Bank Mandiri Salurkan Kredit Infrastruktur Rp141 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyalurkan kredit Rp729,5 triliun sepanjang 2017, naik 10,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini tercermin dari penyaluran kredit modal kerja yang naik 4% menjadi Rp335,9 triliun dan kredit investasi yang mencapai Rp208,7 triliun, atau naik 12,9%.
Sementara di sektor infrastruktur, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp141,0 triliun atau 58,7% dari total komitmen yang telah diberikan, sebesar Rp240,1 triliun.
"Kredit tersebut disalurkan kepada delapan sektor utama yakni transportasi, tenaga listrik, migas dan energi terbarukan, konstruksi, perumahan rakyat dan fasilitas kota, telematika, jalan dan lainnya," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Selasa (6/2/2018).
Kartika menjelaskan, di sisi pertumbuhan laba secara bisnis dikontribusikan oleh dua segmen utama, yakni korporasi dan ritel, terutama kredit mikro dan konsumer. Pada tahun 2017, pembiayaan segmen korporasi mencapai Rp264,2 triliun, naik 14,7% year on year (yoy).
Adapun kredit ritel juga tumbuh 13,7% yoy menjadi Rp223,2 triliun. Khusus segmen mikro, perseroan telah memberikan kredit kepada 1,26 juta debitur senilai Rp61,9 triliun, naik 22,2% dari tahun sebelumnya.
Dia menambahkan, sebagai realisasi komitmen pada tujuan pemerataan pembangunan, Bank Mandiri telah memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp13,3 triliun atau mencapai 102,6% dari target.
"Secara kumulatif, hingga Desember 2017, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp48,3 triliun kepada 995,32 ribu debitur yang tersebar di seluruh Indonesia," pungkasnya.
Sementara di sektor infrastruktur, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp141,0 triliun atau 58,7% dari total komitmen yang telah diberikan, sebesar Rp240,1 triliun.
"Kredit tersebut disalurkan kepada delapan sektor utama yakni transportasi, tenaga listrik, migas dan energi terbarukan, konstruksi, perumahan rakyat dan fasilitas kota, telematika, jalan dan lainnya," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Selasa (6/2/2018).
Kartika menjelaskan, di sisi pertumbuhan laba secara bisnis dikontribusikan oleh dua segmen utama, yakni korporasi dan ritel, terutama kredit mikro dan konsumer. Pada tahun 2017, pembiayaan segmen korporasi mencapai Rp264,2 triliun, naik 14,7% year on year (yoy).
Adapun kredit ritel juga tumbuh 13,7% yoy menjadi Rp223,2 triliun. Khusus segmen mikro, perseroan telah memberikan kredit kepada 1,26 juta debitur senilai Rp61,9 triliun, naik 22,2% dari tahun sebelumnya.
Dia menambahkan, sebagai realisasi komitmen pada tujuan pemerataan pembangunan, Bank Mandiri telah memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp13,3 triliun atau mencapai 102,6% dari target.
"Secara kumulatif, hingga Desember 2017, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp48,3 triliun kepada 995,32 ribu debitur yang tersebar di seluruh Indonesia," pungkasnya.
(ven)