Airbus Genjot Produksi Pesawat Terbang di China
A
A
A
BEIJING - Airbus telah mencapai kesepakatan untuk meningkatkan jumlah pesawat terbang yang dibuatnya di China, sebagai bagian dari kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Produsen raksasa pesawat terbang asal Eropa tersebut bertujuan memproduksi enam jet A320 setiap bulannya pada tahun 2020 di pabrik perakitan di dekat Beijing.
Seperti dilansir BBC, Rabu (10/1/2018) selama kunjungan tiga harinya di China, Macron mengatakan bahwa Prancis dan China harus membuka diri untuk berbisnis satu dengan yang lainnya. Saat ini menurutnya Prancis memiliki akses ke pasar yang tidak seimbang dan kurang memuaskan.
"Jika kita tidak menangani hal ini secara bertanggung jawab, reaksi alami pertama akan banyak yang akan ditutup pada kedua sisi," ujar Macron yang disampaikan kepada audiensi yang merupakan pemimpin bisnis Prancis dan China.
Airbus menjadi perusahaan dari sejumlah pebisnis yang berpergian bersama dengan Macron dalam kunjungan kenegaraan pertamanya sejak terpilih Mei lalu. Lebih lanjut Dia telah meminta Eropa untuk mengambil pendekatan yang lebih terkoordinasi untuk berdagang dengan China. Macron mengutarakan, bahwa di masa lalu, negara-negara telah datang ke China dengan berbagai agenda dan tingkat keterbukaan yang berbeda-beda.
"Kami membutuhkan pendekatan Eropa yang terkoordinasi yang memberi China lebih banyak visibilitas tentang agenda kami. Itulah mengapa Prancis mendukung untuk menentukan sektor strategis di mana kita ingin melindungi investasi. Ini adalah pertanyaan tentang kedaulatan seperti yang Anda sendiri pahami dengan baik," paparnya.
Seperti dilansir BBC, Rabu (10/1/2018) selama kunjungan tiga harinya di China, Macron mengatakan bahwa Prancis dan China harus membuka diri untuk berbisnis satu dengan yang lainnya. Saat ini menurutnya Prancis memiliki akses ke pasar yang tidak seimbang dan kurang memuaskan.
"Jika kita tidak menangani hal ini secara bertanggung jawab, reaksi alami pertama akan banyak yang akan ditutup pada kedua sisi," ujar Macron yang disampaikan kepada audiensi yang merupakan pemimpin bisnis Prancis dan China.
Airbus menjadi perusahaan dari sejumlah pebisnis yang berpergian bersama dengan Macron dalam kunjungan kenegaraan pertamanya sejak terpilih Mei lalu. Lebih lanjut Dia telah meminta Eropa untuk mengambil pendekatan yang lebih terkoordinasi untuk berdagang dengan China. Macron mengutarakan, bahwa di masa lalu, negara-negara telah datang ke China dengan berbagai agenda dan tingkat keterbukaan yang berbeda-beda.
"Kami membutuhkan pendekatan Eropa yang terkoordinasi yang memberi China lebih banyak visibilitas tentang agenda kami. Itulah mengapa Prancis mendukung untuk menentukan sektor strategis di mana kita ingin melindungi investasi. Ini adalah pertanyaan tentang kedaulatan seperti yang Anda sendiri pahami dengan baik," paparnya.
(akr)