Momen Asian Games, Kemenpar Genjot Wisatawan Mancanegara
A
A
A
JAKARTA - Pesta olahraga bangsa-bangsa Asia akan digelar pada Agustus mendatang. Momen ini dipergunakan Kementerian Pariwisata untuk menggenjot kedatangan wisatawan mancanegara, salah satunya mengajak Familiarization Trip (Famtrip) para Travel Agent/Travel Operator (TA/TO) Malaysia Peninsula.
Famtrip dilakukan di Palembang dan Pagar Alam, Sumatra Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan 2-6 Maret lalu. Pesertanya 10 orang asal Kuala Lumpur, Putrajaya, Perak, dan Negeri Sembilan.
"Tujuan Famtrip TA/TO Malaysia ini untuk mempromosikan Destinasi Palembang sebagai tujuan wisata. Terutama bagi calon wisatawan asal Malaysia, khususnya dalam rangka Asian Games 2018," ujar Deputi Pemasaran I Kementerian Pariwisata I Gde Pitana dalam keterangan resmi, Jumat (9/3/2018).
Dalam trip ini, peserta diajak untuk mengunjungi beberapa destinasi unggulan di Palembang. Di antaranya Al-Quran Al-Akbar, Siguntang Hill, Lorong Basah Culinary Night Market, Musi Tour & visit Kemaro island, Kampung Kapitan, Kampung Arab Al-Munawar, Jakabaring Sport City (JSC), Masjid Laksamana Cheng Ho, Museum Bala Putra Dewa, dan Masjid Agung Palembang.
"Serta tidak ketinggalan inspection di dua hotel berbintang, dan belanja di Pasar 16 Ilir, pasar Ramayana, Lenggok pasar oleh-oleh, serta kunjungan ke destinasi unggulan lainnya. Peserta trip juga diajak dinner di Kuto Besak Theater Restaurant," terang Pitana.
Pada hari pertama, pengalungan Selendang dan Tanjak langsung menyambut kedatangan peserta di bandara internasional Sultan Mahmud Badaruddin II. Mereka langsung dibawa ke Al-Qur’an Al-Akbar, Siguntang Hill tempat makam para Raja, Dinner & Live Music yang di-hosted Kadisbudpar Provinsi Sumsel. Lorong Basah Culinary Night Market menutup trip hari pertama.
"Hari kedua, Musi Tour menggunakan boat, Kemaro Island yang baru saja diramaikan dengan perayaan Cap Go Meh, dilanjutkan ke Pasar 16 Ilir Traditional Market, Kampung Kapitan, Kampung Arab Al-Munawar yang sudah diresmikan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Kemudian inspeksi ke hotel bintang 3 dengan fasilitas sekelas bintang 4, dan menikmati pempek di Lord Cafe & Resto," jelas Pitana.
Di sela-sela famtrip, diadakan Gathering dan Table Top di 101 Hotel. Kegiatan ini dihadiri 10 buyers anggota MATTA dan 7 sellers yang diundang oleh Disbudpar dan ASITA Sumatra Selatan.
"Pada hari ketiga ini juga dilakukan kunjungan ke Museum Bala Putra Dewa, peserta dijelaskan tentang hubungan historis Sriwijaya dengan Melaka. Mereka diberi kesempatan mencoba kostum pengantin adat tradisional Palembang dan cooking class membuat pempek yang dinilai oleh juri," tambahnya.
Sedangkan pada pada hari terakhir, 5-6 Maret 2018, peserta TA/TO diajak menuju destinasi Pagar Alam dengan pesawat Wings Air dari Palembang. Tujuannya adalah Embun Waterfall, Pelang Kenidai Village, Tegur Wangi Megalith, dan menikmati Sunrise. Para peserta pulang ke Malaysia via Lubuk Linggau dan Jakarta.
Pitana berharap TA/TO Sumsel lebih aktif menjalin kerjasama dengan TA/TO Malaysia. Sebab, dari sisi 3A (Amnitas, Atraksi, Aksesibiltas) Palembang sudah memiliki semuanya. Penerbangan langsung Kuala Lumpur-Palembang oleh maskapai LCC AirAsia yang diharapkan dapat ditambah lagi frekuensinya.
"Pintu Palembang diharapkan dapat ditetapkan menjadi salah satu pintu masuk utama pada tahun ini. Selain itu, proses pembangunan LRT untuk persiapan Asian Games, juga diharapkan dapat selesai tepat waktu. Atau sebelum ajang Asian Games 2018. Sebab, ajang ini akan dipartisipasi oleh 45 negara dan diliput oleh 1.500 media," tuturnya.
Sebagian peserta Famtrip menilai Palembang memiliki budaya dan tradisi yang sangat kuat dan masih terjaga. Sejarah kejayaan Sriwijaya diyakini dapat menarik minat wisatawan mancanegara, khususnya dari Malaysia.
Tak heran bila peserta sangat antusias mengikuti setiap trip ke objek-objek wisata di Palembang. Mereka bahkan langsung membuat paket wisata Asian Games dan Jejak raja-raja khususnya yang terkait dengan Melaka.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, melihat ASEAN adalah market potensial. Asia Tenggara, termasuk Malaysia, adalah pasar yang amat seksi untuk pariwisata Indonesia, terlebih Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018.
