Pengujung 2017, Pembangunan Bandara Kertajati Capai 80%
A
A
A
BANDUNG - Di pengujung tahun 2017, progress pembangunan Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka telah menembus 80%. Capaian progress pembangunan sisi darat Bandara Kertajati itu tercatat per Minggu (17/12/2017) lalu.
"Terkait progres untuk sisi darat, sampai dengan 17 Desember ini sudah mencapai 80%," sebut Kepala Bidang Humas dan Umum Unit Manajemen Proyek PT BIJB, Rizkita Tjahjono Widodo di Bandung, Kamis (21/12/2017).
Pembangunan sisi darat, dimana PT BIJB menjadi pelaksana ini dibagi ke dalam tiga paket pengerjaan. Paket pertama yang digarap PT Adhi Karya (persero) Tbk, meliputi pekerjaan infrastruktur berupa ramp simpang susun, jalan, drainase, dan lansekap yang kini sudah rampung 100%.
"Paket satu untuk lingkup pekerjaan infrastruktur ini sudah mencapai 100%," ujar Dodo.
Selanjutnya, untuk paket dua yang meliputi pembangunan utama, yakni terminal penumpang sudah hampir dicapai tiga perempatnya atau sekitar 73,2%. Paket dua yang dikerjakan KSO PT Wijaya Karya dan PT Pembangunan Perumahan (PP) Properti ini masih fokus merampungkan atap yang menyerupai ekor merak yang akan menjadi ikon bandara pemilik three letter code 'KJT' dari lnternasional Air Transport Association (IATA) tersebut.
"Paket dua ini kita bicara soal terminal, interior, pekerjaan facade, dan atap boarding lounge yang awal Februari nanti, semua rangka atap ini akan menutupi seluruh terminal," terangnya.
Pemasangan atap ini membentang 96 meter dengan menggunakan baja seamles. Adapun untuk paket tiga meliputi pembangunan gedung operasional yang dikerjakan PT Waskita Karya yang sudah mendekati sempurna, yakni 92%.
PT Waskita diberi tanggung jawab untuk mengerjakan sarana penunjang operasional bandara berupa incenerator, meteorologi, ground water tank, jalan kawasan, sub station, dan perangkat keamanan kebakaran bandara.
Sementara itu, untuk kesiapan runway yang nantinya akan dibentangkan sampai 3.500 meter x 60 meter oleh Kementerian Perhubungan, saat ini progresnya sudah lebih dari pada 90%.
Dengan panjang runway tersebut, kata Dodo, mempertegas bahwa kehadiran BIJB yang diproyeksikan menjadi bandara haji di 2018 itu, bisa didarati pesawat berbadan lebar.
"Begitu juga dengan fisik pembangunan tower sebagai fasilitas navigasi penerbangan yang dioperasikan Airnav sudah hampir rampung. Tower dengan ornamen kujang tersebut saat ini tinggal dilakukan finishing," katanya.
Melihat pembangunan fisik secara keseluruhan yang sudah dicapai per akhir 2017, pihaknya yakin, seluruh pengerjaan, baik dari sisi darat dan udara bisa rampung sesuai target, yakni awal 2018. Sehingga target BIJB beroperasi pada pertengahan 2018 bahkan menjadi embarkasi haji dapat terlaksana.
"Target sesuai dengan apa yang dsampaikan direksi bahwa soft launching bisa dilakukan April dan grand launching pada Juni 2018," pungkasnya.
"Terkait progres untuk sisi darat, sampai dengan 17 Desember ini sudah mencapai 80%," sebut Kepala Bidang Humas dan Umum Unit Manajemen Proyek PT BIJB, Rizkita Tjahjono Widodo di Bandung, Kamis (21/12/2017).
Pembangunan sisi darat, dimana PT BIJB menjadi pelaksana ini dibagi ke dalam tiga paket pengerjaan. Paket pertama yang digarap PT Adhi Karya (persero) Tbk, meliputi pekerjaan infrastruktur berupa ramp simpang susun, jalan, drainase, dan lansekap yang kini sudah rampung 100%.
"Paket satu untuk lingkup pekerjaan infrastruktur ini sudah mencapai 100%," ujar Dodo.
Selanjutnya, untuk paket dua yang meliputi pembangunan utama, yakni terminal penumpang sudah hampir dicapai tiga perempatnya atau sekitar 73,2%. Paket dua yang dikerjakan KSO PT Wijaya Karya dan PT Pembangunan Perumahan (PP) Properti ini masih fokus merampungkan atap yang menyerupai ekor merak yang akan menjadi ikon bandara pemilik three letter code 'KJT' dari lnternasional Air Transport Association (IATA) tersebut.
"Paket dua ini kita bicara soal terminal, interior, pekerjaan facade, dan atap boarding lounge yang awal Februari nanti, semua rangka atap ini akan menutupi seluruh terminal," terangnya.
Pemasangan atap ini membentang 96 meter dengan menggunakan baja seamles. Adapun untuk paket tiga meliputi pembangunan gedung operasional yang dikerjakan PT Waskita Karya yang sudah mendekati sempurna, yakni 92%.
PT Waskita diberi tanggung jawab untuk mengerjakan sarana penunjang operasional bandara berupa incenerator, meteorologi, ground water tank, jalan kawasan, sub station, dan perangkat keamanan kebakaran bandara.
Sementara itu, untuk kesiapan runway yang nantinya akan dibentangkan sampai 3.500 meter x 60 meter oleh Kementerian Perhubungan, saat ini progresnya sudah lebih dari pada 90%.
Dengan panjang runway tersebut, kata Dodo, mempertegas bahwa kehadiran BIJB yang diproyeksikan menjadi bandara haji di 2018 itu, bisa didarati pesawat berbadan lebar.
"Begitu juga dengan fisik pembangunan tower sebagai fasilitas navigasi penerbangan yang dioperasikan Airnav sudah hampir rampung. Tower dengan ornamen kujang tersebut saat ini tinggal dilakukan finishing," katanya.
Melihat pembangunan fisik secara keseluruhan yang sudah dicapai per akhir 2017, pihaknya yakin, seluruh pengerjaan, baik dari sisi darat dan udara bisa rampung sesuai target, yakni awal 2018. Sehingga target BIJB beroperasi pada pertengahan 2018 bahkan menjadi embarkasi haji dapat terlaksana.
"Target sesuai dengan apa yang dsampaikan direksi bahwa soft launching bisa dilakukan April dan grand launching pada Juni 2018," pungkasnya.
(ven)