Asia Pembeli Terbesar Minyak Amerika Serikat
A
A
A
MASSACHUSETTS - Sejak tahun 2016, Washington mengeluarkan kebijakan baru yaitu membolehkan Amerika Serikat menjual minyak mentahnya ke luar negeri. Kebijakan ekspor minyak ini mendapat sambutan dari benua Asia.
Melansir Bloomberg, Sabtu (10/2/2018), Asia merupakan benua yang paling banyak membeli minyak dari AS, yaitu sebesar 36,7% pada tahun 2017. Biro Sensus Amerika Serikat menyebut, jumlah di atas meningkat 9% dari tahun 2016. Dan diperkirakan akan semakin meningkat di masa datang.
Sedangkan Amerika Utara menjadi pembeli kedua dengan persentase 29,5%, disusul Eropa sebanyak 25,7%, Amerika Tengah dan Amerika Selatan sebanyak 7,6%. Afrika dan Australia membeli minyak dari AS kurang dari 1%.
China yang merupakan negara pengimpor minyak mentah terbesar di dunia, juga merupakan salah satu pembeli utama minyak AS. "Pemerintah China meningkatkan pembelian hingga 500.000 barel minyak per hari dari Amerika pada 2018 ini. Mereka kemudian menyulingnya secara independen," kata Elisabeth Murphy, analis dari ESAI Energy Inc., yang berbasis di Wakefield, Massachusetts, AS.
Booming minyak shale di Amerika Utara diperkirakan akan semakin mendorong AS yntuk mengekspor minyak. Menurut perkiraan, produksi minyak Negeri Paman Sam akan mencapai 11 juta per hari dalam sembilan bulan mendatang. Hal ini menjadi pesaing bagi Arab Saudi dan Rusia.
Alhasil, kata Murphy, harga minyak mentah AS juga akan menentukan kekuatan ekspor. Dan Asia menjadi pasar potensial karena ekspor minyak AS akan terus tumbuh.
Melansir Bloomberg, Sabtu (10/2/2018), Asia merupakan benua yang paling banyak membeli minyak dari AS, yaitu sebesar 36,7% pada tahun 2017. Biro Sensus Amerika Serikat menyebut, jumlah di atas meningkat 9% dari tahun 2016. Dan diperkirakan akan semakin meningkat di masa datang.
Sedangkan Amerika Utara menjadi pembeli kedua dengan persentase 29,5%, disusul Eropa sebanyak 25,7%, Amerika Tengah dan Amerika Selatan sebanyak 7,6%. Afrika dan Australia membeli minyak dari AS kurang dari 1%.
China yang merupakan negara pengimpor minyak mentah terbesar di dunia, juga merupakan salah satu pembeli utama minyak AS. "Pemerintah China meningkatkan pembelian hingga 500.000 barel minyak per hari dari Amerika pada 2018 ini. Mereka kemudian menyulingnya secara independen," kata Elisabeth Murphy, analis dari ESAI Energy Inc., yang berbasis di Wakefield, Massachusetts, AS.
Booming minyak shale di Amerika Utara diperkirakan akan semakin mendorong AS yntuk mengekspor minyak. Menurut perkiraan, produksi minyak Negeri Paman Sam akan mencapai 11 juta per hari dalam sembilan bulan mendatang. Hal ini menjadi pesaing bagi Arab Saudi dan Rusia.
Alhasil, kata Murphy, harga minyak mentah AS juga akan menentukan kekuatan ekspor. Dan Asia menjadi pasar potensial karena ekspor minyak AS akan terus tumbuh.
(ven)