SCG Tegaskan Komitmen Bisnis Berkelanjutan di Indonesia

Sabtu, 17 Maret 2018 - 11:01 WIB
SCG Tegaskan Komitmen...
SCG Tegaskan Komitmen Bisnis Berkelanjutan di Indonesia
A A A
JAKARTA - President & CEO SCG Roongrote Rangsiyopash menegaskan komitmennya kepada Presiden Joko Widodo untuk mengoperasikan bisnis yang berkelanjutan dan mengembangkan sumber daya manusia di Indonesia. Konglomerat bisnis asal Negeri Gajah Putih itu juga menegaskan dukungannya pada upaya percepatan pembangunan Indonesia.

"Indonesia sudah menjadi salah satu destinasi investasi terbesar kami di ASEAN. Dengan berkesempatan bertemu langsung dan berdiskusi dengan Presiden Jokowi dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, kami berharap dapat memperkuat komitmen kami untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia," ujar Roongrote Rangsiyopash dalam keterangan resmi yang diterima SINDONews, Sabtu (17/3/2018).

SCG saat ini telah mengoperasikan 27 perusahaan dengan total aset dan investasi sebesar USD1,5 miliar. Sejumlah investasi penting perusahaan di Indonesia di antaranya adalah pengembangan semen terpadu di Sukabumi dengan kapasitas produksi 1,8 juta ton per tahun. SCG juga memiliki 30% saham di PT Chandra Asri Petrochemical, investasi gabungan sebesar 50% dengan PT Nusantara Polymer Solutions, perusahaan plastik yang memproduksi high value added (HVA).

Kementerian Perindustrian mencatat, tiga lini bisnis utama SCG di Indonesia adalah material bangunan semen, kimia dan pengemasan, dengan pangsa pasar masing-masing sebesar 56%, 42%, dan 2%. Total nilai investasi SCG di Indonesia hingga akhir 2016 tercatat sebesar USD1,4 miliar atau sekitar Rp18,9 triliun.

Terkait pengembangan sumber daya manusia, saat ini SCG mempekerjakan lebih dari 6.700 orang di seluruh Indonesia. Menueut dia, SCG berkomitmen fokus pada pengembangan kemampuan individu dengan menciptakan budaya memberdayakan saling berbagi pengetahuan di seluruh industri di Indonesia.

"Perusahaan juga berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas sumber daya manusia, dengan cara menanamkan budaya perusahaan yang mendorong terjadinya pertukaran ilmu dan pengetahuan antar sektor industri dan negara," tambahnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3063 seconds (0.1#10.140)