Cegah Pembobolan, Nasabah Jangan Gunakan Tanggal Lahir untuk PIN ATM
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) meminta perbankan mengedukasi nasabah mengenai keamanan bertransaksi menggunakan kartu debit ataupun kartu kredit. Hal ini guna mencegah terjadinya pembobolan rekening yang akhir-akhir ini kembali marak terjadi.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Onny Widjanarko menyarankan, nasabah tidak menggunakan tanggal lahir untuk PIN kartu ATM ataupun kartu kredit. Sebab, pembobol akan mudah menebak dan meretas kartu tersebut.
"Nasabahnya juga harus diedukasi. Karena kalau nasabah nanti punya pin terus pinnya 123456 atau PIN nya tanggal lahir itu bisa diretas atau mudah ditebak," katanya di Gedung BI, Jakarta, Kamis (22/3/2018).
Tak hanya itu, perbankan juga diminta untuk meningkatkan pengawasan terhadap setiap transaksi. Misalnya, jika ada transaksi pembelian pulsa berkali-kali untuk nomor yang sama dalam satu hari, maka perbankan disarankan untuk memblokir kartu tersebut.
"Kalau ada orang beli pulsa satu hari empat kali, nomor kartunya sama mustinya sudah diblok itu. Masa iya orang beli pulsa satu hari empat kali. Saya punya kartu debit, nomornya sama terus saya gunakan untuk beli pulsa empat kali. Aneh kan itu. Nah yang seperti itu (memblok) harus dibangun supaya bisa mencegah dampak perluasan dari fraud," tandasnya.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Onny Widjanarko menyarankan, nasabah tidak menggunakan tanggal lahir untuk PIN kartu ATM ataupun kartu kredit. Sebab, pembobol akan mudah menebak dan meretas kartu tersebut.
"Nasabahnya juga harus diedukasi. Karena kalau nasabah nanti punya pin terus pinnya 123456 atau PIN nya tanggal lahir itu bisa diretas atau mudah ditebak," katanya di Gedung BI, Jakarta, Kamis (22/3/2018).
Tak hanya itu, perbankan juga diminta untuk meningkatkan pengawasan terhadap setiap transaksi. Misalnya, jika ada transaksi pembelian pulsa berkali-kali untuk nomor yang sama dalam satu hari, maka perbankan disarankan untuk memblokir kartu tersebut.
"Kalau ada orang beli pulsa satu hari empat kali, nomor kartunya sama mustinya sudah diblok itu. Masa iya orang beli pulsa satu hari empat kali. Saya punya kartu debit, nomornya sama terus saya gunakan untuk beli pulsa empat kali. Aneh kan itu. Nah yang seperti itu (memblok) harus dibangun supaya bisa mencegah dampak perluasan dari fraud," tandasnya.
(ven)