Tekanan Kenaikan Harga Diprediksi Meningkat

Minggu, 07 Januari 2018 - 17:47 WIB
Tekanan Kenaikan Harga...
Tekanan Kenaikan Harga Diprediksi Meningkat
A A A
JAKARTA - Konsumen memperkirakan tekanan kenaikan harga meningkat pada bulan Maret 2018. Hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) bulan Maret 2018 sebesar 173,2 naik 2,3 poin dibandingkan bulan sebelumnya.

"Konsumen memperkirakan, kenaikan harga disebabkan oleh keterbatasan ketersediaan barang, terutama bahan makanan," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman di Jakarta, Minggu (7/1/2018).

Dia menambahkan, secara regional, kenaikan indeks ekpektasi harga terjadi di 12 kota dengan kenaikan tertinggi di Kota Semarang, Jawa Tengah dan Pontianak, Kalimantan Barat. Adapun pada bulan Juni 2018, konsumen memprediksi tekanan kenaikan harga juga meningkat. Hal tersebut terlihat dari Indeks ekpektasi harga sebesar 178,4.

Menurut dia, kenaikan harga tersebut diperkirakan akibat faktor musiman yakni meningkatnya permintaan terhadap barang dan jasa pada Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Sementara secara regional, tekanan kenaikan harga yang naik terjadi di 13 kota survei dimana tertinggi di kota Semarang dana Pontianak.

"Konsumen juga memprediksi tekanan kenaikan harga pada Desember 2018 meningkat," paparnya. Tercermin dari Indeks ekspektasi harga pada Desember sebesar 178,6 lebih tinggi dibandingkan sebesar 176 pada bulan sebelumnya.

Agusman menuturkan, kekhawatiran konsumen terhadap potensi kenaikan harga tarif tenaga listrik (TTL) dan bahan bakar mintak (BBM) pada Desember 2018 menjadi faktor utama yang mendorong ekspektasi kenaikan harga. Adapun secara regional, tekanan kenaikan harga terjadi di 11 kota yang diperkirakan meningkat. Dengan kenaikan tertinggi ada di kota Samarinda, Kalimantan Timur dan Pontianak, Kalimantan Barat.

Di sisi lain, BI juga memperkirakan tekanan inflasi pada Januari 2018 mengalami peningkatan tercermin dari peningkatan indeks ekspektasi harga pada Januari 2018 sebesar 170 atau lebih tinggi dari 169,3 pada bulan sebelumnya. Berdasarkan survei BI, konsumen memperkirakan kenaikan harga disebabkan terbatasnya pasokan bahan makanan, terutama beras seiring panen raya yang diprediksi baru terjadi pada akhir kuartal I/2018.

”Selain itu, disebabkan oleh ke khawatiran rumah tangga akan adanya kebijakan pemerintah untuk menarikan tarif tenaga listrik dan harga BBM pada awal tahun 2018,” kata Agusman.

Konsumen juga memperkirakan tekanan kenaikan harga akan meningkat pada April 2018, terindikasi dari kenaikan indeks ekspektasi pada April sebesar 172,2. Sedangkan tekanan kenaikan harga pada Oktober 2018 juga meningkat tercermin dari indeks ekspektasi harga bulan Oktober 2018 sebesar 175,5 atau naik 1,9 poin.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6375 seconds (0.1#10.140)