IHSG Anjlok 60,72 Poin di Akhir Sesi Perdagangan, Bursa Asia Mixed

Kamis, 15 Maret 2018 - 16:37 WIB
IHSG Anjlok 60,72 Poin...
IHSG Anjlok 60,72 Poin di Akhir Sesi Perdagangan, Bursa Asia Mixed
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan menjelang akhir pekan, Kamis (15/3/2018) berakhir masih sulit keluar dari zona merah. IHSG berakhir anjlok 0,95% atau setara dengan 60,72 ke level 6.321,90.

Tercatat IHSG pada perdagangan sesi I siang tadi tak berdaya usai kehilangan 33,43 poin atau 0,52% menjadi 6.349,19 setelah pagi tadi dibuka melemah 20,99 poin atau 0,33% di posisi 6.361,63. Kemarin, bursa saham Tanah Air ditutup memerah di posisi 5.766,14 dengan penurunan 30,22 poin atau 0,47%

Sektor saham dalam negeri hingga perdagangan sore hampir semuanya terdepresiasi dipimpin penurunan paling besar menimpa infrastruktur 2.66% diikuti pertambangan yang berkurang 1,37%. Sedangkan perkebunan menjadi satu-satunya yang menanjak naik 0,22%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp11,40 triliun dengan16,59 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp834,68 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp4,19 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp3,35 triliun. Tercatat sebesar 123 saham menguat, 253 melemah dan 131 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp2.100 menjadi Rp74.600, PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) bertambah Rp300 menjadi Rp11.500 dan PT Danasupra Erapacific Tbk (DEFI) melonjak Rp200 ke posisi Rp1.300.

Saham lainnya yang melemah yakni PT Astra International Tbk. (ASII) turun Rp125 menjadi Rp7.450, PT Mahaka Radio Integra Tbk. (MARI) melemah Rp100 menjadi Rp1.400 serta PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL) turun Rp80 ke posisi Rp3.350.

Seperti dilansir CNBC, pasar saham Asia ditutup mixed pada perdagangan hari ini , setelah beberapa indeks saham regional mencetak kerugian sejak sesi awal. Sementara itu, dolar dan imbal hasil obligasi tergelincir karena kekhawatiran meningkatnya tekanan terhadap perdagangan global seiring sikap proteksionisme AS.

Nikkei Jepang naik tipis sebesar 0,12% atau 26,66 poin hingga berakhir pada level 21.803,95 untuk membalikkan penurunan yang terlihat pada awal perdagangan. Topix yang lebih luas sedikit berubah menjelang akhir pekan.

Sektor ritel terlihat menguat, sementara produsen mobil serta perusahaan teknologi diperdagangkan mixed. Di seberang selat Korea, indeks Kospi juga bertambah mencapai sebesar ke level 2.492,38 usai bertambah 6,30 poin atau 0,25%.

Selanjutnya penguatan juga terlihat pada indeks Hang Seng lewat penguatan 0,34% atau setara dengan 106,09 poin menjadi 31.541,10. Subindex finansial secara keseluruhan mencetak keuntungan, meskipun perusahaan besar seperti HSBC dan AIA masing-masing turun 0,13% dan 0,22% beberapa saat sebelum pasar ditutup.

Sementara pasar saham di daratan China berakhir mixed, dimana komposit Shanghai menutup perdagangan sore dengan sebagian besar meningkat 0,01% menjadi 3.291,61. Di sisi lain komposit Shenzhen tergelincir 0,22% ke level 1,874.41. Sektor konsumen merupakan sektor yang mencatatkan kinerja terbaik untuk menopang lonjakan.

Berbanding terbalik bursa saham Australia, ASX 200 justru lebih rendah pada sesi akhir sebesar 0,24% untuk berada pada posisi 5.920,80. Kerugian subindex finansial menjadi beban terberat pergerakan pasar saham yang diperdagangkan melemah 0,89%.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6717 seconds (0.1#10.140)