Pilkada Serentak Diyakini Dongkrak Ekonomi Daerah
A
A
A
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meyakini momen pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di 171 daerah akan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di daerah. Momen ini akan menggerakkan industri kecil dan menengah, dengan banyaknya permintaan atribut kampanye.
"Harusnya dengan pilkada itu pertumbuhan daerah akan meningkat. Orang bikin kaos, orang buat kampanye, sektor-sektor kecil itu ada pertumbuhan yang bagus. Harusnya begitu," katanya di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin (22/1/2018).
Selain itu, Tjahjo menilai bahwa pengeluaran di pilkada serentak kali ini lebih boros ketimbang pilkada satuan. Pengeluaran yang seharusnya bisa lebih efisien, justru semakin tinggi di momen pilkada kali ini.
Oleh sebab itu, dia meyakini bahwa pilkada serentak ini akan membuat pertumbuhan ekonomi di daerah semakin meningkat.
"Pilkada serentak itu justru yang kami tangkap tidak efisien, semakin tinggi biayanya dibandingkan pilkada satuan. Dengan pilkada serentak karena harusnya (biaya) semakin keci, tetapi nggak, malah semakin besar biayanya. Jadi harusnya semakin tumbuh (ekonomi)," tandasnya.
"Harusnya dengan pilkada itu pertumbuhan daerah akan meningkat. Orang bikin kaos, orang buat kampanye, sektor-sektor kecil itu ada pertumbuhan yang bagus. Harusnya begitu," katanya di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin (22/1/2018).
Selain itu, Tjahjo menilai bahwa pengeluaran di pilkada serentak kali ini lebih boros ketimbang pilkada satuan. Pengeluaran yang seharusnya bisa lebih efisien, justru semakin tinggi di momen pilkada kali ini.
Oleh sebab itu, dia meyakini bahwa pilkada serentak ini akan membuat pertumbuhan ekonomi di daerah semakin meningkat.
"Pilkada serentak itu justru yang kami tangkap tidak efisien, semakin tinggi biayanya dibandingkan pilkada satuan. Dengan pilkada serentak karena harusnya (biaya) semakin keci, tetapi nggak, malah semakin besar biayanya. Jadi harusnya semakin tumbuh (ekonomi)," tandasnya.
(ven)