Dirombak, Rini Bantah Direksi Pertamina Gemuk

Rabu, 21 Februari 2018 - 18:11 WIB
Dirombak, Rini Bantah Direksi Pertamina Gemuk
Dirombak, Rini Bantah Direksi Pertamina Gemuk
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno membantah perombakan direksi PT Pertamina (Persero) membuat struktur organisasi di perseroan menjadi gemuk.

Menurutnya, perombakan direksi ini bagian dari rencana pemerintah membentuk holding migas. Lini bisnis Pertamina sangat luas dari hulu hingga hilir.

(Baca Juga: Mantapkan Layanan, Jajaran Direksi Pertamina Dirombak)

Semua kegiatan tersebut harus diatur dan dikelola dengan baik. Sebab itu, Rini memandang bahwa perombakan ini menjadi jalan agar semua lini bisnis Pertamina dapat dikelola dengan baik.

"Kalau kita bicara konstruksi di lapangan, salah satu kita lihat Pertamina aktivitas sangat luas dari hulu sampai hilir, proses eksplorasi sampai penjualan BBM, elpiji ini semua harus dapat diatur makin baik," katanya di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Rabu (21/2/2018).

Mantan Bos Astra ini mengaku, pihaknya juga ingin meningkatkan daya saing Pertamina dibanding pemain di sektor migas lainnya. Di sektor hulu, Rini memandang bahwa daya saing perseroan sudah cukup baik dengan program revitalisasi kilang serta pembangunan kilang baru.

Namun, Kementerian BUMN ingin meningkatkan kinerja perseroan di sektor hilir khususnya yang berkaitan dengan distribusi BBM dan elpiji ke masyarakat. Karena itu, Rini memutuskan untuk mengubah struktur manajemen perseroan di sektor hilir.

"Saya enggak mau melihat tiba-tiba enggak ada elpiji di mana, enggak ada BBM. Ini yang harus dihindari karena itu kita harus tingkatkan untuk management di hilirnya," jelas dia.

Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan ini menilai, perombakan direksi ini tidak akan mengacaukan program efisiensi yang sedang dijalani perseroan dalam kaitannya dengan rencana pembentukan holding migas.

"Kalau kita bicara efisiensi itu menurunkan biaya secara total dan meningkatkan efisiensi bukan karena jumlah direksi, tapi bagaimana mereka melakukan pengadaan melakukan pengiriman barang dengan sistem yang baik, sehingga cost turun. Bukan karena tambah satu direksi dua direksi," tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian BUMN kembali melakukan perombakan jajaran direksi PT Pertamina (Persero). Keputusan ini didasari SK Menteri BUMN SK 39/MBU/02/2018 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur, Pengalihan Tugas Anggota Direksi Pertamina.

Deputi Bidang Pertambangan Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan, perombakan ini bertujuan untuk makin memantapkan layanan Pertamina, terutama dari sisi marketing atau pemasaran.

Fajar mengakui, Pertamina memang sempat mengalami kendala distribusi dengan maraknya kelangkaan BBM dan elpiji. "Intinya sebenarnya Pertamina ada beberapa hal kejadian kelengkaan BBM, elpiji yang kemudian buat kajian reorganisasi, dibuat dan dibahas dengan beberapa pihak," ujarnya di Jakarta, pekan kemarin.

Dengan perombakan tersebut, berikut susunan direksi Pertamina yang baru:

1. Direktur Utama: Elia Massa Manik
2. Direktur Keuangan: Arief Budiman
3. Direktur Hulu: Syamsu Alam
4. Direktur Pemasaran Korporat merangkap Direktur Pemasaran Retail: Muchamad Iskandar
5. Direktur Manajemen Aset: Dwi Wahyu Daryoto
6. Direktur Pengolahan: Toharso
7. Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko: Gigih Prakoso
8. Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia: Ardhy N Mokobombang.
9. Direktur SDM merangkap Direktur Logistik, Supply Chain, Infrastruktur: Nicke Widyawati
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0627 seconds (0.1#10.140)