Serbuan Produk Impor Via Online Ancam Matikan Industri Lokal
A
A
A
JAKARTA - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mengingatkan pemerintah agar waspada terhadap serbuan produk-produk impor yang masuk lewat jalur perdagangan online . Pasalnya, jika dibiarkan, lama kelamaan akan mematikan industri dalam negeri.
Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani mengatakan, berrdasarkan data dari Asosiasi E-commerce Indonesia (IdeA), 93% produk yang dijual online merupakan produk dari luar negeri.
Pihaknya juga meminta pemerintah waspada dan jangan sampai keberadaan e-commerce justru secara tidak langsun mempromosikan produk luar negeri.
"Jangan sampai keberadaan e-commerce ini secara tidak langsung mempromosikan produk luar negeri. Karena 93% produk luar yang dijual online. Jadi, memang sengaja saya angkat supaya kita aware," katanya di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (2/2/2018).
Rosan mengingatkan, agar jangan sampai volume perdagangan nasional semakin besar, namun kenyataannya kontribusi terhadap produk-produk usaha kecil dan menengah (UKM) semakin kecil. "Karena, kalau dibiarkan volume besar kita senang, tapi industri kita tidak jalan. Pertumbuhan tidak berkesinambungan," imbuh dia.
Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) Blibli.com Kusumo Martanto tidak menampik bahwa barang-barang yang dijual di lamannya didominasi produk impor. Sementara, jumlah produk yang berasal dari produsen lokal sangat sedikit.
Dia menyebutkan, saat ini pihaknya menjual setidaknya 25 juta macam produk. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 50 ribu hingga 100 ribu produk yang berasal dari produsen lokal.
"Dari 2,5 juta (produk), local produsen itu hanya 50-100 ribu. Masih kecil. Memang dilihat banyak tapi masih kecil," katanya.
Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani mengatakan, berrdasarkan data dari Asosiasi E-commerce Indonesia (IdeA), 93% produk yang dijual online merupakan produk dari luar negeri.
Pihaknya juga meminta pemerintah waspada dan jangan sampai keberadaan e-commerce justru secara tidak langsun mempromosikan produk luar negeri.
"Jangan sampai keberadaan e-commerce ini secara tidak langsung mempromosikan produk luar negeri. Karena 93% produk luar yang dijual online. Jadi, memang sengaja saya angkat supaya kita aware," katanya di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (2/2/2018).
Rosan mengingatkan, agar jangan sampai volume perdagangan nasional semakin besar, namun kenyataannya kontribusi terhadap produk-produk usaha kecil dan menengah (UKM) semakin kecil. "Karena, kalau dibiarkan volume besar kita senang, tapi industri kita tidak jalan. Pertumbuhan tidak berkesinambungan," imbuh dia.
Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) Blibli.com Kusumo Martanto tidak menampik bahwa barang-barang yang dijual di lamannya didominasi produk impor. Sementara, jumlah produk yang berasal dari produsen lokal sangat sedikit.
Dia menyebutkan, saat ini pihaknya menjual setidaknya 25 juta macam produk. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 50 ribu hingga 100 ribu produk yang berasal dari produsen lokal.
"Dari 2,5 juta (produk), local produsen itu hanya 50-100 ribu. Masih kecil. Memang dilihat banyak tapi masih kecil," katanya.
(izz)