IHSG Melemah di Akhir Sesi Perdagangan, Bursa China Menghijau
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan, Kamis (22/2/2018) melemah untuk melanjutkan keterpurukan sejak sesi siang. Bursa saham Tanah Air ditutup berkurang 50,34 poin atau 0,76% menjadi 6.593,06 saat bursa Asia variatif.
Sebelumnya IHSG sesi I berbalik melemah hingga kehilangan 0,42% setara 27,93 poin ke level 6.615,47 setelah pada sesi pembukaan naik 2,95 poin atau 0,44% di posisi 6.646,37. Kemarin, IHSG ditutup menyusut ke level 6.643,40 usai anjlok 19,48 poin atau 0,29%.
Sektor saham dalam negeri hampir semuanya berada di zona negatif dengan sektor aneka industri melemah paling dalam hingga 1,92% diikuti oleh keuangan yang jatuh mencapai 1,13%. Sedangkan sektor dengan penguatan tertinggi yakni pertambangan yang naik 0,44%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp13,41 triliun dengan 24,7 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp537,79 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp4,67 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp4,13 triliun. Tercatat 142 saham menguat, 237 saham melemah dan 142 saham stagnan.
Beberapa saham yang tercatat menguat di antaranya PT Sona Topas Tourism Industry Tbk. (SONA) menguat Rp300 menjadi Rp3.800, PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. (TBMS) naik Rp135 menjadi Rp1.150 dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) bertambah Rp75 ke posisi Rp7.700.
Sementara, beberapa saham yang tercatat melemah di antaranya PT PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) berkurang Rp450 menjadi Rp79.650, PT Astra International Tbk. (ASII) kehilangan Rp175 menjadi Rp8.000 serta PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) jatuh Rp50 ke level Rp600.
Dilansir CNBC, pasar saham Asia hingga perdagangan sore berakhir variatif ketika bursa saham Australia bergerak bergelombang antara keuntungan dan kerugian sebelum finis lebih rendah. Indeks tersebut tergelincir 7,2 poin atau 0,12% di posisi 5.950,9.
Pelemahan pasar saham Australia di tengah kenaikan subindex finansial mencapai 0,39% sedangkan sektor energi menyusut 1,32%. Saham perbankan utama tercatat berbalik menguat di antara saham Commonwealth Bank menanjak 0,43% diikuti Westpac naik 0,17% dan National Australia Bank bertambah 0,48% saat saham ANZ naik 0,21%.
Indeks Nikkei Jepang turun 234,37 poin atau 1,07% menjadi 21.736,44 sementara indeks Topix kehilangan 15,44 poin atau 0,88% hingga berakhir pada level 1.746,17. Di Korea Selatan, indeks Kospi juga tergelincir 15,37 poin atau 0,63% ke level 2.414,28.
Sementara hasil positif dicetak pasar saham daratan China, setelah kembali dibuka usai liburan Tahun Baru Imlek. Komposit Shanghai tercatat meningkat mencapai 69,57 poin lebih tinggi yang setara dengan 2,17% hingga ke level 3.268,73 sedangkan komposit Shenzhen bertambah 32,82 poin atau 1,88% menjadi 1.771,96.
Di tempat lain, indeks Hang Seng Hong Kong ditutup turun 1,48% pada level 30.965,68 dan Taiwan Taiex ditutup lebih rendah 0,49% pada posisi 10.662,38. Pergerakan mixed bursa Asia terjadi saat bursa saham AS sebelumnya berakhir lebih rendah.
Sebelumnya IHSG sesi I berbalik melemah hingga kehilangan 0,42% setara 27,93 poin ke level 6.615,47 setelah pada sesi pembukaan naik 2,95 poin atau 0,44% di posisi 6.646,37. Kemarin, IHSG ditutup menyusut ke level 6.643,40 usai anjlok 19,48 poin atau 0,29%.
Sektor saham dalam negeri hampir semuanya berada di zona negatif dengan sektor aneka industri melemah paling dalam hingga 1,92% diikuti oleh keuangan yang jatuh mencapai 1,13%. Sedangkan sektor dengan penguatan tertinggi yakni pertambangan yang naik 0,44%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp13,41 triliun dengan 24,7 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp537,79 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp4,67 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp4,13 triliun. Tercatat 142 saham menguat, 237 saham melemah dan 142 saham stagnan.
Beberapa saham yang tercatat menguat di antaranya PT Sona Topas Tourism Industry Tbk. (SONA) menguat Rp300 menjadi Rp3.800, PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. (TBMS) naik Rp135 menjadi Rp1.150 dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) bertambah Rp75 ke posisi Rp7.700.
Sementara, beberapa saham yang tercatat melemah di antaranya PT PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) berkurang Rp450 menjadi Rp79.650, PT Astra International Tbk. (ASII) kehilangan Rp175 menjadi Rp8.000 serta PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) jatuh Rp50 ke level Rp600.
Dilansir CNBC, pasar saham Asia hingga perdagangan sore berakhir variatif ketika bursa saham Australia bergerak bergelombang antara keuntungan dan kerugian sebelum finis lebih rendah. Indeks tersebut tergelincir 7,2 poin atau 0,12% di posisi 5.950,9.
Pelemahan pasar saham Australia di tengah kenaikan subindex finansial mencapai 0,39% sedangkan sektor energi menyusut 1,32%. Saham perbankan utama tercatat berbalik menguat di antara saham Commonwealth Bank menanjak 0,43% diikuti Westpac naik 0,17% dan National Australia Bank bertambah 0,48% saat saham ANZ naik 0,21%.
Indeks Nikkei Jepang turun 234,37 poin atau 1,07% menjadi 21.736,44 sementara indeks Topix kehilangan 15,44 poin atau 0,88% hingga berakhir pada level 1.746,17. Di Korea Selatan, indeks Kospi juga tergelincir 15,37 poin atau 0,63% ke level 2.414,28.
Sementara hasil positif dicetak pasar saham daratan China, setelah kembali dibuka usai liburan Tahun Baru Imlek. Komposit Shanghai tercatat meningkat mencapai 69,57 poin lebih tinggi yang setara dengan 2,17% hingga ke level 3.268,73 sedangkan komposit Shenzhen bertambah 32,82 poin atau 1,88% menjadi 1.771,96.
Di tempat lain, indeks Hang Seng Hong Kong ditutup turun 1,48% pada level 30.965,68 dan Taiwan Taiex ditutup lebih rendah 0,49% pada posisi 10.662,38. Pergerakan mixed bursa Asia terjadi saat bursa saham AS sebelumnya berakhir lebih rendah.
(akr)