Anti Makanan Pedas

Kamis, 19 April 2018 - 15:15 WIB
Anti Makanan Pedas
Anti Makanan Pedas
A A A
MANAKALA cabai dan sambal sudah menjadi menu keseharian dalam hidangan masyarakat Indonesia, tidak demikian dengan Tigor M Siahaan. Pria berdarah Batak ini rupanya tidak menyukai makanan pedas. Selain membuat badan berkeringat, kata Tigor, masakan pedas juga bisa memicu rasa tidak nyaman di pencernaan.

"Saya suka semua jenis makanan kecuali makanan pedas. Suka keringatan kalau makan yang ada cabainya, di perut juga tidak bersahabat kalau makan pedas," ujar Presiden Direktur Bank CIMB Niaga itu saat ditemui di kantornya belum lama ini.

Di tengah kesibukannya sebagai orang nomor satu di CIMB Niaga, Tigor selalu mencoba berkumpul bersama keluarga. Makan malam bersama-sama dua kali dalam seminggu sudah menjadi agenda rutin. Penggunaan telepon genggam (HP) saat makan malam pun dilarang. "Pokoknya, HP tidak ada di atas meja. Benar-benar saya manfaatkan bersama istri dan anak-anak. Di situ kami sambil berdiskusi dan saling mendukung. Support system is very strong," tuturnya.

Pria kelahiran Jakarta itu juga gemar travelling bersama keluarga. Dengan mengunjungi wilayah lain, dirinya bisa banyak belajar mulai dari makanan, kebudayaan, dan lainnya. "Saya suka travelling di dalam negeri dan luar negeri. Di Indonesia, saya suka ke Bali, Labuan Bajo, dan lainnya. Kalau keluar negeri, saya sudah mencoba ke Afrika Selatan karena honeymoon bersama istri di sana," ucapnya. Meski begitu, keinginan untuk terus mengunjungi berbagai belahan negeri tidak pernah padam.

Selain travelling, pria berkacamata ini juga gemar memba ca buku seperti buku bisnis hingga novel. Mengenai sosok yang berpengaruh dalam hidupnya, selain istri dan anak, sosok ayah bagi Tigor juga berkontribusi besar dalam kariernya. Menurut alumnus University of Virginia itu, sang ayah selalu menekankan bahwa integritas itu paling penting.

"Jadi, sebagai bankir sangat penting menjunjung tinggi integritas, karena itu menyangkut reputasi nama kita," katanya. Ke depan, pria kelahiran tahun 1971 ini pun berharap industri perbankan akan tetap menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. "Kita tetap berevolusi sehingga customer experience bisa maksimal. Kalau customer experience maksimal, saya rasa perbankan bisa memberikan kontribusi positif bagi ekonomi Indonesia," katanya.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7815 seconds (0.1#10.140)