Kerusakan Jalan Pantura Kaligawe Hambat Distribusi Barang
A
A
A
SEMARANG - Jalan Pantura Kaligawe mengalami kerusakan berat setelah dalam sebulan terkakhir terendam rob dan banjir, dampak dari tingginya intensitas hujan di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Akibat terus menerus terendam banjir menyisakan lubang-lubang besar di sepanjang jalan, mulai dari Jembatan Tol Kaligawe sampai pertigaan Genuk. Kondisi jalan yang sampai saat ini masih tergenang air, membuat kendaraan, baik sepeda motor, mobil pribadi maupun truk harus ekstra hati-hati, jika tidak ingin terperosok ke dalam lubang jalan, yang bisa mengakibatkan kerusakan pada kendaraan.
Menurut keterangan sejumlah warga, tidak sedikit kendaraan yang terperosok dan mengalami kerusakan, mulai dari patah as roda sampai ban becah. Bahkan tidak jarang pengguna sepeda motor yang terjatuh, karena tidak tahu medan.
"Tadi ada truk muatan pasar yang as rodanya patah, gara-gara masuk lobang. Untung tidak sampai terguling,” kata Munawar, warga sekitar. Laju kendaraan yang lambat membuat jalan Raya pantura Kaligawe mengalami kemacetan cukup parah.
Melihat kondisi jalan Pantura Kaligawe yang mengalami kerusakan parah, kalangan DPRD Kota Semarang meminta agar Satker Jalan Nasional Bina Marga untuk segera mengambil langkah perbaikan.
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Agung Budi Margono mengatakan, banyaknya lubang akibat genangan air, dikhawatirkan dapat menimbulkan banyak korban baik kendaraan yang rusak di tengah jalan maupun korban jiwa karena jatuh. "Kami hampir setiap hari mendapatkan keluhan dari warga karena kondisi jalan yang rusak parah," katanya, Senin (26/2/2018).
Menurut kerusakan tidak hanya terjadi di Jalan Raya Kaligawe saja, namun juga jalan raya Mangkang, Tambak Aji, Arteri Yos Sudarso, Jalan Kaligawe Raya Genuk. Tidak hanya itu jalan-jalan di dalam kota juga banyak mengalami kerusakan salah satunya di Jalan Gajah Raya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang Iswar Aminuddin menyebutkan, pihaknya sudah menyurati Satuan Kerja Balali Jalan Nasional Kementerian PUPR untuk dapat melakukan upaya sementara di jalur tersebut mengingat merupakan jalur utama.
"Pemkot Semarang belum dapat dapat berbuat banyak lantara terbentur kewenangan jalan, karena perbaikan maupun perawatan jalan pantura merupakan kewenangan Pemerintah Pusat," katanya.
Sementara saat ini, sambung dia, untuk jalan dilingkup kewenangan pemkot Semarang, sudah dilakukan inventarisir sekaligus penambalan ulang lubang jalan yang ada. Kami membentuk 27 tim untuk menyisir jalan-jalan yang rusak untuk ditambal.
Terpisah, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah, Frans Kongi mengaku, dengan kondisi jalan yang rusak di sepanjang Pantura membuat distribusi barang menjadi terhambat.
"Bagaiamana tidak terlambat, karena jalan rusak dan banjir armada tidak bisa melintas, kalaupun melintas hanya bisa jalan pelan. Kadang kita juga menerima laporan kendaraan rusak gara-gara jalan rusak," ujarnya.
Dia berharap, pemerintah terkait segera melakukan langkah konkret dengan melakukan penambalan jalan-jalan yang berlubang. Pasalnya jika tidak segera dilakukan, sangat mengganggu distribusi barang.
Akibat terus menerus terendam banjir menyisakan lubang-lubang besar di sepanjang jalan, mulai dari Jembatan Tol Kaligawe sampai pertigaan Genuk. Kondisi jalan yang sampai saat ini masih tergenang air, membuat kendaraan, baik sepeda motor, mobil pribadi maupun truk harus ekstra hati-hati, jika tidak ingin terperosok ke dalam lubang jalan, yang bisa mengakibatkan kerusakan pada kendaraan.
Menurut keterangan sejumlah warga, tidak sedikit kendaraan yang terperosok dan mengalami kerusakan, mulai dari patah as roda sampai ban becah. Bahkan tidak jarang pengguna sepeda motor yang terjatuh, karena tidak tahu medan.
"Tadi ada truk muatan pasar yang as rodanya patah, gara-gara masuk lobang. Untung tidak sampai terguling,” kata Munawar, warga sekitar. Laju kendaraan yang lambat membuat jalan Raya pantura Kaligawe mengalami kemacetan cukup parah.
Melihat kondisi jalan Pantura Kaligawe yang mengalami kerusakan parah, kalangan DPRD Kota Semarang meminta agar Satker Jalan Nasional Bina Marga untuk segera mengambil langkah perbaikan.
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Agung Budi Margono mengatakan, banyaknya lubang akibat genangan air, dikhawatirkan dapat menimbulkan banyak korban baik kendaraan yang rusak di tengah jalan maupun korban jiwa karena jatuh. "Kami hampir setiap hari mendapatkan keluhan dari warga karena kondisi jalan yang rusak parah," katanya, Senin (26/2/2018).
Menurut kerusakan tidak hanya terjadi di Jalan Raya Kaligawe saja, namun juga jalan raya Mangkang, Tambak Aji, Arteri Yos Sudarso, Jalan Kaligawe Raya Genuk. Tidak hanya itu jalan-jalan di dalam kota juga banyak mengalami kerusakan salah satunya di Jalan Gajah Raya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang Iswar Aminuddin menyebutkan, pihaknya sudah menyurati Satuan Kerja Balali Jalan Nasional Kementerian PUPR untuk dapat melakukan upaya sementara di jalur tersebut mengingat merupakan jalur utama.
"Pemkot Semarang belum dapat dapat berbuat banyak lantara terbentur kewenangan jalan, karena perbaikan maupun perawatan jalan pantura merupakan kewenangan Pemerintah Pusat," katanya.
Sementara saat ini, sambung dia, untuk jalan dilingkup kewenangan pemkot Semarang, sudah dilakukan inventarisir sekaligus penambalan ulang lubang jalan yang ada. Kami membentuk 27 tim untuk menyisir jalan-jalan yang rusak untuk ditambal.
Terpisah, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah, Frans Kongi mengaku, dengan kondisi jalan yang rusak di sepanjang Pantura membuat distribusi barang menjadi terhambat.
"Bagaiamana tidak terlambat, karena jalan rusak dan banjir armada tidak bisa melintas, kalaupun melintas hanya bisa jalan pelan. Kadang kita juga menerima laporan kendaraan rusak gara-gara jalan rusak," ujarnya.
Dia berharap, pemerintah terkait segera melakukan langkah konkret dengan melakukan penambalan jalan-jalan yang berlubang. Pasalnya jika tidak segera dilakukan, sangat mengganggu distribusi barang.
(ven)