga semakin melesat. Sejumlah harapan pun diungkapkan responden jajak pendapat Litbang SINDO terkait sektor ini. Pemerataan pembangunan fasilitas wisata menjadi harapan utama. Munculnya harapan ini dilatarbelakangi adanya kenyataan bahwa tidak semua daerah dilimpahi fasilitas yang memadai, padahal sebenarnya daerah tersebut menyimpan potensi wisata yang tidak kalah dengan wilayah lainnya.
(amm)