HT Dorong Bisnis E-Commerce Pro Usaha Kecil
A
A
A
JAKARTA - Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) menerangkan, konsep bisnis e-commerce seharusnya bisa pro kepada Usaha Kecil Menengah (UKM). Dimana produk yang dijual sebisa mungkin tidak sama dengan usaha kecil, sehingga tidak mematikan sektor tersebut.
(Baca Juga: HT Beri Solusi Pendanaan Infrastruktur Lewat Obligasi Daerah
Menurut HT, jika UKM dan produsen raksasa diberikan level bermain yang sama, maka dapat dipastikan usaha kecil tersebut tidak dapat bersaing. Kerugian bahkan kebangkrutan pun akan mendera masyarakat kelas menengah ke bawah.
"Kalau ada e-commerce, dia gak boleh jual makanan untuk mayoritas kelas menengah ke bawah. Kalau yang mati yang besar, namanya persaingan silakan, sama-sama punya kekuatan," ujarnya saat acara Manager Forum XXXI MNC Group di Jakarta, Kamis (29/3/2018).
HT menjelaskan, segala sesuatu yang memanfaatkan teknologi digital atau online juga tidak boleh mengurangi lapangan kerja yang ada. Sehingga target pemerintah untuk dapat menurunkan angka pengangguran bisa tercapai.
"Online gak boleh pangkas lapangan kerja tiap tahun meningkat, tiap tahun pengangguran besar. Kalau menggerus pedagang kecil juga dibatasi, produk masyarakat kelas menengah ke bawah gak boleh online, mereka bisa mati, semua makin jadi masalah 5 sampai 10 tahun lagi," katanya.
Lebih lanjut HT menyampaikan, lebih baik bisnis berbasis online dapat diatur agar tidak merugikan usaha kecil, sehingga perekonomian Indonesia juga bisa meningkat lebih baik lagi. "Kalau saya, online saya atur yang hantam industri masyarakat yang didominasi UKM, saya larang. Jangan di satu sisi bangga teknologi berkembang, tapi ekonomi kita gak bisa tumbuh," pungkasnya.
(Baca Juga: HT Beri Solusi Pendanaan Infrastruktur Lewat Obligasi Daerah
Menurut HT, jika UKM dan produsen raksasa diberikan level bermain yang sama, maka dapat dipastikan usaha kecil tersebut tidak dapat bersaing. Kerugian bahkan kebangkrutan pun akan mendera masyarakat kelas menengah ke bawah.
"Kalau ada e-commerce, dia gak boleh jual makanan untuk mayoritas kelas menengah ke bawah. Kalau yang mati yang besar, namanya persaingan silakan, sama-sama punya kekuatan," ujarnya saat acara Manager Forum XXXI MNC Group di Jakarta, Kamis (29/3/2018).
HT menjelaskan, segala sesuatu yang memanfaatkan teknologi digital atau online juga tidak boleh mengurangi lapangan kerja yang ada. Sehingga target pemerintah untuk dapat menurunkan angka pengangguran bisa tercapai.
"Online gak boleh pangkas lapangan kerja tiap tahun meningkat, tiap tahun pengangguran besar. Kalau menggerus pedagang kecil juga dibatasi, produk masyarakat kelas menengah ke bawah gak boleh online, mereka bisa mati, semua makin jadi masalah 5 sampai 10 tahun lagi," katanya.
Lebih lanjut HT menyampaikan, lebih baik bisnis berbasis online dapat diatur agar tidak merugikan usaha kecil, sehingga perekonomian Indonesia juga bisa meningkat lebih baik lagi. "Kalau saya, online saya atur yang hantam industri masyarakat yang didominasi UKM, saya larang. Jangan di satu sisi bangga teknologi berkembang, tapi ekonomi kita gak bisa tumbuh," pungkasnya.
(akr)