Saham Asia Berbalik Mundur, IHSG Menghijau di Akhir Perdagangan
A
A
A
JAKARTA - Bergerak variatif pada perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemudian ditutup berbalik menghijau setelah sempat tergelincir pada sesi siang. IHSG berakhir ke level 6.386,34 dengan tambahan 15,17 poin atau 0,24%.
Sebelumnya pada sesi I, bursa saham dalam negeri kehilangan 8,63 poin atau 0,14% ke level 6.362,54 dan pagi tadi menanjak naik 3,96 poin yang setara dengan 0,06% menjadi 6.375,14. Kemarin, IHSG ditutup merosot 1,97 poin atau 0,03% ke level 6.371,17.
Pemulihan bursa saham dalam negeri ditopang pergerakan keseluruhan sektor dalam jalur positif dengan kenaikan tertinggi dicetak pertambahan sebesar 0,93% dan keuangan bertambah 0,66%. Di sisi lain pelemahan menimpa industri dasar dan pertanian yang masing-masing menyusut minus 0,61% dan 0,42%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp7,65 triliun dengan 15,28 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp224,36 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,26 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,49 triliun. Tercatat 167 saham menguat, 207 saham melemah dan 120 saham stagnan.
Beberapa saham yang tercatat menguat di antaranya PT PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) naik Rp1.050 menjadi Rp10.550, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. (MARK) bertambah Rp80 ke level Rp1.750 dan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) meningkat Rp60 menjadi Rp3.290.
Saham-saham lain yang tercatat melemah yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) turun Rp125 ke posisi Rp82.875, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) berkurang Rp50 menjadi Rp3.590 serta PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) jatuh Rp40 mmenjadi Rp2.100.
Seperti dilansir CNBC, Kamis (11/1/2018) sebagian besar pasar utama Asia ditutup berbalik melemah ketika Wall Street hanya mendatar. Investor di kawasan ini masih fokus pada rilis triwulanan karena perusahaan Jepang telah memulai laporan pendapatan.
Indeks Nikkei Jepang turun 0,33% atau 77,77 poin hingga mengakhiri perdagangan pada level 23.710,43 saat eksportir besar termasuk produsen mobil serta perusahaan teknologi diperdagangkan lebih renah. Laporan pendapatan perusahaan juga menjadi fokus di Jepang.
Bursa saham di Seoul yakni Indeks Kospi berakhir merosot menjadi 2.487,91 setelah kehilangan 11,84 poin atau 0,47% saat perusahaan pembuat chip telah membebani indeks di sesi terakhir untuk memperpanjang kerugian hari ini. Saham Samsung Electronics berakhir melemah 1,23% dan SK Hynix turun 0,41%.
Di Sydney, patokan S & P/ASX 200 menyusut 0,48% menjadi di level 6.067,6 dengan sebagian besar sektor kecuali produsen emas merayap lebih rendah menjelang akhir pekan. Dolar Australia mendapatkan dorongan setelah data yang dirilis sebelumnya menunjukkan penjualan ritel November naik lebih dari yang diperkirakan.
Selain itu pasar saham China juga cenderung melemah setelah perdagangan turun di pagi hari. Indeks Hang Seng di Hong Kong bergerak cenderung mendatar, yang hingga perdagangan masih menghijau lewat lonjakan 46,67 poin atau 0,15% ke level 31.120,39.
Daratan China turut mencetak hasil positif ketika komposit Shanghai menguat tipis naik 0,11% di akhir sesi pada level 3.425,57 dan komposit Shenzhen meningkat tipis hanya 0,38% untuk menutup sesi ke posisi 1.953,12.
Sebelumnya pada sesi I, bursa saham dalam negeri kehilangan 8,63 poin atau 0,14% ke level 6.362,54 dan pagi tadi menanjak naik 3,96 poin yang setara dengan 0,06% menjadi 6.375,14. Kemarin, IHSG ditutup merosot 1,97 poin atau 0,03% ke level 6.371,17.
Pemulihan bursa saham dalam negeri ditopang pergerakan keseluruhan sektor dalam jalur positif dengan kenaikan tertinggi dicetak pertambahan sebesar 0,93% dan keuangan bertambah 0,66%. Di sisi lain pelemahan menimpa industri dasar dan pertanian yang masing-masing menyusut minus 0,61% dan 0,42%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp7,65 triliun dengan 15,28 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp224,36 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,26 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,49 triliun. Tercatat 167 saham menguat, 207 saham melemah dan 120 saham stagnan.
Beberapa saham yang tercatat menguat di antaranya PT PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) naik Rp1.050 menjadi Rp10.550, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. (MARK) bertambah Rp80 ke level Rp1.750 dan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) meningkat Rp60 menjadi Rp3.290.
Saham-saham lain yang tercatat melemah yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) turun Rp125 ke posisi Rp82.875, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) berkurang Rp50 menjadi Rp3.590 serta PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) jatuh Rp40 mmenjadi Rp2.100.
Seperti dilansir CNBC, Kamis (11/1/2018) sebagian besar pasar utama Asia ditutup berbalik melemah ketika Wall Street hanya mendatar. Investor di kawasan ini masih fokus pada rilis triwulanan karena perusahaan Jepang telah memulai laporan pendapatan.
Indeks Nikkei Jepang turun 0,33% atau 77,77 poin hingga mengakhiri perdagangan pada level 23.710,43 saat eksportir besar termasuk produsen mobil serta perusahaan teknologi diperdagangkan lebih renah. Laporan pendapatan perusahaan juga menjadi fokus di Jepang.
Bursa saham di Seoul yakni Indeks Kospi berakhir merosot menjadi 2.487,91 setelah kehilangan 11,84 poin atau 0,47% saat perusahaan pembuat chip telah membebani indeks di sesi terakhir untuk memperpanjang kerugian hari ini. Saham Samsung Electronics berakhir melemah 1,23% dan SK Hynix turun 0,41%.
Di Sydney, patokan S & P/ASX 200 menyusut 0,48% menjadi di level 6.067,6 dengan sebagian besar sektor kecuali produsen emas merayap lebih rendah menjelang akhir pekan. Dolar Australia mendapatkan dorongan setelah data yang dirilis sebelumnya menunjukkan penjualan ritel November naik lebih dari yang diperkirakan.
Selain itu pasar saham China juga cenderung melemah setelah perdagangan turun di pagi hari. Indeks Hang Seng di Hong Kong bergerak cenderung mendatar, yang hingga perdagangan masih menghijau lewat lonjakan 46,67 poin atau 0,15% ke level 31.120,39.
Daratan China turut mencetak hasil positif ketika komposit Shanghai menguat tipis naik 0,11% di akhir sesi pada level 3.425,57 dan komposit Shenzhen meningkat tipis hanya 0,38% untuk menutup sesi ke posisi 1.953,12.
(akr)