Dorong Wisata Kepri, Bandara Tanjung Pinang dan Bintan Digabung
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, potensi wisata di Kepulauan Riau (Kepri) sangat bagus dan berpotensi menjadi wisata domestik internasional. Tiap tahun sekitar 2 juta wisatawan asing berkunjung ke daerah ini, menjadikannya destinasi nomor empat di Indonesia terbanyak dikunjungi wisatawan asing.
Tapi sayangnya, sekitar 70 % wisatawan asing tersebut mengunjungi tempat-tempat wisata di Kepri melalui penerbangan transit di Singapura dan baru kemudian dilanjutkan dengan kapal laut langsung ke tempat wisata Kepri seperti misalnya ke Bintan Resort di Lagoi Pulau Bintan barat dan utara.
Terkait dengan itu, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso mengatakan, pengembang kawasan wisata resor di Bintan berambisi untuk membangun dan mengoperasikan bandara yang murni swasta. Bandara itu akan dijadikan bandara internasional dengan landasan panjang dan berskala besar agar bisa mengakomodasi penerbangan langsung dengan pesawat jet berbodi lebar.
"Ini mengingat faktor efisiensi kursi, menjadikan parameter dominan dalam menetapkan harga tiket yang identik dengan paket-paket wisata," ujarnya melalui keterangan resmi di Jakarta, Minggu (11/2/2018).
Memperhatikan keinginan swasta yang didukung dengan finansial yang kuat untuk berinvestasi di wilayah ini, lanjut dia, pemerintah pun mendorong realisasi rencana tersebut dengan memberikan kemudahan berinvestasi dengan cara menggabungkan operasi bersama antara Bintan Airport dengan Bandara Tanjungpinang yang sudah ada.
Dia menjelaskan, langkah yang diambil pemerintah ini mengembangkan sektor pariwisata tingkat internasional di Kepulauan Riau tersebut.
"Manakala skema kerja sama ini berjalan hal ini merupakan bandar udara yang betul betul didanai oleh swasta murni dalam pembangunanya mulai dari nol atau biasa kita sebut dengan green field," pungkasnya.
Tapi sayangnya, sekitar 70 % wisatawan asing tersebut mengunjungi tempat-tempat wisata di Kepri melalui penerbangan transit di Singapura dan baru kemudian dilanjutkan dengan kapal laut langsung ke tempat wisata Kepri seperti misalnya ke Bintan Resort di Lagoi Pulau Bintan barat dan utara.
Terkait dengan itu, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso mengatakan, pengembang kawasan wisata resor di Bintan berambisi untuk membangun dan mengoperasikan bandara yang murni swasta. Bandara itu akan dijadikan bandara internasional dengan landasan panjang dan berskala besar agar bisa mengakomodasi penerbangan langsung dengan pesawat jet berbodi lebar.
"Ini mengingat faktor efisiensi kursi, menjadikan parameter dominan dalam menetapkan harga tiket yang identik dengan paket-paket wisata," ujarnya melalui keterangan resmi di Jakarta, Minggu (11/2/2018).
Memperhatikan keinginan swasta yang didukung dengan finansial yang kuat untuk berinvestasi di wilayah ini, lanjut dia, pemerintah pun mendorong realisasi rencana tersebut dengan memberikan kemudahan berinvestasi dengan cara menggabungkan operasi bersama antara Bintan Airport dengan Bandara Tanjungpinang yang sudah ada.
Dia menjelaskan, langkah yang diambil pemerintah ini mengembangkan sektor pariwisata tingkat internasional di Kepulauan Riau tersebut.
"Manakala skema kerja sama ini berjalan hal ini merupakan bandar udara yang betul betul didanai oleh swasta murni dalam pembangunanya mulai dari nol atau biasa kita sebut dengan green field," pungkasnya.
(fjo)