Intiland Optimistis Pasar Properti Membaik Tahun ini
A
A
A
JAKARTA - PT Intiland Development Tbk (Intiland) optimistis pasar properti tahun ini akan membaik. Perseroan telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk mengantisipasi perubahan pasar dan pulihnya minat beli dan investasi masyarakat terhadap sektor properti.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengatakan, untuk menyikapi kondisi tersebut, tahun 2018 ini Intiland akan berfokus untuk meningkatkan kinerja penjualan. Terkait dengan itu, perseroan telah meluncurkan "Intiland Smart Deal", sebuah program promosi penjualan (marketing campaign) terpadu yang menawarkan banyak kemudahan dan keuntungan bagi konsumen untuk pembelian produk properti Intiland.
"Kami optimistis pasar properti membaik. Kami memberi kesempatan untuk konsumen dan investor agar dapat memanfaatkan momentum yang baik ini," kata Archied di Jakarta, Jumat (20/4/2018).
Perseroan menargetkan penjualan pemasaran tahun ini sebesar Rp3,3 triliun. Hingga akhir triwulan I/2018, Perseroan telah membukukan penjualan pemasaran sebesar Rp966 miliar, atau setara 29,3% dari target.
Pada tahun ini, Archied mengungkapkan, Intiland merencanakan untuk meluncurkan beberapa beberapa proyek baru. Salah satunya yang sedang disiapkan adalah Tierra, sebuah proyek pengembangan mixed-use and high rise terpadu di kawasan Surabaya Barat, Jawa Timur.
Proyek baru tersebut memiliki skala pengembangan cukup besar dan jangka panjang. Menempati area seluas 7,5 hektare, pengembangan Tierra dilakukan dalam beberapa tahapan yang meliputi apartemen, gedung perkantoran, komersial, shopping district, hotel, hingga penyediaan area terbuka yang luas.
"Proyek Tierra menjadi salah satu key project Intiland untuk pengembangan jangka panjang. Kami menunggu momentum terbaik untuk memulai pengembangan proyek ini," ungkap Archied .
Seiring dengan proyeksi membaiknya sektor properti, perseroan juga membuka peluang untuk menjalin kerja sama dengan para investor dan mitra strategis. Lingkup dari kerja sama strategis ini dapat berupa pembentukan joint venture, joint operation, pengembangan lahan, maupun bentuk kerja sama strategis lainnya.
Terkait hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Archied menjelaskan bahwa para pemegang saham menyetujui seluruh agenda RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Persetujuan tersebut meliputi laporan tahunan dan pengesahan neraca dan perhitungan laba rugi yang berakhir 31 Desember 2017, pemberian wewenang kepada dewan komisaris untuk menunjuk akuntan publik independen, dan penetapan remunerasi dewan komisaris dan direksi.
Perseroan juga mendapat persetujuan dari pemegang saham atas usulan perubahan susunan direksi dan pengangkatan satu anggota direksi baru. Direktur perseroan Utama Gondokusumo menempati posisi baru sebagai Wakil Direktur Utama dan Chief Operating Officer serta pengangkatan Permadi Indra Yoga sebagai salah satu anggota direksi perseroan.
Para pemegang saham juga telah menyetujui rencana perseroan untuk tidak membagikan dividen untuk tahun buku 31 Desember 2017. Seluruh laba bersih yang dibukukan akan digunakan untuk menambah modal kerja seiring dengan kondisi perusahaan yang berkembang pesat.
Selain menyetujui agenda RUPS Tahunan, pemegang saham juga menyetujui rencana Perseroan untuk menerbitkan obligasi dengan nilai sebesar maksimal USD250 juta dalam kurun waktu dua tahun sejak disetujui. Rencana penerbitan obligasi dalam bentuk dolar merupakan langkah perseroan untuk mengatur keragaman profil sumber pembiayaan strategis seiring dengan usaha perseroan yang tumbuh pesat.
"Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk menambah modal kerja dan re-financing sebagian utang," tegasnya.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengatakan, untuk menyikapi kondisi tersebut, tahun 2018 ini Intiland akan berfokus untuk meningkatkan kinerja penjualan. Terkait dengan itu, perseroan telah meluncurkan "Intiland Smart Deal", sebuah program promosi penjualan (marketing campaign) terpadu yang menawarkan banyak kemudahan dan keuntungan bagi konsumen untuk pembelian produk properti Intiland.
"Kami optimistis pasar properti membaik. Kami memberi kesempatan untuk konsumen dan investor agar dapat memanfaatkan momentum yang baik ini," kata Archied di Jakarta, Jumat (20/4/2018).
Perseroan menargetkan penjualan pemasaran tahun ini sebesar Rp3,3 triliun. Hingga akhir triwulan I/2018, Perseroan telah membukukan penjualan pemasaran sebesar Rp966 miliar, atau setara 29,3% dari target.
Pada tahun ini, Archied mengungkapkan, Intiland merencanakan untuk meluncurkan beberapa beberapa proyek baru. Salah satunya yang sedang disiapkan adalah Tierra, sebuah proyek pengembangan mixed-use and high rise terpadu di kawasan Surabaya Barat, Jawa Timur.
Proyek baru tersebut memiliki skala pengembangan cukup besar dan jangka panjang. Menempati area seluas 7,5 hektare, pengembangan Tierra dilakukan dalam beberapa tahapan yang meliputi apartemen, gedung perkantoran, komersial, shopping district, hotel, hingga penyediaan area terbuka yang luas.
"Proyek Tierra menjadi salah satu key project Intiland untuk pengembangan jangka panjang. Kami menunggu momentum terbaik untuk memulai pengembangan proyek ini," ungkap Archied .
Seiring dengan proyeksi membaiknya sektor properti, perseroan juga membuka peluang untuk menjalin kerja sama dengan para investor dan mitra strategis. Lingkup dari kerja sama strategis ini dapat berupa pembentukan joint venture, joint operation, pengembangan lahan, maupun bentuk kerja sama strategis lainnya.
Terkait hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Archied menjelaskan bahwa para pemegang saham menyetujui seluruh agenda RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Persetujuan tersebut meliputi laporan tahunan dan pengesahan neraca dan perhitungan laba rugi yang berakhir 31 Desember 2017, pemberian wewenang kepada dewan komisaris untuk menunjuk akuntan publik independen, dan penetapan remunerasi dewan komisaris dan direksi.
Perseroan juga mendapat persetujuan dari pemegang saham atas usulan perubahan susunan direksi dan pengangkatan satu anggota direksi baru. Direktur perseroan Utama Gondokusumo menempati posisi baru sebagai Wakil Direktur Utama dan Chief Operating Officer serta pengangkatan Permadi Indra Yoga sebagai salah satu anggota direksi perseroan.
Para pemegang saham juga telah menyetujui rencana perseroan untuk tidak membagikan dividen untuk tahun buku 31 Desember 2017. Seluruh laba bersih yang dibukukan akan digunakan untuk menambah modal kerja seiring dengan kondisi perusahaan yang berkembang pesat.
Selain menyetujui agenda RUPS Tahunan, pemegang saham juga menyetujui rencana Perseroan untuk menerbitkan obligasi dengan nilai sebesar maksimal USD250 juta dalam kurun waktu dua tahun sejak disetujui. Rencana penerbitan obligasi dalam bentuk dolar merupakan langkah perseroan untuk mengatur keragaman profil sumber pembiayaan strategis seiring dengan usaha perseroan yang tumbuh pesat.
"Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk menambah modal kerja dan re-financing sebagian utang," tegasnya.
(fjo)