BRI Bagi Dividen Rp13 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Bank BRI) dalam RUPST hari ini, memutuskan menyetujui pembayaran dividen sebesar 45% dari laba bersih tahun 2017 sebesar Rp13,04 triliun. Dividen tersebut terdiri dari 30% dividen regular senilai Rp8,69 triliun dan 15% dividen spesial senilai Rp4,34 triliun.
"Angka ini naik dibandingkan dengan dividen yang dibagikan oleh Bank BRI pada tahun lalu sebesar Rp10,47 triliun," ujar Direktur Utama BRI, Suprajarto di Jakarta, Kamis (22/3/2018).
Dia mengatakan, selain pembagian dividen, dalam rapat tersebut juga disahkan Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan, Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
Termasuk Pertanggungjawaban Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan serta pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2017.
Sepanjang tahun 2017 lalu, emiten BUMN ini mampu membukukan laba bersih secara konsolidasi senilai Rp29,04 triliun atau tumbuh 10,7% dibandingkan tahun lalu (year on year). Suprajarto mengatakan kinerja laba tersebut didukung penyaluran kredit perseroan yang tumbuh double digit dan berada di atas rata rata industri perbankan nasional.
Tercatat penyaluran kredit BRI secara konsolidasi hingga akhir Desember 2017 sebesar Rp739,3 triliun atau tumbuh 11,4% dibandingkan penyaluran kredit pada posisi akhir Desember 2016 yang mencapai Rp663,4 triliun. Perseroan berharap tahun ini dapat menumbuhkan angka penyaluran kredit di level double digit.
"Kami optimistis di tahun 2018 ini mampu tumbuh 10%-12% dengan fokus utama pemberdayaan UMKM sehingga BRI mampu menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar dia.
RUPST juga memutuskan penetapan remunerasi (gaji atau honorarium, fasilitas dan tunjangan) Tahun Buku 2018 serta tantiem untuk Tahun Buku 2017 bagi direksi dan dewan komisaris Perseroan, Penunjukkan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Tahun Buku 2018, Persetujuan Rencana Aksi (Recovery Plan) Perseroan, dan lainnya.
Selain itu, sambung dia, RUPST 2018 juga menyetujui perubahan anggota dewan komisaris dan direksi Perseroan serta perubahan nomenklatur jabatan Direksi Perseroan. Sehingga susunan dewan komisaris dan direksi Bank BRI menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama/Komisaris Independen: Andrinof Chaniago
Wakil Komisaris Utama: Gatot Trihargo
Komisaris Independen: Fuad Rahmany
Komisaris Independen: Sony Keraf
Komisaris Independen: Rofikoh Rokhim
Komisaris Independen: Mahmud
Komisaris: Nicolaus Teguh Budi Harjanto
Komisaris: Jeffry J. Wurangian
Komisaris: Hadiyanto
Dewan Direksi
Direktur Utama: Suprajarto
Direktur Corporate Banking: Kuswiyoto
Direktur Ritel dan Menengah: Supari.
Direktur Mikro dan kecil: Priyastomo
Direktur Konsumer: Handayani
Direktur Jaringan dan Layanan: Osbal Saragi Rumahorbo
Direktur Keuangan: Haru Koesmahargyo
Direktur Teknologi Informasi dan Operasi: Indra Utoyo sebagai
Direktur Hubungan Kelembagaan: Sis Apik Wijayanto
Direktur Manajemen Risiko: Mohammad Irfan
Direktur Human Capital: R. Sophia Alizsa
Direktur Kepatuhan: Achmad Solichin Lutfiyanto
"Angka ini naik dibandingkan dengan dividen yang dibagikan oleh Bank BRI pada tahun lalu sebesar Rp10,47 triliun," ujar Direktur Utama BRI, Suprajarto di Jakarta, Kamis (22/3/2018).
Dia mengatakan, selain pembagian dividen, dalam rapat tersebut juga disahkan Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan, Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
Termasuk Pertanggungjawaban Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan serta pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2017.
Sepanjang tahun 2017 lalu, emiten BUMN ini mampu membukukan laba bersih secara konsolidasi senilai Rp29,04 triliun atau tumbuh 10,7% dibandingkan tahun lalu (year on year). Suprajarto mengatakan kinerja laba tersebut didukung penyaluran kredit perseroan yang tumbuh double digit dan berada di atas rata rata industri perbankan nasional.
Tercatat penyaluran kredit BRI secara konsolidasi hingga akhir Desember 2017 sebesar Rp739,3 triliun atau tumbuh 11,4% dibandingkan penyaluran kredit pada posisi akhir Desember 2016 yang mencapai Rp663,4 triliun. Perseroan berharap tahun ini dapat menumbuhkan angka penyaluran kredit di level double digit.
"Kami optimistis di tahun 2018 ini mampu tumbuh 10%-12% dengan fokus utama pemberdayaan UMKM sehingga BRI mampu menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar dia.
RUPST juga memutuskan penetapan remunerasi (gaji atau honorarium, fasilitas dan tunjangan) Tahun Buku 2018 serta tantiem untuk Tahun Buku 2017 bagi direksi dan dewan komisaris Perseroan, Penunjukkan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Tahun Buku 2018, Persetujuan Rencana Aksi (Recovery Plan) Perseroan, dan lainnya.
Selain itu, sambung dia, RUPST 2018 juga menyetujui perubahan anggota dewan komisaris dan direksi Perseroan serta perubahan nomenklatur jabatan Direksi Perseroan. Sehingga susunan dewan komisaris dan direksi Bank BRI menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama/Komisaris Independen: Andrinof Chaniago
Wakil Komisaris Utama: Gatot Trihargo
Komisaris Independen: Fuad Rahmany
Komisaris Independen: Sony Keraf
Komisaris Independen: Rofikoh Rokhim
Komisaris Independen: Mahmud
Komisaris: Nicolaus Teguh Budi Harjanto
Komisaris: Jeffry J. Wurangian
Komisaris: Hadiyanto
Dewan Direksi
Direktur Utama: Suprajarto
Direktur Corporate Banking: Kuswiyoto
Direktur Ritel dan Menengah: Supari.
Direktur Mikro dan kecil: Priyastomo
Direktur Konsumer: Handayani
Direktur Jaringan dan Layanan: Osbal Saragi Rumahorbo
Direktur Keuangan: Haru Koesmahargyo
Direktur Teknologi Informasi dan Operasi: Indra Utoyo sebagai
Direktur Hubungan Kelembagaan: Sis Apik Wijayanto
Direktur Manajemen Risiko: Mohammad Irfan
Direktur Human Capital: R. Sophia Alizsa
Direktur Kepatuhan: Achmad Solichin Lutfiyanto
(ven)