Lebih Efisien, PT Infokom Elektrindo Pakai Teknologi Vsat
A
A
A
JAKARTA - Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, kebutuhan akan teknologi telekomunikasi berbasis satelit terus meningkat. Menyadari hal tersebut, PT Infokom Elektrindo sebagai VSAT Provider di Indonesia terus mengembangkan produk Infokom VSAT Solutions.
Produk tersebut dinilai mampu memberikan solusi komunikasi data dan internet berbasis satelit hingga rural area dan maritim. Layanan ini juga lebih tepat dan efisien guna memenuhi kebutuhan pelanggan.
General Manager Marketing and Business Development PT Infokom Elektrindo Avi Yunawan mengungkapkan, Infokom menggunakan teknologi telekomunikasi berbasis satelit yang efisien dan memiliki reliabilitas yang tinggi.
“Sebuah solusi teknologi yang menggabungkan elemen terbaik dari SCPC dan dengan solusi sistem tersebut, Infokom akan mampu memberikan layanan bandwidth besar dengan harga yang kompetitif di pasar. Solusi tersebut dapat melakukan alokasi bandwidth on demand (sesuai kebutuhan),” kata Avi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (19/1).
Dia menambahkan, PT Infokom Elektrindo memiliki 4 layanan VSAT di antaranya Infokom IP VSAT yang memiliki konsep sharing bandwidth, Infokom Advance VSAT yang mampu memberikan layanan dedicated bandwidth, Infokom Mobile VSAT yang dirancang khusus untuk layanan komunikasi satelit di kendaraan (Mobil, kereta, Kantor Kas Keliling, dll). Serta Infokom Marine VSAT yang menggunakan stabilized antenna yang dirancang khusus untuk area maritim di Indonesia.
“Seluruh layanan Infokom VSAT solutions memang didesain untuk mengcover seluruh wilayah nusantara sampai dengan titik terjauh. Dengan jaringan satelit C-Band dan KU-Band Infokom mampu memberikan sebuah solusi komunikasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Dan untuk meyakinkan para pelanggannya, terdapat layanan pelanggan 7 x 24 Jam,” jelasnya.
USO (Universal Services Obligation)
Selain itu, PT Infokom Elektrindo juga mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) sebagai pelaksana program Universal Services Obligation (USO) di Indonesia.
Indonesia dinilai memiliki banyak permintaan layanan koneksi internet berkecepatan tinggi (broadband). Namun, hanya terkonsentrasi di pulau besar seperti Jawa dan Sumatera yang merupakan pusat bisnis dan padat penduduk.
Sementara penetrasi broadband di wilayah lain sangat rendah. Sebab, pulau-pulau terpencil masih terkendala konektivitas, serta kebutuhan BTS (Base Tranceiver Station) untuk mencakup wilayah sulit terjangkau (Rural Area) di kawasan regional.
Untuk itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia Rudiantara mendorong BP3TI (Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika) untuk mengenalkan dan menyelenggarakan USO (Universal Service Obligation).
Melalui Layanan Akses Internet Rakyat, perusahaan pun membantu program USO BP3TI yang mencakup daerah-daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) di Indonesia. Hal ini menjadi kunci strategis sekaligus batu loncatan untuk mengurangi kesenjangan akan kebutuhan telekomunikasi dengan menyediakan layanan telekomunikasi seluler di wilayah yang tidak terjangkau.
Hingga saat ini layanan tersebut membantu lebih dari 254 sekolah, Puskesmas dan Pemerintahan di daerah terpencil untuk mendapatkan akses internet.
Produk tersebut dinilai mampu memberikan solusi komunikasi data dan internet berbasis satelit hingga rural area dan maritim. Layanan ini juga lebih tepat dan efisien guna memenuhi kebutuhan pelanggan.
General Manager Marketing and Business Development PT Infokom Elektrindo Avi Yunawan mengungkapkan, Infokom menggunakan teknologi telekomunikasi berbasis satelit yang efisien dan memiliki reliabilitas yang tinggi.
“Sebuah solusi teknologi yang menggabungkan elemen terbaik dari SCPC dan dengan solusi sistem tersebut, Infokom akan mampu memberikan layanan bandwidth besar dengan harga yang kompetitif di pasar. Solusi tersebut dapat melakukan alokasi bandwidth on demand (sesuai kebutuhan),” kata Avi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (19/1).
Dia menambahkan, PT Infokom Elektrindo memiliki 4 layanan VSAT di antaranya Infokom IP VSAT yang memiliki konsep sharing bandwidth, Infokom Advance VSAT yang mampu memberikan layanan dedicated bandwidth, Infokom Mobile VSAT yang dirancang khusus untuk layanan komunikasi satelit di kendaraan (Mobil, kereta, Kantor Kas Keliling, dll). Serta Infokom Marine VSAT yang menggunakan stabilized antenna yang dirancang khusus untuk area maritim di Indonesia.
“Seluruh layanan Infokom VSAT solutions memang didesain untuk mengcover seluruh wilayah nusantara sampai dengan titik terjauh. Dengan jaringan satelit C-Band dan KU-Band Infokom mampu memberikan sebuah solusi komunikasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Dan untuk meyakinkan para pelanggannya, terdapat layanan pelanggan 7 x 24 Jam,” jelasnya.
USO (Universal Services Obligation)
Selain itu, PT Infokom Elektrindo juga mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) sebagai pelaksana program Universal Services Obligation (USO) di Indonesia.
Indonesia dinilai memiliki banyak permintaan layanan koneksi internet berkecepatan tinggi (broadband). Namun, hanya terkonsentrasi di pulau besar seperti Jawa dan Sumatera yang merupakan pusat bisnis dan padat penduduk.
Sementara penetrasi broadband di wilayah lain sangat rendah. Sebab, pulau-pulau terpencil masih terkendala konektivitas, serta kebutuhan BTS (Base Tranceiver Station) untuk mencakup wilayah sulit terjangkau (Rural Area) di kawasan regional.
Untuk itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia Rudiantara mendorong BP3TI (Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika) untuk mengenalkan dan menyelenggarakan USO (Universal Service Obligation).
Melalui Layanan Akses Internet Rakyat, perusahaan pun membantu program USO BP3TI yang mencakup daerah-daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) di Indonesia. Hal ini menjadi kunci strategis sekaligus batu loncatan untuk mengurangi kesenjangan akan kebutuhan telekomunikasi dengan menyediakan layanan telekomunikasi seluler di wilayah yang tidak terjangkau.
Hingga saat ini layanan tersebut membantu lebih dari 254 sekolah, Puskesmas dan Pemerintahan di daerah terpencil untuk mendapatkan akses internet.
(akr)