Stok Beras di Bintan Aman, Cukup hingga Akhir Februari

Rabu, 17 Januari 2018 - 06:04 WIB
Stok Beras di Bintan...
Stok Beras di Bintan Aman, Cukup hingga Akhir Februari
A A A
BINTAN UTARA - Pedagang beras di Tanjunguban, Bintan Utara, Indra Setiawan, mengatakan, hingga saat ini pihaknya tidak mengalami kelangkaan beras, karena stok persediaan cukup. "Saat ini kami memiliki stok persediaan 150 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan warga hingga akhir Februari," kata Indra di Tanjunguban, Kepulauan Riau, Selasa (16/1/2018).

Stok beras ini merupakan jenis premium yang didatangkan dari Jawa Barat, dengan harga sebelum terjadi kenaikan. Dikarenakan stok yang beras yang dimilikinya dibeli tanggal 22 Desember 2017, namun terhambat karena macet di Jakarta, sehingga tiba di Bintan terlambat.

"Sampai di Bintan terlambat, karena tertunda pelayarannya bersamaan liburan Natal dan Tahun Baru, juga proses bongkar muat di Pelabuhan Sri Payung yang lambat," tambahnya.

Sebagai pengusaha yang memiliki jaringan pengusaha beras dari berbagai daerah, menurutnya Kepri dan Bintan tidak akan mengalami kekurangan beras, apabila Gubernur Kepri bersinergi dengan Bea Cukai dan instansi terkait mempermudah labuh kapal di Tanjungpinang, tidak harus di Batam.

"Mestinya Gubernur Kepri menjembatani agar tidak ada biaya tambahan ke Bea Cukai untuk membawa beras dari Batam ke Bintan, bukannya malah ditangkap dituduh menyelundup," pinta Indra kepada Gubernur Kepulauan Riau.

Apabila permintaannya tersebut terpenuhi, ia menjamin bisa mendatangkan beras dari Sulawesi Selatan pada bulan Maret yang akan panen raya. "Kami bisa datangkan 50 ton dari Sulawesi Selatan, karena di sana sedang panen raya, tentu harga tidak tinggi," sebutnya.

Beras yang dijualnya saat ini dengan harga berkisar Rp280.000 per 25 kilogram (kg) atau sekitar Rp11.200-Rp11.500 per kg. Harga ini naik Rp160-Rp460 dari harga semula Rp11.040 per kilogram. "Harga sebelumnya Rp11.040 per kg, menjadi Rp11.200 sampai Rp11.500," ungkapnya.

Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Disperindag Bintan, Setia Kurniawan mengatakan, sampai saat ini belum ada kelangkaan beras. Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras premium di Bintan Rp13.300 per kilogram juga masih terjangkau oleh pedagang. HET ini sesuai Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 47/2017.

"Kelangkaan memang belum ada. Tetapi potensi kelangkaan kedepan ada," kata Setia. Potensi kelangkaan tersebut, kata Setia, dikarenakan pedagang beras di Bintan umumnya mendatangkan beras dari Pasar Induk Cipinang Jakarta.

Sementara di Pasar Induk Cipinang harganya saat ini sudah naik tinggi, harga naik mencapai Rp2.000-Rp3.000 per kg. "Beberapa pengusaha sudah menyampaikan akan menaikkan harga beras premium yang mereka jual. Karena harga belinya sudah naik tinggi," ujar Setia.

Namun, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bulog, untuk melaksanakan operasi pasar dengan kualitas beras medium, agar kenaikannya tidak terlalu tinggi. "Kenaikan tidak terelakkan, tetapi akan kita imbangi dengan operasi pasar dari Bulog, agar tidak terlalu tinggi," ungkapnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5984 seconds (0.1#10.140)