Kemendes PDTT Siap Gandeng Monash University Membangun Desa

Minggu, 22 April 2018 - 23:08 WIB
Kemendes PDTT Siap Gandeng Monash University Membangun Desa
Kemendes PDTT Siap Gandeng Monash University Membangun Desa
A A A
JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) siap menggandeng Monash University. Hal ini dilakukan dalam kunjungan kerja ke Australia yang menandakan sinergi pemerintah dengan dunia akademisi.

Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo mengatakan, penjajakan kerja sama dengan Monash University menunjukkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan pembangunan desa bersama dunia kampus. Sebelumnya, kerja sama dengan lingkungan kampus juga telah dilakukan dengan sejumlah perguruan tinggi di dalam negeri.

Hingga kini, Kemendes PDTT sudah memiliki forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides) yang berperan menyeleksi pendamping desa dan melakukan KKN Tematik. "Kemendes PDTT akan menjajaki kerja sama dengan Monash University. Hal ini karena Edward Buckingham, ahli manajemen dari Monash Business School, telah melakukan penelitian desa di Indonesia," ujar Eko dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (22/4/2018).

Eko melakukan kunjungan kerja ke Melbourne, Australia dan menjadi pembicara di Monash University dalam acara ‘Australia Indonesia Business Forum (AIBF 2018)’ yang mengangkat tema Breaking Barriers Discovery My Courage.

Dalam kesempatan itu Mendes memberikan motivasi kepada para pelajar Indonesia agar sukses dan mengajak kembali ke Indonesia. "Masih banyak potensi desa yang perlu digali dan dikembangkan," katanya.

Acara tersebut juga dihadiri Konsul Jenderal Indonesia di Victoria dan Tasmania Spica Tutuhatunewa dan Profesor of Management and Director of Engagement at Monash Business School, Edward Buckingham. Selain itu juga hadir The Engagement Coordinator of The Australia-Indonesia Centre, Perwakilan dari Australia Indonesia Youth Assosiation (AIYA), Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia(PPIA).

Dia menjelaskan dalam proses perekrutan pendamping desa, pihaknya juga melibatkan pemda dan menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi. Tidak hanya menyeleksi, tapi juga memanfaatkan SDM dari universitas untuk menjadi pendamping desa. Sedangkan untuk program KKN Tematik, Pertides di tahun lalu telah mengirimkan lebih dari 75 ribu mahasiswa untuk melakukan KKN tematik di berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Mahasiswa tersebut membantu membangun jembatan, saluran irigasi, administrasi desa dan lain-lain. "Dengan adanya peran dari Pertides diharapkan dapat mengubah status desa sangat tertinggal atau tertinggal menjadi desa berkembang. Kemudian selanjutnya meningkatkan desa berkembang menjadi desa mandiri," ujarnya.

Selain itu, Eko mengatakan Kemendes PDTT juga berupaya merangkul para alumni perguruan tinggi agar terlibat dalam membangun desa. Pemerintah saat ini tengah membangun infrastruktur yang sangat massif di seluruh Indonesia. Seperti pembangunan jalan tol, jembatan, saluran irigasi, bendungan dan pembangunan fisik lainnya. "Sedangkan pembangunan itu membutuhkan tenaga siap pakai seperti dari jurusan teknik," kata Eko.

Eko menuturkan Kemendes PDTT siap memfasilitasi sejumlah perusahaan dan perbankan untuk dapat menyerap tenaga alumni sejumlah perguruan tinggi yang memiliki keahlian, terutama dalam membangun desa.

"Dengan luasnya peluang yang ada, mudah-mudahan mereka bisa langsung menangkap peluang itu. Kita akan bantu menjembatani dengan dunia usaha supaya keahlian para alumni bisa langsung diserap," ujarnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4632 seconds (0.1#10.140)