Pegadaian Berencana Akuisisi 6.000 Agen di 2018
A
A
A
JAKARTA - PT Pegadaian (Persero) menargetkan perluasan jaringan distribusi dengan mengakuisisi 6.000 Agen Pegadaian. Strategi ini akan diperkuat digitalisasi pelayanan secara online dengan layanan berbasis mobile app.
Direktur Utama Pegadaian Sunarso mengatakan pihaknya telah meluncurkan Pegadaian Digital Service (PDS) untuk semakin mempermudah layanan dan gadai tanpa bunga. Layanan ini demi membantu masyarakat berpenghasilan rendah dan yang membutuhkan dana kecil seperti mahasiswa. Layanan pinjaman tanpa bunga diharapkan dapat menjadi solusi bagi segmen masyarakat tertentu.
"Kami sebagai BUMN harus membangun social values dalam mendukung program inklusi keuangan. Kami berharap program ini dapat membantu meringankan kebutuhan masyarakat serta memperluas basis nasabah, khususnya mahasiswa, buruh pabrik, dan kalangan masyarakat lainnya," ujar Sunarso di Lapangan Aldiron, Jakarta Selatan, Minggu (1/4/2018).
Peluncuran ini bersamaan dengan menyambut hari ulang tahun (HUT) Pegadaian ke-117. Dalam rangkaian acara peringatan HUT ke-117, Pegadaian juga meluncurkan Agen Pegadaian dan aksi sosial Zumba Peduli. Dia menjelaskan, PDS dan Agen Pegadaian merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Pegadaian untuk memperluas jangkauan dan mempermudah pelayanan kepada nasabah.
"Dengan aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah nasabah yang dilayani dari 9,5 juta orang di 2017 menjadi 11,5 juta nasabah di 2018," imbuhnya.
Tahun ini performa keuangan perusahaan di 2018 diperkirakan akan terus tumbuh positif seiring dengan berlanjutnya pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan sebesar 5,4%. Perseroan optimistis menargetkan omzet sebesar Rp143,9 triliun. Pendapatan usaha ditargetkan Rp12,5 triliun, meningkat sekitar 19 % dibandingkan pendapatan tahun lalu Rp10,5 triliun. Sedangkan laba bersih pada 2018 sebesar Rp2,7 triliun, meningkat 7,14 % dari capaian tahun lalu sebesar Rp2,5 triliun.
"Kami menambah produk baru, gadai tanpa bunga yang besaran pinjaman maksimal Rp500.000 dengan tenor dua bulan. Ditargetkan tahun ini menjangkau 1 juta nasabah," ujarnya.
Sementara Pemimpin Kantor Wilayah IX Jakarta 2 Pegadaian Ngadenan menjelaskan pihaknya siap mendukung dengan menargetkan akuisisi 1.500 agen hingga akhir tahun nanti. Saat ini pihaknya telah memiliki 500 agen. Target ini akan didukung dengan layanan akses digital yang memang digenjot tahun ini. Strategi lainnya yang siap dilakukan adalah membuka kafe disamping Kantor Cabang.
"Kami ingin agar generasi milenial dapat bebas datang ke kafe kami hingga malam. Ini salah satu strategi kami untuk mendekati generasi zaman now," ujar Ngadenan.
Perseroan juga melakukan Pegadaian Literation Fair 2018. Acara yang digelar di 19 kota di seluruh Indonesia ini dimaksudkan untuk memasarkan berbagai macam produk Pegadaian yang tidak hanya sebagai tempat menggadai. Perubahan zaman juga disambut oleh Pegadaian yang semakin dibutuhkan untuk akses permodalan jangka pendek sebulan atau kurang.
"Kami sekarang menjadi pilihan ekonomi produktif. Misalnya pengusaha butuh cepat dana gaji karyawannya lalu datang gadaikan emas atau mobil. Kebutuhannya meningkat di wilayah Kebayoran Baru yang notabene merupakan kawasan elit," ujarnya.
Direktur Utama Pegadaian Sunarso mengatakan pihaknya telah meluncurkan Pegadaian Digital Service (PDS) untuk semakin mempermudah layanan dan gadai tanpa bunga. Layanan ini demi membantu masyarakat berpenghasilan rendah dan yang membutuhkan dana kecil seperti mahasiswa. Layanan pinjaman tanpa bunga diharapkan dapat menjadi solusi bagi segmen masyarakat tertentu.
"Kami sebagai BUMN harus membangun social values dalam mendukung program inklusi keuangan. Kami berharap program ini dapat membantu meringankan kebutuhan masyarakat serta memperluas basis nasabah, khususnya mahasiswa, buruh pabrik, dan kalangan masyarakat lainnya," ujar Sunarso di Lapangan Aldiron, Jakarta Selatan, Minggu (1/4/2018).
Peluncuran ini bersamaan dengan menyambut hari ulang tahun (HUT) Pegadaian ke-117. Dalam rangkaian acara peringatan HUT ke-117, Pegadaian juga meluncurkan Agen Pegadaian dan aksi sosial Zumba Peduli. Dia menjelaskan, PDS dan Agen Pegadaian merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Pegadaian untuk memperluas jangkauan dan mempermudah pelayanan kepada nasabah.
"Dengan aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah nasabah yang dilayani dari 9,5 juta orang di 2017 menjadi 11,5 juta nasabah di 2018," imbuhnya.
Tahun ini performa keuangan perusahaan di 2018 diperkirakan akan terus tumbuh positif seiring dengan berlanjutnya pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan sebesar 5,4%. Perseroan optimistis menargetkan omzet sebesar Rp143,9 triliun. Pendapatan usaha ditargetkan Rp12,5 triliun, meningkat sekitar 19 % dibandingkan pendapatan tahun lalu Rp10,5 triliun. Sedangkan laba bersih pada 2018 sebesar Rp2,7 triliun, meningkat 7,14 % dari capaian tahun lalu sebesar Rp2,5 triliun.
"Kami menambah produk baru, gadai tanpa bunga yang besaran pinjaman maksimal Rp500.000 dengan tenor dua bulan. Ditargetkan tahun ini menjangkau 1 juta nasabah," ujarnya.
Sementara Pemimpin Kantor Wilayah IX Jakarta 2 Pegadaian Ngadenan menjelaskan pihaknya siap mendukung dengan menargetkan akuisisi 1.500 agen hingga akhir tahun nanti. Saat ini pihaknya telah memiliki 500 agen. Target ini akan didukung dengan layanan akses digital yang memang digenjot tahun ini. Strategi lainnya yang siap dilakukan adalah membuka kafe disamping Kantor Cabang.
"Kami ingin agar generasi milenial dapat bebas datang ke kafe kami hingga malam. Ini salah satu strategi kami untuk mendekati generasi zaman now," ujar Ngadenan.
Perseroan juga melakukan Pegadaian Literation Fair 2018. Acara yang digelar di 19 kota di seluruh Indonesia ini dimaksudkan untuk memasarkan berbagai macam produk Pegadaian yang tidak hanya sebagai tempat menggadai. Perubahan zaman juga disambut oleh Pegadaian yang semakin dibutuhkan untuk akses permodalan jangka pendek sebulan atau kurang.
"Kami sekarang menjadi pilihan ekonomi produktif. Misalnya pengusaha butuh cepat dana gaji karyawannya lalu datang gadaikan emas atau mobil. Kebutuhannya meningkat di wilayah Kebayoran Baru yang notabene merupakan kawasan elit," ujarnya.
(fjo)