Pasokan dan Harga Beras Aman, Halmahera Utara Panen Padi Setiap Hari
A
A
A
HALMAHERA UTARA - Panen padi di Kabupaten Halmahera Utara masih terus berlangsung untuk memenuhi konsumsi masyarakat, meskipun telah memasuki musim paceklik 2017. Setelah kemarin di desa Sangaji Jaya, hari Selasa (19/12) kegiatan panen dilanjutkan di desa Makarti, Kecamatan Kao Barat, Kab. Halmahera Utara sehingga pasokan beras cukup sekaligus harga beras stabil.
Kegiatan panen ini dihadiri oleh PJ program upaya khusus (UPSUS) Provinsi Malut Andriko Noto Susanto, Kepala BPTP Malut, Kadis pertanian kab. Halut, Danramil Kao (Kapt. Prasodjo), PPL, Babinsa, Kades dan petani.
Penanggungjawab program upaya khusus (upsus) swasembada pangan 2015-2017 dengan fokus tiga komoditas, yakni padi, jagung, dan kedelai (pajale) Prov. Malut Andriko Notosusanto mengatakan, panen padi kali ini adalah buah dari gerakan tanam padi di bulan September 2017. Luas lahan yang dipanen seluas 6 hektar yang mewakili 41 ha dengan produktivitas ubinan 6,1 ton per hektar.
Musim paceklik ini telah diantisipasi Pemerintah melalui bantuan yang cukup banyak ke petani, seperti traktor roda 4 dan hand traktor, pompa air, dan benih berkualitas, serta rehabilitasi jaringan irigasi tersier. “Peran Babinsa dan penyuluh lapangan yang terjun langsung ke lapangan tidak bisa kita pungkiri mendukung capaian ini sehingga proses produksi berjalan lancar,” jelasnya.
Terkait hal ini, petani desa Makarti, Hadi Sugito mengungkapkan peran pemerintah cukup signifikan terutama dukungan varietas unggul baru dan mekanisasi telah membuat tanaman padinya berhasil dipanen meskipun ditengah serangan tungro dan kepinding tanah.
“Dulu ketika musim paceklik seperti ini, banyak yang mengalami puso karena gangguan hama penyakit, tetapi Alhamdulillah tahun ini hasil panennya lebih bagus,” ungkapnya.
Di akhir kegiatan, Kepala Dinas Pertanian dan Kepala BPTP Malut menyerahkan benih Inpari 42 dan 43 agar lahan yang sudah dipanen bisa segera ditanam kembali. Varietas tersebut merupakan generasi padi terbaru yang tahan wereng.
Kegiatan panen ini dihadiri oleh PJ program upaya khusus (UPSUS) Provinsi Malut Andriko Noto Susanto, Kepala BPTP Malut, Kadis pertanian kab. Halut, Danramil Kao (Kapt. Prasodjo), PPL, Babinsa, Kades dan petani.
Penanggungjawab program upaya khusus (upsus) swasembada pangan 2015-2017 dengan fokus tiga komoditas, yakni padi, jagung, dan kedelai (pajale) Prov. Malut Andriko Notosusanto mengatakan, panen padi kali ini adalah buah dari gerakan tanam padi di bulan September 2017. Luas lahan yang dipanen seluas 6 hektar yang mewakili 41 ha dengan produktivitas ubinan 6,1 ton per hektar.
Musim paceklik ini telah diantisipasi Pemerintah melalui bantuan yang cukup banyak ke petani, seperti traktor roda 4 dan hand traktor, pompa air, dan benih berkualitas, serta rehabilitasi jaringan irigasi tersier. “Peran Babinsa dan penyuluh lapangan yang terjun langsung ke lapangan tidak bisa kita pungkiri mendukung capaian ini sehingga proses produksi berjalan lancar,” jelasnya.
Terkait hal ini, petani desa Makarti, Hadi Sugito mengungkapkan peran pemerintah cukup signifikan terutama dukungan varietas unggul baru dan mekanisasi telah membuat tanaman padinya berhasil dipanen meskipun ditengah serangan tungro dan kepinding tanah.
“Dulu ketika musim paceklik seperti ini, banyak yang mengalami puso karena gangguan hama penyakit, tetapi Alhamdulillah tahun ini hasil panennya lebih bagus,” ungkapnya.
Di akhir kegiatan, Kepala Dinas Pertanian dan Kepala BPTP Malut menyerahkan benih Inpari 42 dan 43 agar lahan yang sudah dipanen bisa segera ditanam kembali. Varietas tersebut merupakan generasi padi terbaru yang tahan wereng.
(akr)