1.000 Minimarket Pesantren Bakal Dibangun Hipmi Sepanjang 2018

Kamis, 12 April 2018 - 22:07 WIB
1.000 Minimarket Pesantren Bakal Dibangun Hipmi Sepanjang 2018
1.000 Minimarket Pesantren Bakal Dibangun Hipmi Sepanjang 2018
A A A
SURABAYA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) hingga akhir tahun ini menargetkan akan membangun sebanyak 1.000 Ummart di seluruh Indonesia. Ummart merupakan kependekan dari Umat Mart, yakni toko ritel yang berdiri di lingkungan pesantren. Dalam waktu dekat, Hipmi akan meresmikan 10 Ummart sebagai pilot project.

Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Hipmi Jawa Timur (Jatim),Mufti Anam mengatakan, selama ini banyak toko ritel yang ada di lingkungan pesantren kurang terurus dengan baik. Padahal potensi toko ritel ini sangat besar. Contoh, satu pesantren memiliki 5.000 santri. Lalu dalam sehari santri belanja di toko ritel pesantren itu sebesar Rp5.000.
Maka dalam sehari, pendapatan toko ini mencapai Rp25 juta. Maka dalam sebulan pendapatan bisa mencapai Rp750 juta. “Dari sini, perlu ada pembenahan agar kinerjanya bisa lebih bagus lagi,” kata Anam di Surabaya, Kamis (12/4/2018).

Dalam pendampingan terhadap toko ritel di lingkungan pesantren ini, lanjut dia, pihaknya menggandeng sejumlah pihak. Di antaranya Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan juga Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Pengelola Ummart akan dibimbing tentang tata kelola toko yang lebih modern.

Di antaranya, penataan rak dan juga layanan lainnya. “Toko ritel modern, itu punya rumus-rumus tertentu dalam penataan tokonya. Misalnya, produk coklat itu biasanya ditaruh agak bawah agar bisa mudah dilihat anak-anak,” ujarnya.

Ke-10 pesantren yang akan ditetapkan sebagai pilot project Ummart salah satu di antaranya adalah Pesantren Bayt Al-Hikmah Pasuruan. Kemudian ada lagi pesantren di Malang, Banyuwangi, hingga Probolinggo.

Penentuan toko ritel di pesantren ini ditentukan oleh Aprindo. Ummart, dalam program ini tidak dikenai franchise fee. Kemudian Ummart juga bisa berperan sebagai toko grosir. “Ke depan sudah kami siapkan pintu agar produk pesantren bisa masuk ke jaringan ritel modern di seluruh Indonesia,” tandasnya.

Pesantren di Indonesia berjumlah lebih dari 30.000 dengan 5 juta santri serta puluhan juta alumnus di seluruh Indonesia. Pesantren adalah entitas kuat yang tak hanya bisa menjadi pilar pendidikan umat, tapi juga berpotensi menggerakkan ekonomi umat.

“Saat ini pihaknya tengah menggeber program penguatan ekonomi rakyat berbasis pesantren atau yang biasa disebut Pesantrenpreneur,” kata Ketua Dewan Kehormatan Hipmi Jatim, Ali Affandi.

Program Pesantrenpreneur ini memiliki sejumlah tujuan. Pertama, membangkitkan ekonomi kaum muda hingga ke pelosok desa sebagai basis pesantren. Kedua, memperkuat semangat kemandirian ekonomi umat.

Semangat kewirausahaan ini harus menjadi wacana dominandalam perbincangan generasi muda di berbagai saluran, termasuk media sosial. ”Sehingga perdebatan tidak hanya pada relasi agama dan negara yang banyak berujung pada maraknya provokasi isu SARA di media sosial akhir-akhir ini,” jelasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6119 seconds (0.1#10.140)