Proyek Kereta Bandara Adi Soemarmo Ditarget Rampung Desember 2018
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi optimis pembangunan jalur kereta bandara Adi Soemarmo Solo dapat selesai pada Desember 2018. Hal ini terlihat dari pembangunan Stasiun KA Bandara Adi Soemarmo Solo yang mengalami peningkatan.
Pembangunan jalur kereta api dari Stasiun Solo Balapan ke Stasiun Bandara Adi Soemarmo sepanjang 13,5 km ini ditarget pada awal 2019 sudah dapat beroperasi.
“Sekarang tugas kami adalah memastikan pekerjaan rel sarana prasarana untuk kereta api menuju bandara harus bisa diselesaikan segera. Kereta bandara harusnya akhir tahun, Desember 2018 ini selesai. Ditargetkan awal 2019 ini harus beroperasi,” ujar Menhub dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (2/4/2018).
Saat ini yang masih menjadi kendala yakni soal pembebasan lahan. Namun Ia berjanji segera melakukan penyelesaian dengan stakeholder pemilik-pemilik tanah. Adapun luas tanah yang masih harus dibebaskan yakni sebesar 2,5 hektar atau sekitar 20 persen dari luas keselurahan.
“Ada dua hal yang mesti kita selesaikan terutama berkaitan dengan ganti tanah. Tanah milik masyarakat akan kita konsinyasi ke pengadilan karena sudah dilakukan sosialisasi dan pembicaraan tapi mereka belum mau melepas, makanya kita tinggal konsinyasi," terangnya.
"Kalau konsinyasi kan tinggal membayar saja. Satu lagi ada tanahnya TNI Angkatan Udara, memang ada satu kordinasi saya akan langsung berkoordinasi dengan TNI Angkatan Udara,” sambung Menhub.
Sedangkan progres pembangunan lintasannya saat ini baru mencapai 2-5 persen dari panjang keseluruhan jalur 13,5 km. Sementara itu untuk stasiun kereta bandara telah mencapai 30%.
Pembangunan jalur kereta api dari Stasiun Solo Balapan ke Stasiun Bandara Adi Soemarmo sepanjang 13,5 km ini ditarget pada awal 2019 sudah dapat beroperasi.
“Sekarang tugas kami adalah memastikan pekerjaan rel sarana prasarana untuk kereta api menuju bandara harus bisa diselesaikan segera. Kereta bandara harusnya akhir tahun, Desember 2018 ini selesai. Ditargetkan awal 2019 ini harus beroperasi,” ujar Menhub dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (2/4/2018).
Saat ini yang masih menjadi kendala yakni soal pembebasan lahan. Namun Ia berjanji segera melakukan penyelesaian dengan stakeholder pemilik-pemilik tanah. Adapun luas tanah yang masih harus dibebaskan yakni sebesar 2,5 hektar atau sekitar 20 persen dari luas keselurahan.
“Ada dua hal yang mesti kita selesaikan terutama berkaitan dengan ganti tanah. Tanah milik masyarakat akan kita konsinyasi ke pengadilan karena sudah dilakukan sosialisasi dan pembicaraan tapi mereka belum mau melepas, makanya kita tinggal konsinyasi," terangnya.
"Kalau konsinyasi kan tinggal membayar saja. Satu lagi ada tanahnya TNI Angkatan Udara, memang ada satu kordinasi saya akan langsung berkoordinasi dengan TNI Angkatan Udara,” sambung Menhub.
Sedangkan progres pembangunan lintasannya saat ini baru mencapai 2-5 persen dari panjang keseluruhan jalur 13,5 km. Sementara itu untuk stasiun kereta bandara telah mencapai 30%.
(akr)