PLN Disjaya Ikut Peringati Hari Air Sedunia
A
A
A
JAKARTA - PT PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) menggelar aksi Bersih Ciliwung tepatnya di Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia tahun 2018. Selain bersih-bersih bantaran sungai, General Manager PLN Disjaya, Ikhsan Asaad, dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Administrasi Jakarta Selatan, Sri Yuliani, juga melakukan tanam pohon buah-buahan khas betawi yang sudah mulai langka.
Selain itu dilakukan pula tebar benih ikan di Sungai Ciliwung sebagai pertanda bahwa sungai masih layak untuk menjadi habitat hidup ikan. Dalam peringatan hari air sedunia kali ini, tema yang diambil adalah Save Water for Better and Brighter Jakarta. Hal ini merupakan simbol bahwa air merupakan bagian penting dari kehidupan seperti untuk dikonsumsi, kegiatan MCK, sampai dengan membangkitkan tenaga listrik.
Ikhsan mengatakan, air memang sangat bermanfaat dan menjadi sahabat masyarakat bila dirawat dengan baik. Namun, air juga bisa menjadi musibah seperti banjir yang beberapa waktu lalu terjadi di Jakarta. Akibat banjir, PLN juga terpaksa mematikan aliran listrik ke rumah-rumah warga. Hal ini semata-mata untuk keselamatan warga agar terhindar dari bahaya listrik karena air juga merupakan pengahantar listrik.
“Peringatan Hari Air Dunia ini memiliki makna yang luas sekali. Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia, termasuk menjadi sumber pembangkit listrik. Jadi kita harus merawat air agar bisa jadi sahabat,” katanya di Jakarta, Minggu (25/3/2018).
PLN Peduli melalui Sekolah Sungai Ciliwung (SSC) di Kelurahan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, ingin mengajak seluruh masyarakat belajar bagaimana mencintai dan melestarikan ekosistem sungai. Tak hanya belajar teori, di SSC diajarkan praktek melestarikan lingkungan sungai seperti pengolahan sampah, tanam pohon, sampai dengan susur sungai. Seluruh masyarakat bisa belajar tentang sungai dan pelestarian lingkungan hidup di SSC.
“Kita masih punya PR untuk Sungai Ciliwung. Penurapan sungai sering terkendala karena kanan kiri sungai sudah dibeton. Padahal sungai perlu diturap agar tidak menyempit,” ungkap Sri Yuliani.
Diperlukan koordinasi dan kerja sama dari pemerintah, komunitas peduli lingkungan, masyarakat, serta korporasi untuk bersama-sama menjaga Ciliwung dan lingkungan di Jakarta agar menjadi kota yang bersih dan bebas banjir.
Selain itu dilakukan pula tebar benih ikan di Sungai Ciliwung sebagai pertanda bahwa sungai masih layak untuk menjadi habitat hidup ikan. Dalam peringatan hari air sedunia kali ini, tema yang diambil adalah Save Water for Better and Brighter Jakarta. Hal ini merupakan simbol bahwa air merupakan bagian penting dari kehidupan seperti untuk dikonsumsi, kegiatan MCK, sampai dengan membangkitkan tenaga listrik.
Ikhsan mengatakan, air memang sangat bermanfaat dan menjadi sahabat masyarakat bila dirawat dengan baik. Namun, air juga bisa menjadi musibah seperti banjir yang beberapa waktu lalu terjadi di Jakarta. Akibat banjir, PLN juga terpaksa mematikan aliran listrik ke rumah-rumah warga. Hal ini semata-mata untuk keselamatan warga agar terhindar dari bahaya listrik karena air juga merupakan pengahantar listrik.
“Peringatan Hari Air Dunia ini memiliki makna yang luas sekali. Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia, termasuk menjadi sumber pembangkit listrik. Jadi kita harus merawat air agar bisa jadi sahabat,” katanya di Jakarta, Minggu (25/3/2018).
PLN Peduli melalui Sekolah Sungai Ciliwung (SSC) di Kelurahan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, ingin mengajak seluruh masyarakat belajar bagaimana mencintai dan melestarikan ekosistem sungai. Tak hanya belajar teori, di SSC diajarkan praktek melestarikan lingkungan sungai seperti pengolahan sampah, tanam pohon, sampai dengan susur sungai. Seluruh masyarakat bisa belajar tentang sungai dan pelestarian lingkungan hidup di SSC.
“Kita masih punya PR untuk Sungai Ciliwung. Penurapan sungai sering terkendala karena kanan kiri sungai sudah dibeton. Padahal sungai perlu diturap agar tidak menyempit,” ungkap Sri Yuliani.
Diperlukan koordinasi dan kerja sama dari pemerintah, komunitas peduli lingkungan, masyarakat, serta korporasi untuk bersama-sama menjaga Ciliwung dan lingkungan di Jakarta agar menjadi kota yang bersih dan bebas banjir.
(akr)