Festival Nelayan Palabuanratu ke-58 Angkat Ekonomi Masyarakat
A
A
A
JAKARTA - Gelaran Festival Hari Nelayan Palabuanratu ke-58 pada Kamis (5/4), sukses dipadati wisatawan. Halaman parkir Pasar Palabuanratu yang jadi pusat titik acara semakin meriah saat digelar pertunjukan kesenian tradisional mengisahkan pantai selatan Jawa Barat dan Kerajan Padjadjaran.
Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar), I Gde Pitana mengatakan, pihaknya sangat senang mendukung perhelatan pariwisata seperti ini. Terlebih penyelenggaraan Festival Hari Nelayan Palabuanratu ke-58, menjadi momentum untuk mendukung upaya penetapan Geopark Ciletuh oleh UNESCO.
"Diiharapkan pengembangan Kawasan Geopark Ciletuh Palabuanratu sebagai tujuan wisata internasional dapat tewujud agar masyarakat pesisir tidak tergantung pada sektor perikanan tetapi juga mampu mengembangkan sumber ekonomi lainnya, yakni pariwisata," ujar Pitana yang juga diamini Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi Pemasaran I Hariyanto di Pelabuhan Ratu, Kamis (5/4/2018).
Dalam acara tersebut, hadir pula Bupati Kabupaten Sukabumi Marwan Hamami, Reni Marlinawati, anggota Komisi X DPR, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Dede Ola. Reni merupakan puteri terbaik yang berasal dari Palabuanratu dan sukses sebagai wakil rakyat di ranah nasional.
Hariyanto mengatakan kehadiran Kemenpar dan Komisi X DPR ini adalah sebagai bukti sinergitas yang harmonis antara lembaga eksekutif dan legislatif, bersama-bersama dengan pemerintah daerah, seluruh stakeholder dan masyarakat luas dalam memajukan kepariwisataan sebagai sektor prioritas nasional.
Reni Marlinawati juga menegaskan, keberadaaan keberadaaan Geopark Ciletuh akan berdampak positif demi penyelamatan geodiversity (keanekaragaman geologi), biodeversity (keanekargaman hayati) dan culturebiodevirsity (keanekaragaman budaya).
“Geopark Ciletuh diharapkan berdampak pada perkembangan pariwisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, ini sangat baik untuk kesejahteraan rakyat," kata Reni.
Reni menambahkan, untuk menjadi tujuan wisata internasional, Geopark Ciletuh perlu didukung dengan tiga komponen utama pengembangan destinasi, yaitu 3A (aksesibilitas, amenitas, dan atraksi). Terkait akessibilitas atau konektivitas maka ke depan Pemerintah akan menjadikan Pelabuhan Ratu sebagai pelabuhan pariwisata.
“Nantinya, pada saat akhir pekan objek wisata Geopark Ciletuh dapat dijangkau dengan kapal selama 30 menit. Kementerian Perhubungan menargetkan Palabuhanratu, Sukabumi sudah harus bisa berfungsi secara maksimal pada 2019. Ditambah jika nanti Tol Bogor Sukabumi Cianjur rampung dibangun," ujarnya.
Reni Marlinawati berharap warga Kabupaten Sukabumi bersiap dan berbenah diri menyambut para pelancong yang akan mendatangi sejumlah wisata di Sukabumi.
"Siapkan segala sesuatunya, mentalnya, infrastrukturnya karena Sukabumi hari ini jadi destinasi wisata andalan di Jawa Barat, apalagi dengan hadirnya wisata geologi, Geopark Ciletuh di Kecamatan Ciemas," kata Reni.
Festival Hari Nelayan ini digelar selama 10 hari. Rangkaian kegiatan digelar di sejumlah tempat. Sejumlah kegiatan dipadukan dengan festival budaya masyarakat khas pesisir.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi gelaran event budaya Festival Hari Nelayan Palabuanratu ke-58. Dirinya dengan adanya event ini bisa mempercepat penetapan keberadaan Geopark Ciletuh. Untuk itu harus digarap serius. Karena melihat potensi destinasi, Menpar Arief ingin mendorong standarnya ke level dunia.
“Potensinya juga sangat besar. Keindahan alamnya lengkap, ada landscape, gunung, air terjun, sawah, ladang, dan berujung di muara sungai ke laut. Karena itu harus cepat dikembangkan, agar bisa menghidupkan ekonomi masyarakatnya,” tambah Arief.
Pria asal Banyuwangi itu juga menyebut, destinasi di sini sangat unik. Destinasinya dikelilingi hamparan hamparan alluvial dengan batuan unik dan pemandangan yang indah, juga punya pantai yang indah.
