Belanda Bantu 12 Juta Euro Kembangkan Pertanian Berkelanjutan
A
A
A
JAKARTA - Masalah pertanian berkelanjutan salah satu fokus kerja sama antara Indonesia dengan Belanda. Menurut Wakil Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Ferdinand Lahnstein, setidaknya ada sekitar 10 hingga 15 program bidang pertanian yang telah dilakukan Belanda dengan sejumlah mitra, baik dari dari pemerintah, perusahaan, atau organisasi masyarakat di Indonesia.
Ferdinand mengatakan, bantuan yang mereka berikan tersebar untuk beberapa sektor. Namun, secara garis besar, bantuan yang mereka berikan berupa pelatihan dan penyuluhan, dengan fokus utama membangun industri yang berkesinambungan.
"Kami membantu mereka dengan memberikan pelatihan, membantu mereka dalam mengembangkan teknologi, menggunakan teknologi sederhana di telepon genggam, komputer, dan cara mereka berhubungan melalui internet," ucap Ferdinand pada Selasa (30/1/2018).
"Kami membantu mereka dalam menyeleksi apakah itu benih, pupuk, dan terakhir, kami memberikan pelatihan mengenai pertanian berkelanjutan. Karena jika mereka ingin terus bertani untuk 10 tahun ke depan, jika tidak berlanjutan, lahan akan rusak dan mereka tidak bisa lagi menggunakannya. Sistem yang berkelanjutan adalah kunci dari proyek yang kami miliki," sambungnya.
Ketika ditanya jumlah bantuan yang digelontorkan Belanda untuk tahun ini dalam membantu pertanian Indonesia, Ferdinand mengatakan total bantuan mencapai 12 juta euro untuk sejumlah program yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Tahun ini telah memberikan dana bantuan sebesar 10 hingga 12 juta euro, yang tersebar di hampir semua provinsi. Kami jarang melakukan kerja sama dengan pemerintah pusat. Kebanyakan proyek kami dilakukan pada tingkat provinsi, apakah itu di Sumatra, Kalimantan, NTT, NTB, Jawa Tengah, Jawa Timur, Maluku, Papua dan juga Sulawesi. Jadi, proyek ini berlangsung di seluruh Indonesia," tukasnya.
Ferdinand mengatakan, bantuan yang mereka berikan tersebar untuk beberapa sektor. Namun, secara garis besar, bantuan yang mereka berikan berupa pelatihan dan penyuluhan, dengan fokus utama membangun industri yang berkesinambungan.
"Kami membantu mereka dengan memberikan pelatihan, membantu mereka dalam mengembangkan teknologi, menggunakan teknologi sederhana di telepon genggam, komputer, dan cara mereka berhubungan melalui internet," ucap Ferdinand pada Selasa (30/1/2018).
"Kami membantu mereka dalam menyeleksi apakah itu benih, pupuk, dan terakhir, kami memberikan pelatihan mengenai pertanian berkelanjutan. Karena jika mereka ingin terus bertani untuk 10 tahun ke depan, jika tidak berlanjutan, lahan akan rusak dan mereka tidak bisa lagi menggunakannya. Sistem yang berkelanjutan adalah kunci dari proyek yang kami miliki," sambungnya.
Ketika ditanya jumlah bantuan yang digelontorkan Belanda untuk tahun ini dalam membantu pertanian Indonesia, Ferdinand mengatakan total bantuan mencapai 12 juta euro untuk sejumlah program yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Tahun ini telah memberikan dana bantuan sebesar 10 hingga 12 juta euro, yang tersebar di hampir semua provinsi. Kami jarang melakukan kerja sama dengan pemerintah pusat. Kebanyakan proyek kami dilakukan pada tingkat provinsi, apakah itu di Sumatra, Kalimantan, NTT, NTB, Jawa Tengah, Jawa Timur, Maluku, Papua dan juga Sulawesi. Jadi, proyek ini berlangsung di seluruh Indonesia," tukasnya.
(ven)