Akuisisi Dua Perusahaan, PP Presisi Target Rampung Juni 2018
A
A
A
JAKARTA - PT PP Presisi Tbk (PPRE) menyatakan, akan melakukan finalisasi akuisisi dua perusahaan pada Juni 2018. Kedua perusahaan yang diakuisisi diterangkan sama-sama bergerak di bidang pertambangan.
(Baca Juga: PP Presisi Sebar Dividen Rp56,4 Miliar dari Laba Bersih 2017
Direktur Utama PP Presisi Iswanto Amperawan mengatakan, aksi korporasi tersebut merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan dari sisi non organik tahun ini. "Prosesnya sedang on going, paling lambat satu atau dua bulan ke depan finalisasi. Ini bagian dari pertumbuhan non organik," ujarnya di Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Iswanto menyampaikan, akuisisi kedua perusahaan dapat menambah nilai kontrak sebesar Rp2 triliun menjadi Rp11 triliun, dari posisi saat ini yang senilai Rp9 triliun. "Bara Sentosa dan Tri Aryani, masing-masing Rp1 triliun," katanya.
Dia menambahkan, alasan melakukan akuisisi karena sebelumnya sudah punya kontrak coal hauling dengan beberapa perusahaan tambang sebelumnya. Adapun dana akuisisi bersumber dari belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp1,6 triliun tahun ini yang nilainya belum dapat dipublikasikan.
"Alasannya masuk ke tambang sudah punya kontrak hauling. Langkah ini sebagai main contractor, harga batu bara sekarang bagus, dulu kontraktor kecil belum bisa bangkit, itu peluangnya," pungkasnya.
(Baca Juga: PP Presisi Sebar Dividen Rp56,4 Miliar dari Laba Bersih 2017
Direktur Utama PP Presisi Iswanto Amperawan mengatakan, aksi korporasi tersebut merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan dari sisi non organik tahun ini. "Prosesnya sedang on going, paling lambat satu atau dua bulan ke depan finalisasi. Ini bagian dari pertumbuhan non organik," ujarnya di Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Iswanto menyampaikan, akuisisi kedua perusahaan dapat menambah nilai kontrak sebesar Rp2 triliun menjadi Rp11 triliun, dari posisi saat ini yang senilai Rp9 triliun. "Bara Sentosa dan Tri Aryani, masing-masing Rp1 triliun," katanya.
Dia menambahkan, alasan melakukan akuisisi karena sebelumnya sudah punya kontrak coal hauling dengan beberapa perusahaan tambang sebelumnya. Adapun dana akuisisi bersumber dari belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp1,6 triliun tahun ini yang nilainya belum dapat dipublikasikan.
"Alasannya masuk ke tambang sudah punya kontrak hauling. Langkah ini sebagai main contractor, harga batu bara sekarang bagus, dulu kontraktor kecil belum bisa bangkit, itu peluangnya," pungkasnya.
(akr)