Pertanian dan Pertambangan Dorong Perekonomian NTB
A
A
A
MATARAM - Bank Indonesia (BI) mencatat ekonomi Nusa Tenggara Barat (NTB) tumbuh 7,1% pada 2017 ditopang oleh sektor pertanian serta pertambangan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia wilayah NTB Suwarno Wira Permana mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut belum termasuk dari komoditas tambang.
"Ekonomi NTB 19% ditopang tambang. Tahun ini dikurangi untuk ekspor. Di luar tambang, tumbuh 7,1%," ujarnya di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Minggu (22/4/2018) pagi.
Menurut Suwarno, perekonomian NTB ini lebih tinggi dari Indonesia secara keseluruhan. Sementara, laju inflasi NTB pada 2017 juga terkendali.
"Inflasi 3,7% dari target 4% plus minus 1%. Terkendalinya, terutama core impression. Selama 2017 in, sangat terkendali dibandingkan tahun 2016," katanya.
Dia menambahkan, kinerja ekonomi NTB yang membaik, tercermin dari kesejahteraan masyarakat. Tingkat kemiskinan terus menurun, tercatat dari 23,8% di 2008 menjadi 15,05% pada 2017.
"Lalu tingkat pengangguran turun, 2009 sebesar 6,25%, 2017 menjadi 3,32%," pungkasnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia wilayah NTB Suwarno Wira Permana mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut belum termasuk dari komoditas tambang.
"Ekonomi NTB 19% ditopang tambang. Tahun ini dikurangi untuk ekspor. Di luar tambang, tumbuh 7,1%," ujarnya di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Minggu (22/4/2018) pagi.
Menurut Suwarno, perekonomian NTB ini lebih tinggi dari Indonesia secara keseluruhan. Sementara, laju inflasi NTB pada 2017 juga terkendali.
"Inflasi 3,7% dari target 4% plus minus 1%. Terkendalinya, terutama core impression. Selama 2017 in, sangat terkendali dibandingkan tahun 2016," katanya.
Dia menambahkan, kinerja ekonomi NTB yang membaik, tercermin dari kesejahteraan masyarakat. Tingkat kemiskinan terus menurun, tercatat dari 23,8% di 2008 menjadi 15,05% pada 2017.
"Lalu tingkat pengangguran turun, 2009 sebesar 6,25%, 2017 menjadi 3,32%," pungkasnya.
(ven)