Lego Bangun Fondasi di Ruang Kelas China

Selasa, 20 Februari 2018 - 13:59 WIB
Lego Bangun Fondasi...
Lego Bangun Fondasi di Ruang Kelas China
A A A
CHINA - Perusahaan mainan asal Denmark, Lego, berharap bisa membangun kedekatan dengan para orang tua China dengan berpromosi di ruang kelas dan kotak mainan.

Lego yang terkenal dengan blok bangunan berwarna cerah itu bekerja sama dengan departemen pendidikan lokal, sekolah-sekolah negeri, dan penyedia pendidikan swasta agar anak-anak bisa bermain dengan Lego untuk meningkatkan kemampuan motorik, kreativitas, dan konsentrasi.

Langkah Lego di China itu mencerminkan bagaimana pasar di China penting bagi perusahaan itu saat pertumbuhan di Amerika Serikat (AS) dan Eropa melemah. Lego juga menangkap keinginan para orang tua di China agar anak mereka memiliki daya saing kompetitif di masa muda.

Deng Xianyu, 48, telah membelikan anaknya yang berusia 8 tahun dengan blok Lego sejak putranya berumur dua tahun. Kini Deng mengirim anaknya ke kelas Lego setiap akhir pekan. Dia mengaku suka melihat para murid mempelajari keahlian khusus komputer dan sains seperti mereka bermain.

“Jika ini hanya memasang blok bersama, saya tidak berpikir itu sepenuhnya perlu. Tapi saya pikir ini hebat bahwa mereka melakukan coding sebagai bagian dari kelas itu,” kata Deng kepada Reuters. Fokus pada pembelajaran di pasar yang sistem pendidikannya berorientasi pada ujian dan pekerjaan rumah (PR) dapat membantu Lego di China.

Apalagi saat ini kondisi pasar di wilayah lain sedang melemah. Pada September lalu, Lego menyatakan telah merumahkan 8% pegawainya dan merampingkan bisnis setelah laporan penurunan penjualan pertama dalam lebih satu dekade.

Dalam laporan itu, Lego menyebut melemahnya pasar di AS dan Eropa. Dalam data pendapatan terbaru, untuk semester I/2017 terjadi penurunan 5% menjadi USD2,5 miliar dibandingkan dengan periode sama pada 2016. Pasar mainan China diperkirakan senilai USD9,6 miliar tahun lalu atau tumbuh hingga mendekati 10% dibandingkan 2016, menurut data Asosiasi Produk Remaja dan Mainan China.

Segmen prasekolah untuk laba pasar pendidikan saja diperkirakan mencapai USD85,20 miliar pada 2020. Di China, Lego berkompetisi dengan Mattel Inch, Hasbro Inc, dan pemimpin pasar lokal Alpha Group. Lego membuka pabrik lokal pada 2016 dan bulan lalu menandatangani kesepakatan dengan raksasa teknologi Tencent untuk mengembangkan mainan.

Pendidikan lebih menyenangkan menjadi tujuan menarik bagi lembaga pendidikan dan sekolah yang ingin memperluas kurikulum mereka. “Kita melihat bahwa di sana ada banyak ketertarikan di pemerintahan dan minat dalam komunitas pendidikan untuk mengembangkan kreativitas anak, mengembangkan skill lunak, seperti kolaborasi global, penyelesaian masalah, komunikasi,” papar Chief Marketing Officer Lego, Julia Goldin.

“Itu tentu saja, semua skill yang mereka kembangkan melalui Lego,” ujar Goldin. Kevin Xing, penerjemah di Beijing, telah mengeluarkan 10.000 yuan per tahun untuk mengirim putranya berusia enam tahun ke kelas pelatihan Lego. Pada 2016, keduanya ke Shanghai untuk kompetisi membangun Lego. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0368 seconds (0.1#10.140)