Natal dan Tahun Baru 2018, Konsumsi BBM Naik 1%
A
A
A
SURABAYA - Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Jawa Timur (Jatim), Bali dan Nusa Tenggara (Nusra) memprediksi, terjadi kenaikan konsumsi sebesar 1% menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2018. Kenaikan itu terjadi untuk semua jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti Premium, Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo.
Dalam sehari, konsumsi normal di Jatim untuk Premium 3.624 kiloliter (kl)/hari menjadi 3.679 kl/hari, Pertalite 5.694 kl/hari menjadi 5.791 kl/hari, Pertamax 3.000 kl/hari menjadi 3.030 kl/hari, Pertamax Turbo 125 kl/hari menjadi 126 kl/hari. Sedangkan Solar, Dexlite serta Pertamina Dex mengalami penurunan sekitar 4%.
Solar konsumsi normal harian dari 5.482 kl/hari menjadi 5.262 kl/hari, Dexlite 121 kl/hari menjadi 116 kl/hari dan Pertamina Dex dari 90 kl/hari menjadi 86 kl/hari. "Puncak konsumsi BBM kami perkirakan terjadi pada tanggal 23 Desember 2017," kata General Manager Pertamina MOR V, Ibnu Chouldum, Rabu (20/12/2017).
Untuk memperlancar pasokan BBM, lanjut Ibnu, Pertamina telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) yang bertugas sejak tanggal 18 Desember 2017 hingga 7 Januari 2018. Tim Satgas ini berperan khusus dalam memantau penyaluran BBM mulai dari penguatan stok, kelancaran distribusi di jalan raya hingga pemantauan kondisi di lapangan. Sehingga, ketersediaan BBM di masyarakat dapat terpenuhi. "Di wilayah kami tidak pernah ada kelangkaan BBM. Kalau keterlambatan pasokan itu iya," ujarnya.
Dia menambahkan, untuk mengantisipasi kemacetan yang berpotensi terjadi di titik wisata, pihaknya akan menyiagakan beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kantong. Diantaranya di SPBU Lumajang, SPBU Jember Selatan, SPBU Batu, SPBU Probolinggo dan SPBU Pepen.
Selain itu, pihaknya juga akan menyiagakan 1 unit mobil dispencing di Malang dan kios-kios BBK di exit tol Krian serta rest area tol Kedungmlati, Jombang - Mojokerto. "Untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara juga sama seperti di Jatim, yakni mengalami kenaikan konsumsi BBM sekitar 1%," tandas Ibnu.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) V Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Jatim, Rahmat Muhammadiyah mengaku siap mengamankan pasokan BBM di Jatim, Bali dan Nusa Tenggara. Saat ini, di wilayah Pertamina MOR V terdapat sekitar 1.300 SPBU. Dari jumlah itu, sebanyak 850 SPBU berada di Jatim.
Di Jawa Timur, rata-rata ada penambahan 20 SPBU baru. Rata-rata berada di daerah yang mengalami kenaikan jumlah kendaraan. "Sejumlah SPBU yang lalu lintas kendaraannya tinggi, akan buka selama 24 jam," katanya.
Dalam sehari, konsumsi normal di Jatim untuk Premium 3.624 kiloliter (kl)/hari menjadi 3.679 kl/hari, Pertalite 5.694 kl/hari menjadi 5.791 kl/hari, Pertamax 3.000 kl/hari menjadi 3.030 kl/hari, Pertamax Turbo 125 kl/hari menjadi 126 kl/hari. Sedangkan Solar, Dexlite serta Pertamina Dex mengalami penurunan sekitar 4%.
Solar konsumsi normal harian dari 5.482 kl/hari menjadi 5.262 kl/hari, Dexlite 121 kl/hari menjadi 116 kl/hari dan Pertamina Dex dari 90 kl/hari menjadi 86 kl/hari. "Puncak konsumsi BBM kami perkirakan terjadi pada tanggal 23 Desember 2017," kata General Manager Pertamina MOR V, Ibnu Chouldum, Rabu (20/12/2017).
Untuk memperlancar pasokan BBM, lanjut Ibnu, Pertamina telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) yang bertugas sejak tanggal 18 Desember 2017 hingga 7 Januari 2018. Tim Satgas ini berperan khusus dalam memantau penyaluran BBM mulai dari penguatan stok, kelancaran distribusi di jalan raya hingga pemantauan kondisi di lapangan. Sehingga, ketersediaan BBM di masyarakat dapat terpenuhi. "Di wilayah kami tidak pernah ada kelangkaan BBM. Kalau keterlambatan pasokan itu iya," ujarnya.
Dia menambahkan, untuk mengantisipasi kemacetan yang berpotensi terjadi di titik wisata, pihaknya akan menyiagakan beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kantong. Diantaranya di SPBU Lumajang, SPBU Jember Selatan, SPBU Batu, SPBU Probolinggo dan SPBU Pepen.
Selain itu, pihaknya juga akan menyiagakan 1 unit mobil dispencing di Malang dan kios-kios BBK di exit tol Krian serta rest area tol Kedungmlati, Jombang - Mojokerto. "Untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara juga sama seperti di Jatim, yakni mengalami kenaikan konsumsi BBM sekitar 1%," tandas Ibnu.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) V Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Jatim, Rahmat Muhammadiyah mengaku siap mengamankan pasokan BBM di Jatim, Bali dan Nusa Tenggara. Saat ini, di wilayah Pertamina MOR V terdapat sekitar 1.300 SPBU. Dari jumlah itu, sebanyak 850 SPBU berada di Jatim.
Di Jawa Timur, rata-rata ada penambahan 20 SPBU baru. Rata-rata berada di daerah yang mengalami kenaikan jumlah kendaraan. "Sejumlah SPBU yang lalu lintas kendaraannya tinggi, akan buka selama 24 jam," katanya.
(ven)