Surplus Listrik 10%, PLN Beri Layanan Premium Silver ke KNIA
A
A
A
DELI SERDANG - PT PLN Wilayah Sumatra Utara (Sumut) optimistis akan mampu meningkatkan kehandalan pasokan agar listrik surplus dapat benar-benar dinikmati oleh seluruh pelanggan PLN, terutama industri dan bisnis.
Dengan mengandalkan sistem kelistrikan Regional Sumut saat ini, surplus listrik dengan cadangan daya hingga 7%-10%. Kondisi ini pun semakin memperkuat kehandalan listrik PLN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumatra Utara.
Pelayanan kehandalan pasokan listrik ini dibuktikan dengan layanan premium yang diberikan kepada Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) untuk meningkatkan pelayanan sebagai bandara internasional di Indonesia, lewat penandatanganan Amandemen Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) yang semula reguler menjadi premium silver.
"Perbedaan layanan reguler dengan premium ini terletak pada kehandalan pasokan, atau dengan kata lain pelanggan premium tidak akan mengalami pemadaman sama sekali walaupun keadaan listrik sedang krisis sekalipun. Sehingga pelanggan premium tetap bisa beroperasioal secara optimal," terang General Manager PLN Wilayah Sumatra Utara, Feby Joko Priharto pada Selasa (6/2/2018) di ruang VIP KNIA.
Selain itu, layanan premium ini bersumber dari dua gardu induk yang berbeda agar kestabilan tenaga listrik Pelanggan Premium Daya Besar terjaga. Adapun layanan premium diantaranya bronze, silver, gold dan paling tinggi adalah platinum.
Menurut Feby, layanan premium saat ini produk yang ditawarkan secara agresif kepada pelanggan industri dan bisnis. "Hal utama yang ditawarkan adalah kapasitas dan kehandalan kepada pelanggan. Kami berani menjual ini bukan semata-mata hanya menjual, tetapi karena kami berani komit," tuturnya.
Feby menambahkan, selain Bandara Kualanamu, beberapa pelanggan lain sudah memakai layanan premium PLN, di antaranya adalah PT Tobacco Lestari untuk bronze, Bandara Silangit untuk bronze, PT Agincour Resources untuk silver, serta Medan Centre Point untuk silver.
"Gardu Induk yang disediakan untuk Bandara Kualanamu adalah Gardu Induk Kualanamu sendiri, yang siap menyuplai pasokan dari dua sumber yang berbeda sehingga ada redudancy dalam suplai sehingga layanan premium ini tidak akan ada pemadaman sama sekali bagi pelanggan premium silver," ujarnya.
Executive General Manager PT Angkasa Pura II (Persero), Arif Darmawan menyambut baik Layanan Premium Silver ini dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sebagai Bandara Internasional di Indonesia.
"Terima kasih kepada PLN, dengan layanan premium silver ini kami harapkan Bandara Kualanamu bisa meningkat yang sekarang Bintang 4, bisa menjadi Bintang 5," paparnya didampingi Manajer Humas Bandara Kualanamu, Chandra Gumelar.
Arif juga memaparkan, lewat jalinan kemitraan dengan pihak PLN, diharapkan stabilitas pasokan listrik ke Bandara Kualanamu selalu terjaga. "Saat ini penggunaan daya listrik di Bandara Kualanamu mencapai 7 megawatt. Sementara untuk ketersediaan daya dari gardu khusus bandara mencapai 23 megawatt," tukasnya.
Dengan mengandalkan sistem kelistrikan Regional Sumut saat ini, surplus listrik dengan cadangan daya hingga 7%-10%. Kondisi ini pun semakin memperkuat kehandalan listrik PLN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumatra Utara.
Pelayanan kehandalan pasokan listrik ini dibuktikan dengan layanan premium yang diberikan kepada Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) untuk meningkatkan pelayanan sebagai bandara internasional di Indonesia, lewat penandatanganan Amandemen Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) yang semula reguler menjadi premium silver.
"Perbedaan layanan reguler dengan premium ini terletak pada kehandalan pasokan, atau dengan kata lain pelanggan premium tidak akan mengalami pemadaman sama sekali walaupun keadaan listrik sedang krisis sekalipun. Sehingga pelanggan premium tetap bisa beroperasioal secara optimal," terang General Manager PLN Wilayah Sumatra Utara, Feby Joko Priharto pada Selasa (6/2/2018) di ruang VIP KNIA.
Selain itu, layanan premium ini bersumber dari dua gardu induk yang berbeda agar kestabilan tenaga listrik Pelanggan Premium Daya Besar terjaga. Adapun layanan premium diantaranya bronze, silver, gold dan paling tinggi adalah platinum.
Menurut Feby, layanan premium saat ini produk yang ditawarkan secara agresif kepada pelanggan industri dan bisnis. "Hal utama yang ditawarkan adalah kapasitas dan kehandalan kepada pelanggan. Kami berani menjual ini bukan semata-mata hanya menjual, tetapi karena kami berani komit," tuturnya.
Feby menambahkan, selain Bandara Kualanamu, beberapa pelanggan lain sudah memakai layanan premium PLN, di antaranya adalah PT Tobacco Lestari untuk bronze, Bandara Silangit untuk bronze, PT Agincour Resources untuk silver, serta Medan Centre Point untuk silver.
"Gardu Induk yang disediakan untuk Bandara Kualanamu adalah Gardu Induk Kualanamu sendiri, yang siap menyuplai pasokan dari dua sumber yang berbeda sehingga ada redudancy dalam suplai sehingga layanan premium ini tidak akan ada pemadaman sama sekali bagi pelanggan premium silver," ujarnya.
Executive General Manager PT Angkasa Pura II (Persero), Arif Darmawan menyambut baik Layanan Premium Silver ini dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sebagai Bandara Internasional di Indonesia.
"Terima kasih kepada PLN, dengan layanan premium silver ini kami harapkan Bandara Kualanamu bisa meningkat yang sekarang Bintang 4, bisa menjadi Bintang 5," paparnya didampingi Manajer Humas Bandara Kualanamu, Chandra Gumelar.
Arif juga memaparkan, lewat jalinan kemitraan dengan pihak PLN, diharapkan stabilitas pasokan listrik ke Bandara Kualanamu selalu terjaga. "Saat ini penggunaan daya listrik di Bandara Kualanamu mencapai 7 megawatt. Sementara untuk ketersediaan daya dari gardu khusus bandara mencapai 23 megawatt," tukasnya.
(ven)