Tahun Ini, MNC Leasing Perbesar Porsi Alat Kesehatan
A
A
A
JAKARTA - PT MNC Guna Usaha Indonesia (MNC Leasing) berencana meningkatkan porsi pembiayaan di segmen alat kesehatan guna mencapai target pembiayaan baru yang disalurkan sebesar Rp1,5 triliun pada 2018.
Jika dibandingkan dengan realisasi pembiayaan baru pada 2017 sebesar Rp705 miliar, maka angka target pembiayaan baru 2018 meningkat signifikan sebesar 112,7%.
Direktur Utama PT MNC Guna Usaha Indonesia (MNC Leasing) Paulus Cholot Janala menyampaikan, perseroan memasang target pembiayaan baru minimal Rp1,1 triliun pada tahun ini.
Dari target tersebut, porsi pembiayaan alat berat, khususnya pada perkebunan dan infrastruktur, mendominasi sekitar 70%. Adapun, sekitar 30% lainnya berasal dari segmen pembiayaan alat kesehatan, mesin industri.
Perseroan kemudian menambah target pembiayaan baru sepanjang tahun ini menjadi sebesar Rp1,5 triliun. Harapannya, penambahan target pembiayaan baru sebesar Rp400 miliar dapat ditopang dari pembiayaan alat kesehatan dan mesin industri.
"Saat ini yang terbesar masih pembiayaan alat berat. Dengan kami mencoba memperbesar segmen alat kesehatan, porsi pembiayaan alat berat akan menjadi sekitar 50% dari target Rp1,5 triliun," katanya, Rabu (25/4/2018).
Menurutnya, segmen pembiayaan alat kesehatan memiliki pasar yang potensial. Potensi ini sejalan dengan program Jaminan Kesehatan Nasional sehingga mendorong rumah sakit maupun klinik meningkatkan pelayanan melalui penyediaan peralatan kesehatan yang memadai.
Jika dibandingkan dengan realisasi pembiayaan baru pada 2017 sebesar Rp705 miliar, maka angka target pembiayaan baru 2018 meningkat signifikan sebesar 112,7%.
Direktur Utama PT MNC Guna Usaha Indonesia (MNC Leasing) Paulus Cholot Janala menyampaikan, perseroan memasang target pembiayaan baru minimal Rp1,1 triliun pada tahun ini.
Dari target tersebut, porsi pembiayaan alat berat, khususnya pada perkebunan dan infrastruktur, mendominasi sekitar 70%. Adapun, sekitar 30% lainnya berasal dari segmen pembiayaan alat kesehatan, mesin industri.
Perseroan kemudian menambah target pembiayaan baru sepanjang tahun ini menjadi sebesar Rp1,5 triliun. Harapannya, penambahan target pembiayaan baru sebesar Rp400 miliar dapat ditopang dari pembiayaan alat kesehatan dan mesin industri.
"Saat ini yang terbesar masih pembiayaan alat berat. Dengan kami mencoba memperbesar segmen alat kesehatan, porsi pembiayaan alat berat akan menjadi sekitar 50% dari target Rp1,5 triliun," katanya, Rabu (25/4/2018).
Menurutnya, segmen pembiayaan alat kesehatan memiliki pasar yang potensial. Potensi ini sejalan dengan program Jaminan Kesehatan Nasional sehingga mendorong rumah sakit maupun klinik meningkatkan pelayanan melalui penyediaan peralatan kesehatan yang memadai.
(ven)