Jangan Takut dengan Kecerdasan Buatan
A
A
A
BANYAK orang mengkhawatirkan perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan dampaknya terhadap banyak hal. Ketakutan itu antara lain akan berkurangnya jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia hingga banyak perusahaan tradisional bangkrut karena tidak kuat menghadapi persaingan dengan industri yang mengandalkan AI.
Presiden dan CEO TIAA Roger W. Ferguson Jr mengungkapkan, kemampuan semua orang, terutama mahasiswa dan siswa, harus mampu menavigasikan pasar dengan zaman yang terus berubah. Kasus menghadapi AI, kata dia, sebenarnya sama ketika manusia menghadapi revolusi industri yang mengubah dari masyarakat pertanian menuju masyarakat industri.
"Dulu ketika proses industrialisasi dimulai, tak ada yang membayangkan akan seperti apa pekerjaan di masa depan," ung kap Ferguson dilansir Tulane Hullabaloo. "Saya pikir kita menghadapi hal yang sama. Saya tidak bisa memprediksi seperti apa pekerjaan ketika AI berkembang pesat. Namun, saya optimistis kita bisa mengembangkan pekerjaan baru yang berdampak dan bekerja dengan konsep AI," katanya.
Menurut Ferguson, anak muda harus memiliki kemampuan dengan keahlian yang mampu beradaptasi dengan pekerjaan baru sehingga bisa suk ses di masa depan. Anak muda, ucap Ferguson, juga harus memahami dan mengelola sumber keuangan mereka. "Semua pihak memiliki kewajiban untuk memberikan literasi keuangan," ujarnya.
Berbicara di depan mahasiswa Universitas Tulane tahun lalu, Ferguson juga berbicara tentang karier. Berdasarkan pengalamannya, karier tidak seperti mendaki tembok yang terjal. Setelah mendaki dinding, bisa jadi jalurnya tidak jelas. "Terkadang kamu akan bergerak datar. Terkadang kamu juga bisa melangkah mundur untuk menghindari batu besar atau penghalang. Namun, dari belakang, kamu justru menemukan jalur untuk bergerak maju,” ujarnya.
Merayakan 100 Tahun dengan Berbagi
Tahun ini TIAA akan merayakan ulang tahun ke-100. TIAA meluncurkan inisiatif untuk merayakan 100 individu yang bekerja di lembaga nirlaba telah memberikan perbedaan yang berpengaruh. TIAA akan memberikan total hibah senilai USD1 juta bagi mereka yang memberikan kontribusi besar bagi masyarakat. TIAA akan memberikan penghargaan kepada mereka yang mengajar, menemukan, menginspirasi, merawat, dan melayani banyak orang. Mereka akan mendapatkan masing-masing USD10.000 untuk lembaga nirlaba di mana mereka bekerja. Penghargaan itu senada dengan tujuan berdirinya TIAA.
Perusahaan yang didirikan satu abad lalu dengan dana USD1 juta dari Yayasan Carnegie New York telah membuat perbedaan bagi kehidupan para pendidik dengan memberikan jaminan keamanan keuangan yang dibutuhkan dan pensiun yang diinginkan. "Selama 100 tahun, TIAA menjadi pionir dalam melindungi keuangan pendidik dan profesional yang bekerja di lembaga nirlaba," ungkap Ferguson.
“Misi perusahaan ini adalah berkomitmen membantu mereka untuk mencapai tujuan keuangan dan fokus pada komunitas yang mereka layani," ujarnya.
Dijelaskan Ferguson, TIAA Difference Maker 100 merupakan bentuk perayaan kepada orang luar biasa se perti TIAA yang menginspirasi dan menumbuhkan kontribusi positif kepada dunia. Karena itu, TIAA bekerja sama dengan atlet berkelas dunia, Laila Ali, sebagai duta besar Difference Maker 100.
Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan Oath, media digital dan inovator untuk melaksanakan program tersebut. "Saya senang bekerja sama dengan TIAA, perusahaan yang memberikan dampak positif selama beberapa dekade," ujar Laila Ali. "Saya akan membantu individu yang bekerja di sektor nirlaba untuk bergerak maju dan melayani yang lain," katanya.
Presiden dan CEO TIAA Roger W. Ferguson Jr mengungkapkan, kemampuan semua orang, terutama mahasiswa dan siswa, harus mampu menavigasikan pasar dengan zaman yang terus berubah. Kasus menghadapi AI, kata dia, sebenarnya sama ketika manusia menghadapi revolusi industri yang mengubah dari masyarakat pertanian menuju masyarakat industri.
"Dulu ketika proses industrialisasi dimulai, tak ada yang membayangkan akan seperti apa pekerjaan di masa depan," ung kap Ferguson dilansir Tulane Hullabaloo. "Saya pikir kita menghadapi hal yang sama. Saya tidak bisa memprediksi seperti apa pekerjaan ketika AI berkembang pesat. Namun, saya optimistis kita bisa mengembangkan pekerjaan baru yang berdampak dan bekerja dengan konsep AI," katanya.
Menurut Ferguson, anak muda harus memiliki kemampuan dengan keahlian yang mampu beradaptasi dengan pekerjaan baru sehingga bisa suk ses di masa depan. Anak muda, ucap Ferguson, juga harus memahami dan mengelola sumber keuangan mereka. "Semua pihak memiliki kewajiban untuk memberikan literasi keuangan," ujarnya.
Berbicara di depan mahasiswa Universitas Tulane tahun lalu, Ferguson juga berbicara tentang karier. Berdasarkan pengalamannya, karier tidak seperti mendaki tembok yang terjal. Setelah mendaki dinding, bisa jadi jalurnya tidak jelas. "Terkadang kamu akan bergerak datar. Terkadang kamu juga bisa melangkah mundur untuk menghindari batu besar atau penghalang. Namun, dari belakang, kamu justru menemukan jalur untuk bergerak maju,” ujarnya.
Merayakan 100 Tahun dengan Berbagi
Tahun ini TIAA akan merayakan ulang tahun ke-100. TIAA meluncurkan inisiatif untuk merayakan 100 individu yang bekerja di lembaga nirlaba telah memberikan perbedaan yang berpengaruh. TIAA akan memberikan total hibah senilai USD1 juta bagi mereka yang memberikan kontribusi besar bagi masyarakat. TIAA akan memberikan penghargaan kepada mereka yang mengajar, menemukan, menginspirasi, merawat, dan melayani banyak orang. Mereka akan mendapatkan masing-masing USD10.000 untuk lembaga nirlaba di mana mereka bekerja. Penghargaan itu senada dengan tujuan berdirinya TIAA.
Perusahaan yang didirikan satu abad lalu dengan dana USD1 juta dari Yayasan Carnegie New York telah membuat perbedaan bagi kehidupan para pendidik dengan memberikan jaminan keamanan keuangan yang dibutuhkan dan pensiun yang diinginkan. "Selama 100 tahun, TIAA menjadi pionir dalam melindungi keuangan pendidik dan profesional yang bekerja di lembaga nirlaba," ungkap Ferguson.
“Misi perusahaan ini adalah berkomitmen membantu mereka untuk mencapai tujuan keuangan dan fokus pada komunitas yang mereka layani," ujarnya.
Dijelaskan Ferguson, TIAA Difference Maker 100 merupakan bentuk perayaan kepada orang luar biasa se perti TIAA yang menginspirasi dan menumbuhkan kontribusi positif kepada dunia. Karena itu, TIAA bekerja sama dengan atlet berkelas dunia, Laila Ali, sebagai duta besar Difference Maker 100.
Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan Oath, media digital dan inovator untuk melaksanakan program tersebut. "Saya senang bekerja sama dengan TIAA, perusahaan yang memberikan dampak positif selama beberapa dekade," ujar Laila Ali. "Saya akan membantu individu yang bekerja di sektor nirlaba untuk bergerak maju dan melayani yang lain," katanya.
(amm)