Rupiah Pagi Ini Sukses Hajar Dolar AS

Jum'at, 29 Desember 2017 - 10:13 WIB
Rupiah Pagi Ini Sukses Hajar Dolar AS
Rupiah Pagi Ini Sukses Hajar Dolar AS
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan terakhir tahun ini dibuka berhasil menguat dibanding penutupan kemarin. Kondisi penguatan rupiah ini di tengah USD yang jatuh terhadap beberapa mata uang lainnya.

Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, pagi ini dibuka berada pada level Rp13.548/USD atau naik cukup tinggi dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.560/USD.

Data SINDOnews dikutip dari Limas, rupiah pagi ini berada di level Rp13.550/USD. Posisi ini jauh menguat dari posisi kemarin yang ditutup di level Rp13.595/USD.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka di level Rp13.553/USD atau menguat dari posisi kemarin di level Rp13.557/USD. Namun, pada pukul 10.05 WIB semakin mengaut ke level Rp13.549/USD dengan kisaran level Rp13.544-Rp13.555/USD.

Sementara, rupiah berdasarkan data Yahoo Finance, pada pukul 10.09 WIB berada di level Rp13.545/USD atau lebih baik dari sebelumnya yang berada di level Rp13.560/USD dengan kisaran level Rp13.538-Rp13.561/USD.

Sementara seperti dilansir Reuters, Jumat (29/12/2017), USD jatuh ke level terendah dalam satu bulan terhadap beberapa mata uang lainnya. Prospek pertumbuhan AS yang kurang optimistis setelah berlalunya pemotongan pajak utama.

Sementara penurunan bitcoin untuk hari kedua setelah Korea Selatan menguatkan peraturan perdagangan cryptocurrency. Mata uang terkait komoditas termasuk dolar Australia dan Selandia Baru mencatat harga tertinggi dua bulan dengan harga tembaga mencapai level tertinggi empat tahun dan menahan minyak pada level terkuatnya sejak pertengahan 2015.

"USD menguat karena ekspektasi reformasi pajak. Nah, di sini kami melihatnya terjual habis," kata Sireen Harajli, ahli strategi mata uang di Mizuho di New York.

Indeks yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama tergelincir hampir 50% kemarin ke level terlemah sejak 27 November. Itu terakhir turun 0,45% pada level 92,609.

Indeks USD telah turun lebih dari 9% tahun ini, menempatkannya di jalur untuk penurunan tahunan terbesar sejak 2003. Greenback mencapai level terkuatnya dalam 14 tahun pada awal 2017 karena harapan bahwa Presiden AS Donald Trump akan menerapkan pertumbuhan pro.

Namun, Trump dinilai tidak akan berhasil dalam mengimplementasikan program lain yang dikampanyekannya, khususnya infrastruktur dan karena bank sentral negara-negara lain telah bergerak menuju pengetatan kondisi moneter, mengurangi perbedaan antara kebijakan mereka dan kebijakan Federal Reserve.

Euro terhadap USD menguat 0,55% ke level 1,1951 setelah menyentuh level tertinggi dalam sebulan. Ini telah menguat sekitar 14% sepanjang tahun ini, menciptakan kinerja tahunan terbaik sejak 2003.

Dolar Australia terhadpa USD juga naik 0,32% menjadi 0,7791, sementara dolar Selandia Baru terhadap USD juga tercatat naik 0,33% ke level 0,7081.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9027 seconds (0.1#10.140)