"Sedikitnya ada 24.000 wisatawan olahraga yang akan ke Palembang, Jakarta, dan Bandung. Ini momentum besar untuk mendulang devisa. Saat Asian Games nanti, kita bikin mereka datang ke destinasi yang keren-keren," ujar Arief Yahya.
Famtrip dilakukan di Palembang dan Pagar Alam, Sumatra Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan 2-6 Maret lalu. Pesertanya 10 orang asal Kuala Lumpur, Putrajaya, Perak, dan Negeri Sembilan.
"Tujuan Famtrip TA/TO Malaysia ini untuk mempromosikan Destinasi Palembang sebagai tujuan wisata. Terutama bagi calon wisatawan asal Malaysia, khususnya dalam rangka Asian Games 2018," ujar Deputi Pemasaran I Kementerian Pariwisata I Gde Pitana dalam keterangan resmi, Jumat (9/3/2018).
Dalam trip ini, peserta diajak untuk mengunjungi beberapa destinasi unggulan di Palembang. Di antaranya Al-Quran Al-Akbar, Siguntang Hill, Lorong Basah Culinary Night Market, Musi Tour & visit Kemaro island, Kampung Kapitan, Kampung Arab Al-Munawar, Jakabaring Sport City (JSC), Masjid Laksamana Cheng Ho, Museum Bala Putra Dewa, dan Masjid Agung Palembang.
"Serta tidak ketinggalan inspection di dua hotel berbintang, dan belanja di Pasar 16 Ilir, pasar Ramayana, Lenggok pasar oleh-oleh, serta kunjungan ke destinasi unggulan lainnya. Peserta trip juga diajak dinner di Kuto Besak Theater Restaurant," terang Pitana.
Pada hari pertama, pengalungan Selendang dan Tanjak langsung menyambut kedatangan peserta di bandara internasional Sultan Mahmud Badaruddin II. Mereka langsung dibawa ke Al-Qur’an Al-Akbar, Siguntang Hill tempat makam para Raja, Dinner & Live Music yang di-hosted Kadisbudpar Provinsi Sumsel. Lorong Basah Culinary Night Market menutup trip hari pertama.
"Hari kedua, Musi Tour menggunakan boat, Kemaro Island yang baru saja diramaikan dengan perayaan Cap Go Meh, dilanjutkan ke Pasar 16 Ilir Traditional Market, Kampung Kapitan, Kampung Arab Al-Munawar yang sudah diresmikan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Kemudian inspeksi ke hotel bintang 3 dengan fasilitas sekelas bintang 4, dan menikmati pempek di Lord Cafe & Resto," jelas Pitana.
Di sela-sela famtrip, diadakan Gathering dan Table Top di 101 Hotel. Kegiatan ini dihadiri 10 buyers anggota MATTA dan 7 sellers yang diundang oleh Disbudpar dan ASITA Sumatra Selatan.
"Pada hari ketiga ini juga dilakukan kunjungan ke Museum Bala Putra Dewa, peserta dijelaskan tentang hubungan historis Sriwijaya dengan Melaka. Mereka diberi kesempatan mencoba kostum pengantin adat tradisional Palembang dan cooking class membuat pempek yang dinilai oleh juri," tambahnya.
Sedangkan pada pada hari terakhir, 5-6 Maret 2018, peserta TA/TO diajak menuju destinasi Pagar Alam dengan pesawat Wings Air dari Palembang. Tujuannya adalah Embun Waterfall, Pelang Kenidai Village, Tegur Wangi Megalith, dan menikmati Sunrise. Para peserta pulang ke Malaysia via Lubuk Linggau dan Jakarta.
Pitana berharap TA/TO Sumsel lebih aktif menjalin kerjasama dengan TA/TO Malaysia. Sebab, dari sisi 3A (Amnitas, Atraksi, Aksesibiltas) Palembang sudah memiliki semuanya. Penerbangan langsung Kuala Lumpur-Palembang oleh maskapai LCC AirAsia yang diharapkan dapat ditambah lagi frekuensinya.
"Pintu Palembang diharapkan dapat ditetapkan menjadi salah satu pintu masuk utama pada tahun ini. Selain itu, proses pembangunan LRT untuk persiapan Asian Games, juga diharapkan dapat selesai tepat waktu. Atau sebelum ajang Asian Games 2018. Sebab, ajang ini akan dipartisipasi oleh 45 negara dan diliput oleh 1.500 media," tuturnya.
Sebagian peserta Famtrip menilai Palembang memiliki budaya dan tradisi yang sangat kuat dan masih terjaga. Sejarah kejayaan Sriwijaya diyakini dapat menarik minat wisatawan mancanegara, khususnya dari Malaysia.
Tak heran bila peserta sangat antusias mengikuti setiap trip ke objek-objek wisata di Palembang. Mereka bahkan langsung membuat paket wisata Asian Games dan Jejak raja-raja khususnya yang terkait dengan Melaka.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, melihat ASEAN adalah market potensial. Asia Tenggara, termasuk Malaysia, adalah pasar yang amat seksi untuk pariwisata Indonesia, terlebih Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018.
"Sedikitnya ada 24.000 wisatawan olahraga yang akan ke Palembang, Jakarta, dan Bandung. Ini momentum besar untuk mendulang devisa. Saat Asian Games nanti, kita bikin mereka datang ke destinasi yang keren-keren," ujar Arief Yahya.
(ven)