Dorong Eksplorasi Migas Skala Besar, Jokowi Sentil ESDM-Pertamina
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengirimkan pesan khusus kepada PT Pertamina dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) agar melakukan eksplorasi minyak dan gas bumi (migas) dalam skala besar. Hal tersebut lantaran produksi minyak dan gas Indonesia terus mengalami penurunan, hingga cadangan migas RI disebutkan hanya akan mampu bertahan 11-12 tahun ke depan.
"Ya kita ingin produksi (migas) meningkat dari tahun ke tahun karena sudah sekian tahun tidak ada eksplorasi besar yang kita lihat sampai kita menurun-menurun-menurun. Sehingga kita semakin lama impornya semakin banyak. Harapannya itu," terang Jokowi saat membuka Konvensi dan Pameran Indonesian Petroleum Association (IPA) ke-42 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Rabu (2/5/2018).
Lebih lanjut Ia juga berpesan kepada Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk mempermudah perizinan pada sektor migas di Indonesia. "Itu sebabnya saya perintah ke Menteri ESDM untuk memotong 186 regulasi yang ada. Kalau masih dianggap ruwet di sebelah mana supaya produksi meningkat dan lebih banyak orang ke eksplorasi dan masuk ke hulunya. Nanti tanya ke pelaku saja." tuturnya.
Jokowi juga menekankan pemangkasan perizinan harus segera dilakukan Menteri Jonan yang dinilai menyulitkan produksi migas. Hal itu menurutnya semata-mata demi meningkatkan produksi migas Indonesia. "Kalau saya melihat, seperti ini kok eksplorasi engga naik tapi semakin menurun. Ini pasti ada apa-apanya. Karena itu saya perintahkan untuk menyederhanakan produsen perizinan di ESDM dan SKK Migas juga sama," tegasnya.
"Ya kita ingin produksi (migas) meningkat dari tahun ke tahun karena sudah sekian tahun tidak ada eksplorasi besar yang kita lihat sampai kita menurun-menurun-menurun. Sehingga kita semakin lama impornya semakin banyak. Harapannya itu," terang Jokowi saat membuka Konvensi dan Pameran Indonesian Petroleum Association (IPA) ke-42 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Rabu (2/5/2018).
Lebih lanjut Ia juga berpesan kepada Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk mempermudah perizinan pada sektor migas di Indonesia. "Itu sebabnya saya perintah ke Menteri ESDM untuk memotong 186 regulasi yang ada. Kalau masih dianggap ruwet di sebelah mana supaya produksi meningkat dan lebih banyak orang ke eksplorasi dan masuk ke hulunya. Nanti tanya ke pelaku saja." tuturnya.
Jokowi juga menekankan pemangkasan perizinan harus segera dilakukan Menteri Jonan yang dinilai menyulitkan produksi migas. Hal itu menurutnya semata-mata demi meningkatkan produksi migas Indonesia. "Kalau saya melihat, seperti ini kok eksplorasi engga naik tapi semakin menurun. Ini pasti ada apa-apanya. Karena itu saya perintahkan untuk menyederhanakan produsen perizinan di ESDM dan SKK Migas juga sama," tegasnya.
(akr)