IHSG Dibuka Rebound, Bursa Asia Menghijau
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat (26/1/2018) dibuka rebound, dengan kenaikan tipis 0,01% atau 0,80 poin ke level 6.616,13. Indeks lantas menguat 0,28% atau 18,76 poin ke level 6.634,09 pada pukul 09.07 WIB.
Pada perdagangan Kamis kemarin, IHSG berakhir ke zona merah untuk perdagangan hari kedua berturut-turut dengan turun tipis 0,16 poin menjadi 6.615,33.
Delapan sektor saham utama tercatat positif, dengan sektor infrastruktur menguat 1,85% dan konsumer bertambah 1,12% sehingga mendorong indeks ke jalur positif. Dari 396 saham, 187 naik, 113 stagnan, dan 96 tertekan.
Transaksi saham mencapai Rp2,57 triliun dari 3,24 miliar lot saham. Transaksi bersih asing Rp182,80 miliar dengan aksi beli asing Rp1,15 triliun dan aksi jual asing Rp970 miliar.
Vice President Research Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan IHSG masih menunjukkan kekuatan hingga pekan ketiga Januari 2018, ditunjang oleh capital inflow dan terus berlangsungnya rilis data kinerja emiten secara tahunan. "Hal ini menjadi pendorong kenaikan indeks," ujarnya di Jakarta, Jumat (26/1/2018).
Sementara itu, pasar Asia dibuka menghijau setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan ingin dolar kembali menguat. Melansir CNBC, Jumat (26/1/2018), indeks acuan Tokyo Nikkei 225 naik 0,19%. Hal ini karena saham Toyota naik 0,61% meski saham Honda tertahan 0,38%.
Di Seoul, Kospi membalikkan kerugian dengan dibuka lebih tinggi 0,04%, setelah mencapai rekor tertinggi baru di sesi sebelumnya. Dan pasar Australia ditutup libur hari nasional.
Pasar China diperdagangkan mixed, dengan Hang Seng Hong Kong naik tipis 0,55%, alhasil naik selama tujuh hari beruntun, dengan saham China Construction Bank menguat 2,1%. Shanghai naik tipis 0,06% dan Shenzhen beringsut 0,04%.
Pada perdagangan Kamis kemarin, IHSG berakhir ke zona merah untuk perdagangan hari kedua berturut-turut dengan turun tipis 0,16 poin menjadi 6.615,33.
Delapan sektor saham utama tercatat positif, dengan sektor infrastruktur menguat 1,85% dan konsumer bertambah 1,12% sehingga mendorong indeks ke jalur positif. Dari 396 saham, 187 naik, 113 stagnan, dan 96 tertekan.
Transaksi saham mencapai Rp2,57 triliun dari 3,24 miliar lot saham. Transaksi bersih asing Rp182,80 miliar dengan aksi beli asing Rp1,15 triliun dan aksi jual asing Rp970 miliar.
Vice President Research Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan IHSG masih menunjukkan kekuatan hingga pekan ketiga Januari 2018, ditunjang oleh capital inflow dan terus berlangsungnya rilis data kinerja emiten secara tahunan. "Hal ini menjadi pendorong kenaikan indeks," ujarnya di Jakarta, Jumat (26/1/2018).
Sementara itu, pasar Asia dibuka menghijau setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan ingin dolar kembali menguat. Melansir CNBC, Jumat (26/1/2018), indeks acuan Tokyo Nikkei 225 naik 0,19%. Hal ini karena saham Toyota naik 0,61% meski saham Honda tertahan 0,38%.
Di Seoul, Kospi membalikkan kerugian dengan dibuka lebih tinggi 0,04%, setelah mencapai rekor tertinggi baru di sesi sebelumnya. Dan pasar Australia ditutup libur hari nasional.
Pasar China diperdagangkan mixed, dengan Hang Seng Hong Kong naik tipis 0,55%, alhasil naik selama tujuh hari beruntun, dengan saham China Construction Bank menguat 2,1%. Shanghai naik tipis 0,06% dan Shenzhen beringsut 0,04%.
(ven)