“Tak salah jika lomba surfing internasional sering dilakukan di Palabuanratu. Pesan saya hanya satu, semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan, selamat dan sukses untuk acara Festival Hari Nelayan ini," pungkas Arief.
Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar), I Gde Pitana mengatakan, pihaknya sangat senang mendukung perhelatan pariwisata seperti ini. Terlebih penyelenggaraan Festival Hari Nelayan Palabuanratu ke-58, menjadi momentum untuk mendukung upaya penetapan Geopark Ciletuh oleh UNESCO.
"Diiharapkan pengembangan Kawasan Geopark Ciletuh Palabuanratu sebagai tujuan wisata internasional dapat tewujud agar masyarakat pesisir tidak tergantung pada sektor perikanan tetapi juga mampu mengembangkan sumber ekonomi lainnya, yakni pariwisata," ujar Pitana yang juga diamini Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi Pemasaran I Hariyanto di Pelabuhan Ratu, Kamis (5/4/2018).
Dalam acara tersebut, hadir pula Bupati Kabupaten Sukabumi Marwan Hamami, Reni Marlinawati, anggota Komisi X DPR, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Dede Ola. Reni merupakan puteri terbaik yang berasal dari Palabuanratu dan sukses sebagai wakil rakyat di ranah nasional.
Hariyanto mengatakan kehadiran Kemenpar dan Komisi X DPR ini adalah sebagai bukti sinergitas yang harmonis antara lembaga eksekutif dan legislatif, bersama-bersama dengan pemerintah daerah, seluruh stakeholder dan masyarakat luas dalam memajukan kepariwisataan sebagai sektor prioritas nasional.
Reni Marlinawati juga menegaskan, keberadaaan keberadaaan Geopark Ciletuh akan berdampak positif demi penyelamatan geodiversity (keanekaragaman geologi), biodeversity (keanekargaman hayati) dan culturebiodevirsity (keanekaragaman budaya).
“Geopark Ciletuh diharapkan berdampak pada perkembangan pariwisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, ini sangat baik untuk kesejahteraan rakyat," kata Reni.
Reni menambahkan, untuk menjadi tujuan wisata internasional, Geopark Ciletuh perlu didukung dengan tiga komponen utama pengembangan destinasi, yaitu 3A (aksesibilitas, amenitas, dan atraksi). Terkait akessibilitas atau konektivitas maka ke depan Pemerintah akan menjadikan Pelabuhan Ratu sebagai pelabuhan pariwisata.
“Nantinya, pada saat akhir pekan objek wisata Geopark Ciletuh dapat dijangkau dengan kapal selama 30 menit. Kementerian Perhubungan menargetkan Palabuhanratu, Sukabumi sudah harus bisa berfungsi secara maksimal pada 2019. Ditambah jika nanti Tol Bogor Sukabumi Cianjur rampung dibangun," ujarnya.
Reni Marlinawati berharap warga Kabupaten Sukabumi bersiap dan berbenah diri menyambut para pelancong yang akan mendatangi sejumlah wisata di Sukabumi.
"Siapkan segala sesuatunya, mentalnya, infrastrukturnya karena Sukabumi hari ini jadi destinasi wisata andalan di Jawa Barat, apalagi dengan hadirnya wisata geologi, Geopark Ciletuh di Kecamatan Ciemas," kata Reni.
Festival Hari Nelayan ini digelar selama 10 hari. Rangkaian kegiatan digelar di sejumlah tempat. Sejumlah kegiatan dipadukan dengan festival budaya masyarakat khas pesisir.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi gelaran event budaya Festival Hari Nelayan Palabuanratu ke-58. Dirinya dengan adanya event ini bisa mempercepat penetapan keberadaan Geopark Ciletuh. Untuk itu harus digarap serius. Karena melihat potensi destinasi, Menpar Arief ingin mendorong standarnya ke level dunia.
“Potensinya juga sangat besar. Keindahan alamnya lengkap, ada landscape, gunung, air terjun, sawah, ladang, dan berujung di muara sungai ke laut. Karena itu harus cepat dikembangkan, agar bisa menghidupkan ekonomi masyarakatnya,” tambah Arief.
Pria asal Banyuwangi itu juga menyebut, destinasi di sini sangat unik. Destinasinya dikelilingi hamparan hamparan alluvial dengan batuan unik dan pemandangan yang indah, juga punya pantai yang indah.
“Tak salah jika lomba surfing internasional sering dilakukan di Palabuanratu. Pesan saya hanya satu, semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan, selamat dan sukses untuk acara Festival Hari Nelayan ini," pungkas Arief.
(ven)