Transmisi dan GI 150 KV Beroperasi, Listrik di Sanggau Makin Andal
A
A
A
JAKARTA - Sistem listrik di Sanggau, Kalimantan Barat, dan sekitarnya kini semakin andal dengan beroperasinya jaringan listrik 150 kiloVolt (kV) Siantan-Tayan dan Gardu Induk (GI) 150 kV Tayan.
"Listrik padam karena pasokan kurang di Sanggau diharapkan tidak lagi terjadi, kecuali adanya masalah gangguan pada jaringan distribusi seperti adanya gangguan tali kawat layang-layang,” jelas Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan Machnizon dalam keterangan tertulis, Kamis (25/1/2018).
PLN berhasil mengoperasikan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV dari Siantan hingga Tayan sepanjang 103 kilometer sirkit (kms). Kabel listrik tegangan tinggi ini melintasi empat kota/kabupaten di Kalimantan Barat yakni Sanggau, Kubu Raya, Mempawah, dan Pontianak dengan disangga 302 menara (tower).
Untuk Gardu Induknya, GI Tayan dengan kapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA) mampu menahan beban puncak hingga 3 Megawatt (MW). Dengan kemampuan GI sebesar itu PLN mampu memasok listrik untuk sekitar 9.000 pelanggan di sekitar Sanggau.
"Kami tetap mengharapkan dukungan dari semua pihak untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Kalimantan Barat ini. PLN juga terus mengusahakan satu sistem interkoneksi kelistrikan di Kalimantan untuk mewujudkan Kalimantan benderang," jelas Machnizon.
Seiring dengan penambahan daya pasok listrik di daratan Kalimantan, PLN pun mengoperasikan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) untuk daerah-daerah yang statusnya terisolasi (isolated).
PLTD dengan total kapasitas 21 MW tersebut tersebar di beberapa daerah, yakni PLTD Balai Karangan (2 MW), lokasi Balai Karangan, Kec Entikong, Kab Sanggau;
PLTD Teluk Melano (6 MW), lokasi Teluk Melano, kab Kayong Utara; PLTD Semitau (2 MW), lokasi Semitau, Kab Kapuas Hulu; PLTD Nanga Tepuai (3 MW), lokasi Tepuai, Kab Kapuas Hulu; PLTD Sawai/Putussibau (8 MW), loksai Sawai, Kab Putusibau.
"Daya 21 MW ini setara dengan melistriki 16.000 pelanggan. Selain itu penambahan mesin pembangkit ini, pasokan listrik di 3 kabupaten yakni Sanggau, Kapuas Hulu dan Kayong Utara dapat lebih andal. Dari sisi teknis ini akan meningkatkan kualitas tegangan yang diterima oleh pelanggan," papar Machnizon.
Sebagai informasi tambahan, PLN dapat mencapai target rasio elektrifikasi Provinsi Kalimantan Barat tahun 2018 sebesar 84%. Per November tahun 2017 lalu, sebaran rasio elektrifikasi di provinsi ini mencapai 81,6% atau telah melampaui target tahun 2017 yaitu sebesar 80,9%.
Tercatat, dari 163 desa masih ada 32 desa belum dialiri listrik dan dari 865 dusun tinggal 273 dusun yang belum teraliri listrik.
"Listrik padam karena pasokan kurang di Sanggau diharapkan tidak lagi terjadi, kecuali adanya masalah gangguan pada jaringan distribusi seperti adanya gangguan tali kawat layang-layang,” jelas Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan Machnizon dalam keterangan tertulis, Kamis (25/1/2018).
PLN berhasil mengoperasikan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV dari Siantan hingga Tayan sepanjang 103 kilometer sirkit (kms). Kabel listrik tegangan tinggi ini melintasi empat kota/kabupaten di Kalimantan Barat yakni Sanggau, Kubu Raya, Mempawah, dan Pontianak dengan disangga 302 menara (tower).
Untuk Gardu Induknya, GI Tayan dengan kapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA) mampu menahan beban puncak hingga 3 Megawatt (MW). Dengan kemampuan GI sebesar itu PLN mampu memasok listrik untuk sekitar 9.000 pelanggan di sekitar Sanggau.
"Kami tetap mengharapkan dukungan dari semua pihak untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Kalimantan Barat ini. PLN juga terus mengusahakan satu sistem interkoneksi kelistrikan di Kalimantan untuk mewujudkan Kalimantan benderang," jelas Machnizon.
Seiring dengan penambahan daya pasok listrik di daratan Kalimantan, PLN pun mengoperasikan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) untuk daerah-daerah yang statusnya terisolasi (isolated).
PLTD dengan total kapasitas 21 MW tersebut tersebar di beberapa daerah, yakni PLTD Balai Karangan (2 MW), lokasi Balai Karangan, Kec Entikong, Kab Sanggau;
PLTD Teluk Melano (6 MW), lokasi Teluk Melano, kab Kayong Utara; PLTD Semitau (2 MW), lokasi Semitau, Kab Kapuas Hulu; PLTD Nanga Tepuai (3 MW), lokasi Tepuai, Kab Kapuas Hulu; PLTD Sawai/Putussibau (8 MW), loksai Sawai, Kab Putusibau.
"Daya 21 MW ini setara dengan melistriki 16.000 pelanggan. Selain itu penambahan mesin pembangkit ini, pasokan listrik di 3 kabupaten yakni Sanggau, Kapuas Hulu dan Kayong Utara dapat lebih andal. Dari sisi teknis ini akan meningkatkan kualitas tegangan yang diterima oleh pelanggan," papar Machnizon.
Sebagai informasi tambahan, PLN dapat mencapai target rasio elektrifikasi Provinsi Kalimantan Barat tahun 2018 sebesar 84%. Per November tahun 2017 lalu, sebaran rasio elektrifikasi di provinsi ini mencapai 81,6% atau telah melampaui target tahun 2017 yaitu sebesar 80,9%.
Tercatat, dari 163 desa masih ada 32 desa belum dialiri listrik dan dari 865 dusun tinggal 273 dusun yang belum teraliri listrik.
(fjo)