Jokowi: Perbankan Jangan Asyik Kumpulkan Dana tapi Kredit Susah

Jum'at, 19 Januari 2018 - 11:35 WIB
Jokowi: Perbankan Jangan...
Jokowi: Perbankan Jangan Asyik Kumpulkan Dana tapi Kredit Susah
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kalangan perbankan, jangan sampai asyik mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK), tapi pembiayaan kreditnya susah.

Menurutnya, di atas kertas pemberian kreditnya bagus, di dalam angka pelaporan pemberian kredit bagus, tapi hanya ke debitur yang sama. Dia menambahkan, penerima kredit orangnya bisa dihitung, tidak menyebar dan tidak merata.

"Ini yang harus kita mulai kita lakukan, menyebar dan harus merata," kata Presiden Jokowi saat memberikan pengantar pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Tahun 2018, seperti dikutip dari laman resmi Setkab, Jakarta, Jumat (19/1/2018).

Pemerintah, lanjut Jokowi, terus mendorong semakin banyak masyarakat yang terhubung dengan perbankan melalui program-program nontunai seperti bantuan pangan nontunai, dan hal ini sudah dilakukan tetapi akan terus diperluas.

Presiden lantas menunjuk program sertifikasi tanah dan perhutanan sosial yang mempermudah masyarakat mengakses perbankan. Pada 2017, target memberikan sertifikat pada masyarakat yang biasanya setahun itu hanya 500 ribu, target tahun kemarin 5 juta sertifikat harus diberikan kepada rakyat.

"Nyatanya juga bisa kalau kita berikan angka-angka seperti itu. Tapi, prosesnya kita ikuti, lapangannya kita ikuti, lapangannya kita cek," ujarnya.

Tahun ini, lanjutkata Jokowi, akan dinaikkan lagi menjadi 7 juta sertifikat yang harus dibagikan kepada masyarakat sedangkan tahun depan 9 juta sertifikat yang harus dibagikan.

Dengan semakin banyaknya masyarakat terhubung dengan perbankan, Presiden berharap masyarakat bisa memanfaatkan skema kredit yang ditawarkan perbankan untuk usaha-usaha yang produktif. Sehingga, menggerakkan perekonomian di lapisan masyarakat bawah. "Ini terus akan saya dorong, akan terus saya ikuti," ucapnya.

Menurutnya, kalau sertifikat sudah dipegang rakyat, sering Presiden tanyakan. "Kalau sudah pegang sertifikat-sertifikat mau dipakai apa? Teriaknya pasti bersama-sama, disekolahkan Pak," ungkap Presiden seraya menambahkan bahwa rakyat menyampaikan apa adanya.

Presiden Jokowi juga menyampaikan, bahwa pemerintah akan terus mendorong dibukanya Bank Wakaf, yang bisa membantu masyarakat kecil, utamanya pengusaha mikro, pengusaha kecil untuk mengakses kredit.

Dia menyebutkan, Bank Wakaf ini penting dibuka lagi di lingkungan pesantren untuk memberikan kredit kepada usaha-usaha kecil, usaha-usaha mikro yang ada di lingkungan pondok pesantren yang sudah memiliki komoditas bisnis yang sudah berjalan. Bank Wakaf tidak ada bunga, hanya terkena biaya administrasi sekitar 3%.

"Itu bukan bunga. Biaya administrasi. Karena memang biaya adminitrasi untuk industri keuangan ini ya kurang lebih angka segitu. Ini akan terus kita buka, sehingga usaha-usaha mikro, usaha-usaha kecil harus kita perhatikan kalau kita ingin ketimpangan di negara kita ini semakin menyempit," terang Jokowi.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0941 seconds (0.1#10.140)