Menakar Iklim Teknologi Finansial di 2018
Menakar Iklim Teknologi Finansial di 2018
A
A
A
JAKARTA - Menakar bagaimana iklim teknologi finansial (Fintech) di 2018, Bizcom Indonesia bekerja sama dengan LPER (Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat) bakal menggelar Indonesia Fintech Outlook 2018 dengan mengusung tema Infrastructure, Ecosystem, and Investment. Acara ini sebagai acara bulanan investor gathering Bizcom Indonesia.
Mengangkat tema ini, Bizcom Indonesia melihat bagaimana iklim teknologi finansial dalam 2018. Terutama pada bagian infrastrukturnya, eksositemnya, dan investasi didalamnya.
"Munculnya berbagai regulasi yang berhubungan dengan teknologi keuangan ditentukan oleh beberapa faktor. Begitu pula dengan pemain di dalamnya. Pembuat kebijakan, pemerintah, stakeholder, investor dan lainnya yang menjadi penting dalam memberikan proyeksinya pada gambaran ekonomi tahun ini," bunyi pernyataan resmi Bizcom Indonesia di Jakarta, Kamis (19/4/2018).
Di acara ini terdapat dua sesi dengan mengundang beberapa pembicara. Dari pemerintah akan hadir perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (Dr. Wimboh Santoso), Bank Indonesia (Onny Widjanarko), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Nyoman Adhiarna). Selain itu ada pula dari pihak non pemerintah antara lain MERCER (I Gde Eka Sarmaja), Bhima Yudhistira (INDEF), Nicky Hogan (Bursa Efek Indonesia), Reynold Wijaya (Modalku), Marshall (Privy ID), Adrian Anwar (BBM). Sedangkan moderator adalah M. Ajisatria (Asosiasi Fintech Indonesia) dan Charya (Lawble).
"Acara ini diharapkan mampu menjawab berbagai kemungkinan yang dipertanyakan dalam menyambut tahun 2018. Selain itu, diajaknya pembicara dalam bidang-bidang yang berbeda diharapkan memberikan masukan-masukan sesuai ekspektasi dan keahlian terkait," sambungnya.
Melihat bagaimana pelaku bisnis bukan lagi konvensional, maka acara ini diharapkan memberikan diskusi yang terbuka dan kritis. Acara ini diadakan di Hotel Fairmont, Senayan pada tanggal 26 April 2018 dan dimulai pada pukul 09.00 pagi hingga pukul 15.30 WIB.
"Acara ini diadakan untuk memahami bagaimana kondisi Indonesia dalam perekonomiannya khususnya dalam hal finansial teknologi. Acara ini dibuat untuk melihat perwakilan berbagai pelaku perekonomian dalam hal finansial teknologi dan memiliki tujuan untuk melihat proyeksi perekonomian di Indonesia di tahun 2018," papar perusahaan.
Mengangkat tema ini, Bizcom Indonesia melihat bagaimana iklim teknologi finansial dalam 2018. Terutama pada bagian infrastrukturnya, eksositemnya, dan investasi didalamnya.
"Munculnya berbagai regulasi yang berhubungan dengan teknologi keuangan ditentukan oleh beberapa faktor. Begitu pula dengan pemain di dalamnya. Pembuat kebijakan, pemerintah, stakeholder, investor dan lainnya yang menjadi penting dalam memberikan proyeksinya pada gambaran ekonomi tahun ini," bunyi pernyataan resmi Bizcom Indonesia di Jakarta, Kamis (19/4/2018).
Di acara ini terdapat dua sesi dengan mengundang beberapa pembicara. Dari pemerintah akan hadir perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (Dr. Wimboh Santoso), Bank Indonesia (Onny Widjanarko), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Nyoman Adhiarna). Selain itu ada pula dari pihak non pemerintah antara lain MERCER (I Gde Eka Sarmaja), Bhima Yudhistira (INDEF), Nicky Hogan (Bursa Efek Indonesia), Reynold Wijaya (Modalku), Marshall (Privy ID), Adrian Anwar (BBM). Sedangkan moderator adalah M. Ajisatria (Asosiasi Fintech Indonesia) dan Charya (Lawble).
"Acara ini diharapkan mampu menjawab berbagai kemungkinan yang dipertanyakan dalam menyambut tahun 2018. Selain itu, diajaknya pembicara dalam bidang-bidang yang berbeda diharapkan memberikan masukan-masukan sesuai ekspektasi dan keahlian terkait," sambungnya.
Melihat bagaimana pelaku bisnis bukan lagi konvensional, maka acara ini diharapkan memberikan diskusi yang terbuka dan kritis. Acara ini diadakan di Hotel Fairmont, Senayan pada tanggal 26 April 2018 dan dimulai pada pukul 09.00 pagi hingga pukul 15.30 WIB.
"Acara ini diadakan untuk memahami bagaimana kondisi Indonesia dalam perekonomiannya khususnya dalam hal finansial teknologi. Acara ini dibuat untuk melihat perwakilan berbagai pelaku perekonomian dalam hal finansial teknologi dan memiliki tujuan untuk melihat proyeksi perekonomian di Indonesia di tahun 2018," papar perusahaan.
(akr)
Explore More