BNI Dorong Pertumbuhan Bisnis Produktif di Pulau Morotai
A
A
A
MOROTAI - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mendorong percepatan pertumbuhan bisnis di Maluku Utara, khususnya Kabupaten Morotai. Pemimpin BNI Wilayah Manado Hari Satriyono mengatakan kawasan Maluku Utara, terutama Morotai, sangat potensial untuk pengembangan bisnis.
Hal ini dibuktikan dengan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang melampaui target proporsional tahun ini. Kanwil Manado menargetkan penyaluran KUR tahun ini sebesar Rp410 miliar, dan sudah berhasil mencatatkan Rp216 miliar sepanjang tiga bulan pertama. Sedangkan di Maluku Utara sudah menyalurkan Rp30 miliar dalam tiga bulan dari target setahun sebesar Rp34 miliar.
"Kawasan Maluku Utara sangat potensial. Rata rata pertumbuhan 7%. Kami kebut penyaluran KUR di awal. Berikutnya kami akan dorong untuk segmen menengah dan korporasi dengan plafon di atas Rp5 Miliar," ujar Hari saat membuka kegiatan Operasi Katarak Gratis di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Selasa (3/4/2018).
Dia mengakui tahun ini mesin pertumbuhan bisnis sudah lebih siap. Strateginya yaitu dengan meningkatkan wewenang KCP Morotai untuk bisa mencairkan kredit KUR hingga Rp150 juta. Sedangkan kredit di atas KUR diserahkan pada Kepala Cabang di Ternate. Langkah ini terbukti efektif sehingga perseroan mampu menggerakkan sektor produktif kecil seperti pertanian dan perdagangan.
"Kami fokus dorong sektor produktif supaya ekonomi daerah bergulir. Persentasenya bahkan 60% didominasi sektor produktif pertanian. Total kami punya tujuh KCP di Maluku Utara," paparnya.
Hari menuturkan, BNI juga bekerja bahu membahu dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulau Morotai untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Langkah strategis yang dilakukan BNI dalam percepatan pembangunan ekonomi daerah adalah membantu Pemkab Pulau Morotai dalam memudahkan pendistribusian bantuan-bantuan sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pulau Morotai.
Untuk mendukung Program Pemkab Pulau Morotai tersebut, BNI menerbitkan Kartu Morotai Sejahtera. Kartu tersebut terafiliasi dengan tabungan yang menampung dana bantuan sosial dari Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, dimana pada tahap awal sekitar 2.600 rekening dibuka untuk menampung bantuan sosial untuk warga Lanjut Usia, penyandang disabilitas, anak-anak yatim piatu dan janda. Sebanyak 1.600 rekening lainnya diperuntukkan sebagai rekening untuk bantuan bagi imam, pendeta dan petugas kebersihan.
Sosialisasi mengenai kartu Morotai Sejahtera ini sudah dilakukan pada tanggal 20 Maret 2018 yang lalu bersamaan dengan peringatan Hari Ulang Tahun pemerintah Kabupaten Pulau Morotai. Kartu Morotai Sejahtera ini menurutnya sekaligus juga dapat meningkatkan literasi keuangan kepada masyarakat umum.
Sementara itu, dalam kegiatan Operasi Katarak Gratis di Pulau Morotai, sekitar 150 warga mendapatkan kesempatan memperoleh operasi gratis yang dilaksanakan hingga 4 April 2018. Tenaga medis yang memimpin Operasi Katarak ini didatangkan dari Jakarta dan Manado, Sulawesi Utara, yaitu sebanyak enam orang dokter, lima asisten dokter, serta dua orang teknisi.
Bupati Pulau Morotai Benny Laos yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan bahwa saat ini pemda menanggung biaya berobat untuk keluar kota. Pemda akan menanggung biaya untuk pasien dan pendampingnya. Ke depannya, kata dia, akan diberikan pula pengobatan gratis untuk katarak tahap selanjutnya.
Hal ini dibuktikan dengan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang melampaui target proporsional tahun ini. Kanwil Manado menargetkan penyaluran KUR tahun ini sebesar Rp410 miliar, dan sudah berhasil mencatatkan Rp216 miliar sepanjang tiga bulan pertama. Sedangkan di Maluku Utara sudah menyalurkan Rp30 miliar dalam tiga bulan dari target setahun sebesar Rp34 miliar.
"Kawasan Maluku Utara sangat potensial. Rata rata pertumbuhan 7%. Kami kebut penyaluran KUR di awal. Berikutnya kami akan dorong untuk segmen menengah dan korporasi dengan plafon di atas Rp5 Miliar," ujar Hari saat membuka kegiatan Operasi Katarak Gratis di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Selasa (3/4/2018).
Dia mengakui tahun ini mesin pertumbuhan bisnis sudah lebih siap. Strateginya yaitu dengan meningkatkan wewenang KCP Morotai untuk bisa mencairkan kredit KUR hingga Rp150 juta. Sedangkan kredit di atas KUR diserahkan pada Kepala Cabang di Ternate. Langkah ini terbukti efektif sehingga perseroan mampu menggerakkan sektor produktif kecil seperti pertanian dan perdagangan.
"Kami fokus dorong sektor produktif supaya ekonomi daerah bergulir. Persentasenya bahkan 60% didominasi sektor produktif pertanian. Total kami punya tujuh KCP di Maluku Utara," paparnya.
Hari menuturkan, BNI juga bekerja bahu membahu dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulau Morotai untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Langkah strategis yang dilakukan BNI dalam percepatan pembangunan ekonomi daerah adalah membantu Pemkab Pulau Morotai dalam memudahkan pendistribusian bantuan-bantuan sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pulau Morotai.
Untuk mendukung Program Pemkab Pulau Morotai tersebut, BNI menerbitkan Kartu Morotai Sejahtera. Kartu tersebut terafiliasi dengan tabungan yang menampung dana bantuan sosial dari Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, dimana pada tahap awal sekitar 2.600 rekening dibuka untuk menampung bantuan sosial untuk warga Lanjut Usia, penyandang disabilitas, anak-anak yatim piatu dan janda. Sebanyak 1.600 rekening lainnya diperuntukkan sebagai rekening untuk bantuan bagi imam, pendeta dan petugas kebersihan.
Sosialisasi mengenai kartu Morotai Sejahtera ini sudah dilakukan pada tanggal 20 Maret 2018 yang lalu bersamaan dengan peringatan Hari Ulang Tahun pemerintah Kabupaten Pulau Morotai. Kartu Morotai Sejahtera ini menurutnya sekaligus juga dapat meningkatkan literasi keuangan kepada masyarakat umum.
Sementara itu, dalam kegiatan Operasi Katarak Gratis di Pulau Morotai, sekitar 150 warga mendapatkan kesempatan memperoleh operasi gratis yang dilaksanakan hingga 4 April 2018. Tenaga medis yang memimpin Operasi Katarak ini didatangkan dari Jakarta dan Manado, Sulawesi Utara, yaitu sebanyak enam orang dokter, lima asisten dokter, serta dua orang teknisi.
Bupati Pulau Morotai Benny Laos yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan bahwa saat ini pemda menanggung biaya berobat untuk keluar kota. Pemda akan menanggung biaya untuk pasien dan pendampingnya. Ke depannya, kata dia, akan diberikan pula pengobatan gratis untuk katarak tahap selanjutnya.
(fjo)