CORE Prediksi Pertumbuhan Kredit Tahun 2018 Hanya 11%
A
A
A
JAKARTA - Direktur Riset Center of Reform on Economy (CORE), Pieter Abdullah Redjalam menilai, pertumbuhan kredit memang pola musimannya akan melambat pada bulan Januari. Sama dengan konsumsi ekspor dan impor, pola musimannya akan turun pada Januari.
"Pada tahun ini kendala pertumbuhan kredit akan cukup besar," ujar Piter saat dihubungi Rabu, (28/2/2018). Pertama dari sisi kebijakan moneter, di mana Bank Indonesia sudah hampir tidak punya ruang untuk menurunkan suku bunga acuan.
Seiring dengan rencana The Fed menaikkan suku bunga, pilihannya adalah tinggal kapan BI menaikkan suku bunga. "Artinya perbankan akan menaikkan suku bunga termasuk suku bunga kredit. Biaya dana yang tinggi akan mengurangi minat pelaku usaha untuk menambah investasi atau minat untuk menambah kredit," jelas dia.
Kendala kedua, tahun ini tahun politik. Pengusaha pada umumnya akan wait and see, menahan ekspansi usaha dan keinginan menambah kreditnya.
Menurut dia, dengan dua kendala dari sisi demand ini, kredit akan sulit untuk kembali tumbuh tinggi seperti dulu. Dari sisi suplai, tahun ini akan lebih baik karena permasalahan kredit macet sudah jauh berkurang.
"Proyeksi CORE Indonesia, kredit tahun 2018 ini akan tetap membaik tetapi tetap tidak cukup tinggi yaitu di sekitar 10%- 11%," ungkapnya.
"Pada tahun ini kendala pertumbuhan kredit akan cukup besar," ujar Piter saat dihubungi Rabu, (28/2/2018). Pertama dari sisi kebijakan moneter, di mana Bank Indonesia sudah hampir tidak punya ruang untuk menurunkan suku bunga acuan.
Seiring dengan rencana The Fed menaikkan suku bunga, pilihannya adalah tinggal kapan BI menaikkan suku bunga. "Artinya perbankan akan menaikkan suku bunga termasuk suku bunga kredit. Biaya dana yang tinggi akan mengurangi minat pelaku usaha untuk menambah investasi atau minat untuk menambah kredit," jelas dia.
Kendala kedua, tahun ini tahun politik. Pengusaha pada umumnya akan wait and see, menahan ekspansi usaha dan keinginan menambah kreditnya.
Menurut dia, dengan dua kendala dari sisi demand ini, kredit akan sulit untuk kembali tumbuh tinggi seperti dulu. Dari sisi suplai, tahun ini akan lebih baik karena permasalahan kredit macet sudah jauh berkurang.
"Proyeksi CORE Indonesia, kredit tahun 2018 ini akan tetap membaik tetapi tetap tidak cukup tinggi yaitu di sekitar 10%- 11%," ungkapnya.
(ven)