Indef Nilai Stabilitas Mata Uang Indonesia Tertinggal dari Thailand
A
A
A
JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai tidak hanya inflasi, stabilitas mata uang Indonesia yaitu rupiah tertinggal dari mata uang Thailand, baht.
Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto mengatakan, kendati baht Thailand lebih rendah, namun nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sangat lebih rendah. Hal ini, kata Eko, menunjukkan perekonomian di Indonesia belum cukup stabil.
"Tren nilai mata uang Thailand turun tapi kita lebih turun hingga Rp13.700 per dolar. Itu mengguncang sekali. Dan ini tidak ada yang bisa mencegah stabilitas nilai tukar rupiah," ujar Eko di Jakarta, Rabu (18/4/2018).
Menurut Indef, lemahnya nilai tukar ini disebabkan oleh tingginya biaya impor, salah satunya impor pangan. "Jadi penting bagi kita menjaga stabilitas pangan. Sebab impor beras kita lebih banyak dibandingkan produksinya," katanya. Dan hal ini berdampak pada stabilitas kurs rupiah.
Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto mengatakan, kendati baht Thailand lebih rendah, namun nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sangat lebih rendah. Hal ini, kata Eko, menunjukkan perekonomian di Indonesia belum cukup stabil.
"Tren nilai mata uang Thailand turun tapi kita lebih turun hingga Rp13.700 per dolar. Itu mengguncang sekali. Dan ini tidak ada yang bisa mencegah stabilitas nilai tukar rupiah," ujar Eko di Jakarta, Rabu (18/4/2018).
Menurut Indef, lemahnya nilai tukar ini disebabkan oleh tingginya biaya impor, salah satunya impor pangan. "Jadi penting bagi kita menjaga stabilitas pangan. Sebab impor beras kita lebih banyak dibandingkan produksinya," katanya. Dan hal ini berdampak pada stabilitas kurs rupiah.
(ven)