UKM Outlook 2021

Sabtu, 24 Oktober 2020 - 08:49 WIB
loading...
UKM Outlook 2021
Managing Partner Inventure Yuswohady
A A A
Yuswohady
Managing Partner Inventure

Dalam krisis-krisis sebelumnya usaha kecil menengah (UKM) terbukti menjadi penyelamat ekonomi nasional karena ketahanannya di tengah hempasan krisis. Alasannya gampang ditebak, karena UKM memiliki agilitas lebih tinggi dibanding bisnis besar. Memang UKM paling cepat terjerembab oleh krisis. Namun sektor ini juga paling cepat bangkit dan menemukan peluang-peluang baru di tengah krisis.

Pertanyaannya, apakah di krisis covid-19 saat ini pun UKM akan sekali lagi menjadi penyelamat keterpurukan ekonomi akibat pandemi? Kami di Inventure melakukan tinjauan terhadap sektor ini untuk mengetahui peta bisnis UKM di tahun 2021. Lanskap bisnis UKM ini secara simple kami rumuskan ke dalam aspek yang terwakili oleh tiga lingkaran konsentris seperti terlihat pada bagan. (Baca: Inilah Dosa yang Lebih Besar daripada Zina)

Lingkaran paling luar (outer-circle) mengandung unsur-unsur perubahan lingkungan makro (Changes), lingkaran tengah (mid-circle) mengandung unsur-unsur perubahan perilaku konsumen (Customer) dan lingkaran dalam (inner-circle) mengandung unsur-unsur peta persaingan (Competition) yang ditandai strategi-strategi yang dijalankan oleh para pemain.

Apa saja unsur-unsur penggerak perubahan di sektor UKM tersebut? Berikut ini ringkasannya.

I. Outer Circle: CHANGES

Global + National Recession

Pandemi covid-19 telah memukul perekonomian seluruh negara, baik negara maju maupun negara berkembang. Perekonomian Indonesia pun ikut terpuruk, seluruh struktur penopang PDB Indonesia mengalami kontraksi. Mulai dari konsumen rumah tangga sebesar -5,5% hingga konsumsi pemerintah sebesar -6,90%. Kondisi ini, semakin nyata setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan statement di media bahwa Indonesia resmi mengalami resesi. (Baca juga: Daftar Aplokasi dan Situs untuk Bantuan Kuota Data Ditambah)

Intermitten Social Distancing Policy

Pembatasan sosial skala global maupun nasional telah memberikan tantangan yang berat bagi para pelaku industri UKM. Kebijakan ini membuat para pemain bisnis UKM khususnya yang memiliki toko offline terdampak cukup berat karena konsumen mengurangi aktivitas di luar rumah. Kebijakan PSBB dikatakan membuat masyarakat lebih banyak beraktivitas di rumah dan tingkat kunjungan toko offline akan mengalami penurunan yang ekstrem sebagai imbas dari adanya kebijakan tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1174 seconds (0.1#10.140)