Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diperkirakan Rampung 2020

Kamis, 22 Maret 2018 - 08:04 WIB
Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diperkirakan Rampung 2020
Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diperkirakan Rampung 2020
A A A
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mengawal pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Diharapkan, proyek tersebut bisa rampung dan diuji keseluruhan fasilitasnya pada 2020.

Saat ini, proyek kereta cepat itu memasuki pembangunan konstruksi tunnel (terowongan) di wilayah Walini, Bandung Barat dan di wilayah Halim Perdanakusuma, Jakarta. Kedua lokasi ini merupakan dua titik strategis dari keseluruhan proses pembanguna proyek tersebut.

“Kehadiran kereta cepat bisa menjadi upaya menumbuhkan ekonomi di sepanjang koridor Jakarta Bandung melalui penciptaan sentra ekonomi baru baik di sektor usaha kecil menengah maupun ekonomi masyarakat sekitar,” kata Rini di sela-sela peninjauan lokasi tunnel di Walini, Cikalong Wetan, Bandung Barat, Jawa Barat, kemarin.

Terkait pembangunan tunnel, bagian ini dilakukan terlebih dulu lantaran proses konstruksinya membutuhkan waktu. Kendati demikian, pengelola juga tetap mengerjakan segmen lainnya yakni rel layang.

Berdasarkan pantauan di lapangan kemarin, di lokasi proyek di kawasan Walini, Cikalong Wetan, Bandung Barat, terlihat sejumlah pekerja mengoperasikan alat berat di dekat lahan yang akan dijadiwak terowongan. Pekerjaan yang baru terlihat berupa pematangan lahan dan terasering. Di bagian lain, lahan-lahan yang sudah diratakan ada yang dijadikan mes dan kantor lapangan.

Seperti diketahui, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung diresmikan pembangunannya oleh Presiden Joko Widodo pada Januari 2016 lalu. Hingga saat ini, pembebasan lahan proyek tersebut baru mencapai 56,6%. Proyek ini dikerjakan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang merupakan perusahaan patungan antara empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Kereta Api Indonesia (KAI), Wijaya Karya, PTPN VIII dan Jasa Marga, serta investor dari China yakni China Railways.

Kereta cepat hasil kerja sama Indonesia dan China itu dirancang melaju dengan 350 km per jam sehingga akan mempersingkat waktu tempuh Jakarta-Bandung menjadi sekitar 45 menit. Kereta ini akan dilengkapi empat stasiun, yakni Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Walini dan Stasiun Tegalluar. Jalur kereta cepat juga tidak menggunakan jalur rel yang sudah ada, melainkan dibuat jalur rel baru yang sesuai dengan spesifikasi kereta cepat.

Pembangunan kereta api cepat ini diklaim dapat membawa banyak manfaat, seperti penciptaan lapangan kerja. Terlebih, Pemerintah juga sudah mewajibkan untuk memaksimalkan kandungan lokal mulai dari tenaga kerja, komponen konstruksi hingga barang dan jasa. (Adi Haryanto/ Okezone/Ant)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9248 seconds (0.1#10.140)