Masuk Aduan Masyarakat, PDAM Semarang Tingkatkan Kinerja
A
A
A
SEMARANG - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengancam akan memecat pegawai PDAM Kota Semarang yang tidak produktif dan meminta seluruh karyawan untuk meningkatkan kinerja. Hal itu disampaikan Hendi--sapaan Walikota Semarang--saat menyerahkan lima unit mobil operasional PDAM kepada pimpinan cabang PDAM di Kota Semarang di Lobi Kantor Wali Kota, Jumat (12/1/2018).
Hendi mengatakan, PDAM masuk dalam lima besar aduan masyarakat, oleh karena itu PDAM harus meningkatkan kinerjanya terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. "Pelayanan masyarakat harus maksimal, siapkan sarana prasarana yang mumpuni. Kalau perlu ganti mobil butut agar kinerja lebih baik," ujarnya.
Hendi menegaskan peningkatan sarana prasarana merupakan kebutuhan fundamental dan mendasar. Oleh karena itu, diharapkan mampu meningkatkan motivasi kinerja para pegawainya sehingga di tahun 2018 ini, keluhan masyarakat terhadap PDAM akan semakin berkurang.
Pihaknya juga berharap, adanya adopsi pemberian reward kepada pegawai PDAM. "Kalau di PNS ada tunjangan penghasilan pegawai. Coba apakah memungkinkan diterapkan di PDAM yang diberikan berdasarkan kinerja agar dapat membangkitkan motivasi kerja. Kita enggak mungkin menuntut para pegawai supaya memberikan pelayanan terbaik tetapi kita sendiri tidak memperhatikan mereka," tandasnya.
Dari puluhan tahun berdiri, selama dua tahun ini, PDAM mengalami perubahan yang semakin baik, yaitu menyetorkan keuntungan sebanyak Rp9,5 miliar ke kas daerah. Plt Direktur Utama PDAM, M. Farchan menambahkan, pihaknya saat ini terus berupaya meningkatkan pelayanan masyarakat.
Untuk pengembangan, PDAM akan mengikuti tujuan pembangunan milenium atau Millennium Development Goals (MDGs) yang sudah ditargetkan, dengan diimbangi kualitas pelayanan. "Diharapkan perkembangan PDAM semakin luas dan baik," tambahnya.
Hendi mengatakan, PDAM masuk dalam lima besar aduan masyarakat, oleh karena itu PDAM harus meningkatkan kinerjanya terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. "Pelayanan masyarakat harus maksimal, siapkan sarana prasarana yang mumpuni. Kalau perlu ganti mobil butut agar kinerja lebih baik," ujarnya.
Hendi menegaskan peningkatan sarana prasarana merupakan kebutuhan fundamental dan mendasar. Oleh karena itu, diharapkan mampu meningkatkan motivasi kinerja para pegawainya sehingga di tahun 2018 ini, keluhan masyarakat terhadap PDAM akan semakin berkurang.
Pihaknya juga berharap, adanya adopsi pemberian reward kepada pegawai PDAM. "Kalau di PNS ada tunjangan penghasilan pegawai. Coba apakah memungkinkan diterapkan di PDAM yang diberikan berdasarkan kinerja agar dapat membangkitkan motivasi kerja. Kita enggak mungkin menuntut para pegawai supaya memberikan pelayanan terbaik tetapi kita sendiri tidak memperhatikan mereka," tandasnya.
Dari puluhan tahun berdiri, selama dua tahun ini, PDAM mengalami perubahan yang semakin baik, yaitu menyetorkan keuntungan sebanyak Rp9,5 miliar ke kas daerah. Plt Direktur Utama PDAM, M. Farchan menambahkan, pihaknya saat ini terus berupaya meningkatkan pelayanan masyarakat.
Untuk pengembangan, PDAM akan mengikuti tujuan pembangunan milenium atau Millennium Development Goals (MDGs) yang sudah ditargetkan, dengan diimbangi kualitas pelayanan. "Diharapkan perkembangan PDAM semakin luas dan baik," tambahnya.
(ven)